💙 Mas Rezky
Aku baru saja ingin keluar dari sebuah mall setelah membeli sepasang sepatu.
Tapi ternyata, di pintu utama, aku bertemu dengan Gilang, teman seangkatanku semasa SMA dulu.
"Lang," sapaku, saat Gilang sudah hampir tiba di hadapanku.
Gilang tersenyum, lalu berhenti tepat di hadapanku. "Hai, Ky. Habis ada acara apa di sini?"
Kini, aku dan Gilang sedang bersalaman singkat ala laki-laki.
Mendengar pertanyaan yang Gilang ajukan padaku, aku langsung mengangkat tas belanjaanku. "Mampir cari sepatu, Lang. Kamu ada acara apa ke mall? Mau ketemu client di sini?"
"Ini, aku mau nyusul Gita, Ky. Hari ini, Gita lagi ada agenda jalan-jalan sama Rina."
Mendengar nama Rina disebutkan, jantungku jelas langsung berdebar dengan sangat kencang.
"Rina?"
"Iya, Ky. Rina sama El. Soalnya, Chayra, anakku, juga ikut. Mau gabung?"
"Emangnya boleh?" tanyaku memastikan.
"Jelas boleh dong. Yuk, ikut. Mereka lagi makan siang di food court atas."
Akhirnya, aku ikut bersama Gilang. Karena aku juga sangat ingin untuk melihat Rina dan Elysia hari ini.
*****
Aku dan Gilang sudah sampai di area food court yang ada di lantai tiga. Dan benar saja, karena kini kami langsung bisa melihat 4 orang perempuan sedang asik makan dan bercerita di kursi paling pojok dekat jendela.
"Itu mereka, Ky," tunjuk Gilang pada meja tempat Rina, Elysia, Gita, dan Chayra sedang berada.
Aku langsung menganggukkan kepalaku, "Iya, Lang."
Sudah melihat keberadaan mereka, aku dan Gilang lekas berjalan untuk mendekati tempat duduk keempat perempuan itu sedang berada.
Sesampainya di meja yang kami tuju, Gilang langsung mencium pipi Chayra dan juga kening Gita.
"Aduh, Lang, Lang. Mau romantis-romantisan, nggak tahu tempat banget kamu. Di sini loh, ada pria lajang yang belum menikah," protesku di dalam hati.
Gilang langsung duduk di sebelah Gita setelah ia mengangkat tubuh Chayra untuk duduk di pangkuannya.
Jadi aku mendudukkan diriku di sebelah Rina, karena memang hanya tempat duduk ini yang masih tersisa. "Hai, Rin," sapaku padanya.
Bukan Rina yang pertama kali menjawab panggilanku, melainkan putri cantiknya yang langsung berseru untuk memanggilku. "Om Eky!"
Memang ya, panggilan teramat lucu dari Elysia itu akan selalu sangat berhasil memberikan semangat lain untukku.
"El, kapan Mamamu juga bisa manggil nama Om sebahagia itu?" batinku.
Elysia sudah beranjak dari tempat duduknya, dan langsung menyusulku dengan berdiri di samping tempat dudukku berada.
Jadi aku langsung mengusap rambut panjang Elysia yang hari ini dikucir setengah dengan jepit bunga berwarna merah muda yang serasi sekali dengan dress pendek yang ia pakai. "Halo, El," sapaku.
Elysia tersenyum manis sekali ke arahku. Jadi aku langsung mengangkat tubuh Elysia untuk duduk di atas pangkuanku.
"Mas Rezky kok bisa ke sini?" tanya Rina kembali.
Aku menoleh ke arah Rina, lalu tersenyum semakin bahagia padanya. "Tadi, di depan, aku ketemu sama Gilang. Terus, Gilang cerita, kalau dia mau nyusulin kalian di sini. Jadi aku ikut. Maaf ya, Rin. Maaf, kalau aku jadi ganggu acara kalian," kataku tak enak hati. Karena aku takut kalau Rina jadi tak nyaman dengan keberadaanku yang ada di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kali Kedua ✔
RomansaJANGAN LUPA FOLLOW YA 😊😍 Mari kita dukung para penulis yang sudah berusaha keras mempublikasikan dan menyelesaikan setiap tulisannya dengan memberikan apresiasi pada karya serta kehadirannya 😊 ***** [COMPLETED] Tentang Elsa Azarina Safira, yang m...