EP.4 Our Love

1.5K 84 9
                                    

Katanya, cinta itu rumit. Okay, Nara bisa menerima statement kalau cinta itu rumit. Jelas, perjalanan cintanya dengan Rajendra bukannya yang mulus-mulus saja, sebelumnya penuh luka dan Nara lah penyebab paling sering dan utamanya.

Katanya, cinta itu buta. Okay, Nara pun bisa menerima statement itu. Menilik Rajendra serta bagaimana dia mencintai Nara, Nara setuju jika cinta itu buta. Ah, dan tuli.

Namun yang paling penting, cinta itu kebahagiaan. Dimana ada cinta, disitulah ada kebahagian. Bersama orang yang dicintai, menua bersama hingga maut memisahkan tentu menjadi impian banyak orang.

Punya keluarga yang menyayanginya, sahabat yang menyayanginta, teman-teman yang mewarnai hari, keluarga tunangan yang menerimanya dengan baik, serta mempunyai Rajendra tentu adalah hal yang selalu Nara syukuri dalam hidupnya.

Begitupun Rajendra, hidupnya yang abu-abu berubah menjadi berwarna setelah kehadiran Nara. Wanita yang sangat dicintainya itu, mencintainya dengan segenap hati. Keluarganya, adiknya, dan orang tuanya yang di atas sana. Mereka semua harus tau satu hal, kini kebahagiaan Rajendra sudah lengkap. Dan Nara lah yang menyatukannya.

"Mas tau kenapa ada cinta di dunia ini?" Nara bertanya pada Rajendra. Mereka sedang berada di mobil Rajendra untuk pergi melihat rumah yang dibangun Rajendra dan Nara sebagai pencetus dekorasinya.

"Kenapa, Tink?"

"Karena dengan cinta, kita tau artinya hidup. Entah sudah berapa kali banyak orang bilang aku beruntung dicintai Mas Rajen dan juga sudah entah berapa kali aku menyetujui itu. Aku cinta Mas," Nara tersenyum dengan lebar, badannya menyandar pada bahu Rajendra. Mereka duduk di belakang dengan Pak Hirman sebagai supir.

Rajendra tersenyum dengan pipi memerah, "I love you more, mas juga sangat beruntung. Ah, mas yang lebih beruntung karena dicintai oleh seorang Nara yang cantik, manis, dan lucu," kini Rajendra tertawa kecil.

Nara pun turut tertawa, "Kita berdua beruntung." Ujarnya diplomatis, lalu Nara memilih untuk memainkan jari Rajendra yang sedang menggenggam tangan kanannya. "Nanti disana yang sudah jadi apa saja Mas?" Tanya Nara.

"Sudah delapan puluh lima persen jadi, tinggal dekorasi sedikit saja. Kamu senang?" Tanya Rajendra dengan lembut.

Nara mengangguk, "Gak pernah dalam bayangan aku, aku bakal tunangan terus dihadiahi rumah seperti ini. Gimana aku gak senang?"

Rajendra melebarkan senyumnya, dia senang saat Nara senang dan kesenangan Nara adalah semangat Rajendra. Dia akan melakukan apapun untuk membuat Nara senang.

Perjalanan selalu terasa singkat jika mereka isi dengan obrolan ringan yang menyenangkan hati, Rajendra sudah banyak berubah dan Nara menyukai perubahan positif itu. Dan Nara harap, kebahagiaan selalu mewarnai hidup mereka.

Rajendra keluar terlebih dahulu dan mengulurkan tangannya untuk Nara genggam. Nara menerimanya dengan senang hati. Mereka menapaki rumah itu untuk pertama kali dan Nara sungguh terkesima.

 Mereka menapaki rumah itu untuk pertama kali dan Nara sungguh terkesima

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang