Nara meringis saat Rajendra dengan cepat menghubunginya setelah pesan Rajendra dibiarkan Nara begitu saja. Sebelum mengangkat teleponnya, Nara melihat sekelilingnya yang ramai jadi dengan mengdendap-endap dia berlari menuju kamar mandi.
"Hal-"
"Nara sayang, kenapa gak pulang sekarang?"
Nara bahkan belum menyelesaikan perkataannya namun Rajendra sudah menanyainya dengan cepat. Dia menghela napasnya sejenak, "Maaf, aku lupa banget kalau pulang hari ini harusnya. Dan disini ramai karena mau reuni SD. Aku gak bisa nolak," jelasnya.
"Nara, mas sudah rindu sekali. Tiga minggu Nara," Rajendra dengan suara sedihnya itu berhasil membuat Nara merasa bersalah. Sial, tidak tega sekali jika harus lebih lama berjauhan dengan Rajendra.
Selama dia di Karimun Jawa, intesitas komunikasinya dengan Rajendra sungguh minim karena dia juga sangat menikmati liburannya kali ini. Barulah saat Nara sudah di Semarang, komunikasi mereka menjadi intens dari bahkan sering sekali. Setiap video call dengan Rajendra, rasanya Nara ingin memeluk laki-laki itu dan mengecup rambutnya seperti biasa.
"Maaf Mas Rajen, aku bener-bener gak bisa pulang sekarang," Nara sungguh menyesal karena kepulangannya yang terjeda membuar Rajendra sedih.
"Besok?" Rajendra bertanya penuh harap.
Nara menggelengkan kepalanya walau tau Rajendra tidak mengetahuinya, "Gak bisa kalau besok, minggu depan mungkin," Nara meringis saat memberitahu itu pada Rajendra.
Rajendra terdiam, tidak terdengar suara apapun dari sana membuat Nara ketar-ketir. Sungguh, dia juga merindukan Rajendra namun acara-acara dadakan ini sungguh tidak bisa Nara tolak. Kapan lagi mereka semua bisa berkumpul dan mengadakan reuni seperti ini?
"Mas tunggu, minggu depan kalau tidak pulang lagi, jangan salahkan mas kalau menyusul kesana."
***
Akhirnya seminggu selesai juga, Nara pulang ke Jakarta hari ini dan sekarang dia sudah berada di kereta. Menikmati makanannya dan pemandangan di sekitarnya. Sebentar lagi, sebentar lagi dia akan bertemu Rajendra lagi.
Ah betapa rindunya Nara dengan Rajendra dan Nara yakin jika Rajendra sama atau bahkan lebih merindukannya. Nara juga mendapat laporan dari para sahabat Rajendra, Chandra, dan Mama Kirana jika Rajendra sering berulah. Lihat saja nanti, Nara akan memberikan nasihat. Yah setelah kangen-kangenan sih.
Naik kereta selalu menyenangkan, tapi perasaan sedih karena pergi lagi meninggalkan orang tua membuat perasaan kelabu. Namun mengingat ada orang yang merindukan serta menunggunya disini maka perasaan itu kian menghilang. Rajendra sudah menunggunya disini.
Dan Rajendra disana, menatapi Nara lekat dengan bibir tersenyum dengan lebar. Matanya tampak berbinar senang saat melihat Nara, Rajendranya sangat tampan.
Dan Naranya disana, menatapnya dengan tatapan rindu dengan bibir tersenyum lebar sembari menggeret koper ungu di tangannya. Nara berjalan pelan menuju Rajendra, Rajendra sudah tidak tahan maka dengan cepat dia berlari dan memeluk Nara erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love
General FictionFall in love Love And become a lovers Pernahkah kalian mendengar kalimat ini? Love enters a man through his eyes, woman through her ears, kutipan oleh Polish Proverb. Lalu, pernahkah kalian jatuh cinta? Jika iya, apa yang pertama kali membuatmu jatu...