Nara sedang mengikuti sebuah drama Korea on-going saat ini, dia merasa baper dengan male lead yang sungguh mencintai female lead padahal si female lead menyukai teman sejak kecil sekaligus tunangan temannya. Yang membuat Nara baper adalah bagaimana male lead treat famale lead like a queen.
Ada satu kalimat yang membuatnya selalu ingat. Begini : I swear by the moonlight. This time, wherever you are, I will make sure I find you. Dan benar, dia menemukan wanitanya. Walaupun hanya sebuah drama, namun Nara yakin bahwa cinta sejati akan saling menemukan. Tidak peduli dengan siapa atau pada siapa kali ini kamu mencintai, jika dia bukan orang tepat maka tidak akan pernah jadi.
Selama satu semester lebih dia menyukai Chandra yang ternyata Chandra juga sama menyukai dirinya-menurut pengakuan mantannya-namun tidak ada pergerakan yang signifikan di hubungan mereka, hanya sebagai teman dekat. Nara tidak berani mengawali, Chandra pun Nara tidak tahu mengapa. Akhirnya mereka berjalan di tempat.
Datanglah Rajendra, laki-laki dingin, menyebalkan, datar, dan cuek. Namun siapa sangka jika Rajendra jatuh cinta padanya, dengan berani mengatakan mencintainya padahal jelas tahu hatinya pada Chandra. Bukan seperti hubungannya dengan Chandra, hubungan Nara dengan Rajendra bisa dikatakan berkembang sungguh pesat. Rajendra mengambil langkah pasti dan Nara harus melengkapinya, dengan sama-sama mengambil langkah. Siapa sangka pula, stigma laki-laki kulkas Rajendra luruh digantikan Rajendra si bucinnya Nara. Bahkan tidak ada di bayangan Nara sekalipun.
Saat menonton drama, jujur kadang Nara sebal pada si female lead yang masih saja mengejar cinta tunangan sahabatnya padahal jelas jelas ada main male lead yang mencintainya. Tapi bukannya kalau begini Nara sama saja?
Nara merasa sedih jika male lead melihat bagaimana female lead memprioritaskan, menganggap dia hanya sebuah bayangan, dan mata female lead selalu tertuju pada orang lain. Bukankah male lead hampir mirip dengan Rajendra? Nara tidak tahu kenapa saat menonton itu membuatnya sedih, karena Nara baru sadar kalau cerita mereka hampirlah mirip.
"Maaf ya?" Nara memeluk Rajendra setelah Vero dan Ale pergi. Rajendra mengangguk dalam pelukan Nara.
Nara mengusap rambut Rajendra pelan dan lembut, merasa jika badan Rajendra tidak seempuk tujuh hari yang lalu. Nara tau berat badan Rajendra menurun. "Mas bilang cinta sama aku, boleh aku minta sesuatu?" Tanya Nara.
"Boleh, Nara minta apa ke mas?" Rajendra menutup matanya, merasakan detakan jantung Nara yang berirama tenang membuatnya nyaman dan aman.
"Jangan pernah nyakitin diri mas apapun keadaannya. Jaga diri mas baik-baik, ya?" Pinta Nara dengan lirih. Dia tidak ge-er, namun mendengar cerita Vero dan bagaimana cara Rajendra menyambutnya, cara Rajendra yang terluka karenanya. Nara tahu, dialah penyebab Rajendra sakit.
Rajendra tertegun, tidak menyangkan akan mendapatkan permintaan yang seperti ini dari Nara namun tak urung dia tersenyum dan mengeratkan pelukannya, "Ya, asal ada Nara mas pasti baik-baik. Naraa peduli pada mas?"
"Ya kenapa pertanyaan gitu banget sih? Aku peduli banget lah sama mas," Nara mendengus kesal lalu bertambah kesal saat mendengar jawaban pertama Rajendra. "Bukan cuma waktu ada aku. Waktu gak ada ya Mas Rajen harus sehat."
Rajendra menggelengkan kepalanya lalu mencoba melepas pelukan Nara. Namun Nara tidak membiarkan itu. "Kalau mau mas baik-baik aja berarti kamu harus selalu di samping mas." Kata Rajendra pelan.
"Ihh kok gitu?" Nara menolak.
"Kamu cukup selalu dipandangan mas, Naraa. Mas minta itu saja," Rajendra sudah tidak berusaha melepaskan pelukannya lagi, malah sekarang semakin mengeratkan pelukannya.
"Iyaaa, kalau aku ada tanda-tanda jadi Nara yang nakal. Mas tegur aja okey? Aku mau mas terbuka juga, kalau ada masalah langsung omongin ke aku. Bisa kan Bapak Rajendra?" Tanya Nara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love
Ficción GeneralFall in love Love And become a lovers Pernahkah kalian mendengar kalimat ini? Love enters a man through his eyes, woman through her ears, kutipan oleh Polish Proverb. Lalu, pernahkah kalian jatuh cinta? Jika iya, apa yang pertama kali membuatmu jatu...