24. Broke Up

1.8K 95 0
                                    

Brownies sudah matang!

Dari baunya saja Nara sudah yakin jika brownies kolaborasinya dengan calon mertua-maksudnya Tante Kirana- sangat enak. Dari bentuk juga sudah pasti rasanya enak.

"Wah wah wah dari baunya aja udah enak banget," ucap Chandra dengan semangat. Chandra ini mungkin tipe cowok yang gak sedih lama-lama saat baru saja putus. Buktinya, daritadi Chandra sibuk senyam-senyum dan bercanda bersamanya tentu bersama Tante Kirana juga.

"Jelas dong. Jangan diragukan lagi kalau ini," jawab Tante Kirana dengan bangga. Nara hanya tertawa saja.

"Kalau yang wortel buat Chandra semua aja ya Ma? Nar, lo yang original aja deh kan lo gak suka sama wortel," kata Chandra membuat pipi Nara merona. Ternyata Chandra tau juga kalau Nara tidak suka wortel, uh so sweetnya.

"Yah, gue kan juga mau nyoba brownies wortelnya Chan!" Ucap Nara menolak. Bukan modus, tapi Nara juga penasaran dengan brownies wortelnya.

"Hahaha nih gue kasih biar sehat tuh mata. Biar kalau lihat orang gak perlu nyipitin mata dulu," ujar Chandra lalu mengambil piring dan sendok kemudian mengiris brownies yang akan diberikan pada Nara.

"Nara aja nih? Mama gak kamu kasih Yan?" Tanya Tante Kirana dengan ekspresi pura-pura kesal. Tante Kirana ini kalau jadi artis cocok sekali.

"Mama kan bisa buat sendiri lagi," jawab Chandra lalu memakan browniesnya dengan santai membuat Tante Kirana cemberut lalu tertawa pelan melihat kelakuan anaknya.

Nara mencoba brownies wortel buatan Tante Kirana, gilaa! Memang rasanya sangat enak, kalau begini sih Nara rela makan wortel banyak asalkan wortelnya dibuat brownies.

Biasanya Nara hanya makan wortel jika dijadikan campuran saat membuat jus jambu merah. Memang tidak kerasa wortelnya, tetapi tetap saja ada wortel dengan vitamin A di dalamnya.

"Gimana?" Tanya Tante Kirana dengan senyuman begitupula dengan Chandra yang sekarang memusatkan perhatiannya pada Nara.

"Enak banget Tan!" Ucap Nara dengan semangat membuat kedua orang di hadapannya tertawa.

"Kan, lo harus sering-sering kesini. Nanti kalau Mama buat brownies wortel lagi gue kabari deh," tawar Chandra lalu memotongkan browniesnya lagi saat melihat brownies milik Nara yang hampir habis padahal Chandra memberikan potongan yang besar tadi.

"Gak bakal nolak gue kalau makanan," jawab Nara dengan tertawa-lagi, entah sudah berapa kali dirinya tertawa sejak menginjakkan kakinya di rumah Tante Kirana.

"Oh iya, nanti waktu pulang biar dianterin Adrian aja-" ucap Tante Kirana lalu menjeda ucapannya saat memasukkan brownies dalam kotak kue.

Diantar Chandra? Nara mama bisa nolak! Senang rasanya.

"-Tante titip ini kasih ke Adam di rumah sakit ya. Anak itu sibuk sampai lupa segalanya heran deh," lanjut Tante Kirana membuat Nara melunturkan sedikit senyumannya.

Memang jika mendekat pada Chandra dan Tante Kirana, Nara tidak bisa menjauh dari Rajendra karena lada kenyataannya Rajendra adalah saudara Chandra. Kenyataan yang membuat Nara sebal.

Dibonceng Chandra memang sangat enak. Tidak seperti bersama Rajendra yang hanya diam saja, Chandra sungguh sangat menyenangkan. Jika bersama Rajendra perjalanan terasa jauh, maka bersama Chandra perjalanan terasa dekat namun menyenangkan. Tapi, kenapa Nara membandingkan antara Rajendra dan Chandra? Sepertinya ada yang aneh dengan otak Nara saat ini.

"Gue udah putus Nar," ujar Chandra tiba-tiba.

Nara pura-pura menampilkan ekspresi terkejut yah walaupun Chandra tidak bisa melihatnya. "Kapan? Kok bisa sih?"

Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang