12. Last Time, Huh?

2.3K 141 0
                                    

Menunggu itu adalah suatu hal yang paling membosankan bagi Nara. Apalagi sampai berjam-jam seperti sekarang ini. Ia mengantuk tetapi ia takut jika saat ia tidur ternyata Rajendra datang dan berbuat aneh-aneh padanya. Ia baru ingat bila tadi Rajendra menyerahkan ponselnya, Nara mengambil ponsel berwarna silver dengan logo apel itu.

"Baru inget deh gue," kata Nara sambil menepuk jidatnya. Nara itu mudah lupa dengan suatu hal makanya kadang ia dijuluki lemot jika disuruh mengingat sesuatu.

"Gak disandi lagi," kata Nara yang sedang membuka handphone Rajendra, ia bingung akan membuka apa jadi akhirnya ia hanya membuka Netflix dan YouTube. Ia penasaran dengan film Crazy Rich Asians yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan walaupun hanya ada thrailer saja di youtube, ia tetap menonton dan menontonnya penuh di Netflix. Yang Nara simpulkan dari film itu ialah menceritakan tentang romansa serta kaum jetset yang ada di Singapura, pemainnya juga berasal dari Asia semua. Nara terpesona dengan Henry Golding yang berperan sebagai Nick Young.

Saat asyik menonton ia dibuat sebal karena perutnya yang terus mengeluarkan bunyi, padahal tadi ia sudah makan dengan makanan yang dipesankan Rajendra untuknya tetapi perutnya masih tetap lapar saja. Bayangkan saja, Nara hanya memakan nasi goreng udang plus sosis, padahal yang ia butuhkan saat ini ialah Nasi Padang tetapi lihat saja apa yang Rajendra belikan untuknya, nasi goreng udang plus sosis. Walau sama-sama nasi tapi tetap beda. Bukannya tidak suka nasi goreng tetapi menurutnya lebih enak Nasi Padang.

"Sedang apa?" Tanya seseorang sambil menepuk bahunya membuat Nara kaget setengah mati. Ya bagaimana tidak kaget jika saat melihat film Crazy Rich Asians saat adegan di pesawat tiba-tiba ada yang menepuk bahumu dari belakang.

"Om kok lama banget sih, aku udah laper nih!" Kata Nara sambil melotot pada Rajendra yang baru saja sampai. Rajendra mengernyitkan dahinya bingung padahal tadi ia sudah membelikan wanita di depannya ini makanan.

"Tadi sudah saya belikan makanan," kata Rajendra berusaha untuk mengingatkan jika ia sudah membelikan makanan tadi, mungkin Nara lupa pikirnya.

"Mana kenyang aku kalau cuma dikasih nasi goreng," balas Nara yang masih setia memelototkan matanya yang membuat Rajendra menaikkan sebelah alisnya.

"Nasi goreng?" Ulangnya sekali lagi. Bukannya tadi ia meminta seorang karyawannya untuk membelikan nasi padang dekat rumah sakit tetapi kenapa malah dibelikan nasi goreng. Nara menganggukkan kepala untuk menjawab pertanyaan Rajendra.

"Ayo, saya belikan makanan lagi!" Ajak Rajendra yang membuat Nara menganggukkan kepalanya bersemangat tak sabar untuk makan karena perutnya sangat lapar.

Rajendra dan Nara pergi keluar ruangannya, saat berjalan di koridor utama banyak sekali pasang mata yang melihat Rajendra karena tidak biasanya Rajendra berjalan dengan seorang perempuan. Nara yang dipandangi sinis oleh beberapa orang pun mulai tak nyaman. Ia mendongak, menatap Rajendra yang masih berjalan lurus dengan pandangan mata lurus ke depan tanpa menghiraukan pasangan mata yang melihatnya.

"Kenapa? Terpesona?" Tanya Rajendra tanpa memandang Nara. Nara yang ketahuan memandang Rajendra dengan sedikit terpesona pun langsung memalingkan matanya dengan pipi merona. Ingat, hanya sedikit terpesona!

"Amit-amit deh," kata Nara untuk menutupi dirinya yang sedang salah tingkah. Ia kembali berjalan di samping Rajendra, tetapi ia masih bisa mendengar beberapa orang yang sedang membicarakannya secara terang-terangan tanpa berusaha untuk ditutup-tutupi.

Siapa tuh?

Dokter Rajendra mau ya sama orang kayak dia?

Lebih cantikan gue kemana-mana lah

Lah tuh anak smp siapa yang dibawa Dokter Rajendra?

Jangan-jangan dia melet Dokter Rajendra supaya mau sama dia

Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang