Nara mengedarkan pandangannya ke segela penjuru kantin FEB untuk mencari dimana Luna dan Aria berada. Hari ini dia datang ke kampus semata untuk memakan mie ayam depan kampus yang sangat terkenal. Dan Luna serta Aria adalah pilihan tepatnya.
"Naraa!"
Nara mengalihkan pandangannya pada Luna, Aria, dan seorang perempuan berambut panjang bergelombang. Nara berjalan mendekat dan duduk di depan perempuan itu.
"Udah lama?" Tanyanya pada Luna. Luna menggeleng.
"Hai Nar!" Nara mengalihkan pandangannya pada Fara, perempuan berambut bergelombang itu. Fara namanya, perempuan manis yang namanya hanya berbeda satu huruf dengan Nara (Fara in When The World Is (not) For Us by MatchaGirly)
"Tumben Far. Mana tuh Rhea sama Disti?" Tanya Nara pada Fara yang hari ini tampak cantik dengan sweater berwarna ungu, ah selain nama, mereka juga penyuka warna ungu tapi Fara lebih fanatik.
Fara mengendikkan bahunya, "Biasalah pacaran." Jawabannya sambil menyeruput jus jeruk kesukaannya.
"Hahaha lo gak jomblo kan?" Tanya Nara dengan nada mengejek, berniat bercanda membuat Fara mendengus. Mereka memang saling mengenal namun hanya di taraf itu namun masih lebih akrab sehingga Nara bisa mengeluarkan godaan itu.
"Gaya banget dia Far. Udah punya pacar biasa," jawab Luna yang diangguki oleh Aria yang tampak antusias menimpali.
"Udah bisa ngejek orang jomblo sekarang si Nara."
Nara merasakan pipinya memerah apalagi mendengar tawa Fara yang mengudara disertai tepukan di bahunya. "Bukan si Chandra kan?" Tebak Fara.
"Bukan kok," jawab Nara.
"Selamat kalau gitu," jawab Fara sembari tersenyum. "Ohiya, gue punya pacar juga kalau lo belum tau." Fara melebarkan senyumnya saat mengingat pacarnya, hm mungkin pacarnya sedang sibuk menyelesaikan pekerjaannya dan menjemputnya karena dia sudah janji.
"Wah sejak kapan? Kok lo kelihatan kayak jomblo, bukan di kampus ini ya?" Nara memajukan badannya dengan penasaran.
Fara menggeleng, "Nanti dia jemput kok. Sekalian lo bertiga mau beli mie ayam depan kan? Ntar juga kalau dia jemput lo pada tau," ajak Fara lalu keempatnya berjalan menuju ke depan.
Nara, Luna, dan Fara sibuk bercerita dengan Aria yang mengawal di belakang. Saat ini Diva sedang pergi ke pondok pesantren milik keluarga Raza jadi dia absen hari ini.
Mereka sudah sampai di mie ayam depan kampus, keadaan saat ini sangat ramai sekali dengan para mahasiswa. Makan disinipun harus menunggu dengan menggunakan nomor antrian.
"Rame banget. Ini kita dapat nomor 36 dan sekarang baru 22, lo yakin Nar?" Tanya Aria sambil menunjukkan nomor antriannya.
"Yah kalau gak ya gak papa si Nar. Bentar lagi udah makan siang nanti lo dicari ayang," ucap Luna yang diangguki oleh Aria.
Nara meringis, "Yah tapi gue pengen. Gak papa deh gampang mah Mas Rajen," jawab Nara yang kemudian memilih duduk di bangku yang disediakan untuk menunggu.
"Mana pacar lo?" Tanya Luna pada Fara. Fara tidak menjawab, dia menyusuri segala sudut lalu bibirnya mengulas senyum lebar pada seorang laki-laki.
"Mas sini!" Ujar Fara pada laki-laki itu. Laki-laki yang dipanggil Fara berjalan pelan menuju Fara dengan mata yang hanya tertuju dan fokus pada Fara seorang.
Fara menarik tangan laki-laki itu lalu mengenalkannya pada Luna, Nara, dan Aria. "Ini Mas Dewa. Pacar aku, kenalin ini Luna dan pacarnya Aria terus ini Nara." Fara mengenalkan mereka satu persatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love
General FictionFall in love Love And become a lovers Pernahkah kalian mendengar kalimat ini? Love enters a man through his eyes, woman through her ears, kutipan oleh Polish Proverb. Lalu, pernahkah kalian jatuh cinta? Jika iya, apa yang pertama kali membuatmu jatu...