Nara menatap Luna yang sibuk mengoleskan berbagai make up ke wajahnya. Lalu memandang sekitarnya, mereka sedang berada di studio foto yang disewa Chandra. Dia, Chandra, Diva, dan Luna sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Mereka bukan tim karena ini perlombaan individu, di sini mereka membantu Chandra.
"Jadi ini temanya fairy tale?" Tanya Nara melihat pada kostum yang ternyata sudah disiapkan Chandra. jadi tadi malam ya tidak ada acara apa-apa. Tau begitu dia memperlama waktunya di apartemen Rajendra. Sudah tidak ada waktu menyesal.
"Lo inget waktu kita pertama kali ketemu?" Tanya Chandra tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop.
Nara meringis, "Heum yang kejadian di pasar itu?" Tanyanya membuat Luna dan Diva kontan menahan tawa karena keduanya tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Chandra menganggukkan kepalanya lalu menghadap Nara sambil tersenyum. "Sebenarnya waktu gue nolongin Kakek itu gue rekam ala dokumenter gitu dan di sana ada lo nya yang ikut bantu. Terus waktu itu gue langsung kepikiran sesuatu dan selama kita bareng, gue buat semacam time lapse. Objeknya lo," Chandra berhenti sebentar memperhatikan ekspresi ketiga perempuan di hadapannya. "Sebelum gue ceritakan lebih lanjut, gue mau menekankan kalau pertemanan kita murni gue nyaman aja sama lo, Nar. Dan itu sepaket sama Luna dan Diva. Gue nyaman di sekitar kalian karena yaa kalian lihat gue sebagai pure Chandra," saat mengatakan kalimat terakhirnya, Chandra menatap Nara dengan lama.
"Iya ya kita gak nganggap lo manfaatin kok. Malah seringnya kita yang manfaatin lo kan," Luna tertawa mengingat Chandra yang suka sekali membantu mereka dn mentraktir mereka tentu saja. Diva dan Nara ikut tertawa dan menganggukkan kepalanya.
"Okay kalau begitu. Gue udah punya beberapa video tentang Nara. Cewek yang nolongin gue waktu gue kewalahan menghajar preman terus...." Chandra menceritakan apa saja rencananya dalam video ini bersama dengan menunjukkan beberapa potongan video.
Nara takjub karena dia terlihat sangat cantik dan menunjukkan sikap baik hati pada setiap video Chandra. Seperti saat Nara membantu menyebrang seorang kakek-kakek, membeli dagangan tuna netra, mengajak makan bersama dengan anak-anak jalanan, dan masih banyak lagi. Dan sekarang Nara sadar kenapa walaupun perasaannya pada Rajendra sudah tumbuh namun hatinya masih menyerukan nama Chandra dengan sangat. Karena Chandra menemaninya di setiap perilakunya yang 'baik'.
"Wah, Nara ini memang diam-diam hatinya lembut sih," Luna berkomentar. Nara memang baik, dia selalu tulus berteman dengannya. Tau cara memposisikan dirinya. Nara itu hanya akan bodoh jika dihadapkan dengan laki-laki dan percintaan.
Chandra mengangguk menyetujuinya, "Walaupun agak gak peka tapi dia peka sama keadaan sekitar. Kalian ingat yang dia tiba-tiba nangis waktu lihat hp?" Tanya Chandra yang diangguki Luna dan Diva.
"Yang gara-gara lihat tiktok itu kan?" Diva tertawa, dia juga gampang terharu namun Nara itu sudah di level cengeng kronis.
"Haduh bisa gak kalau mau muji gue jangan bawa-bawa kebiasaan gue yang cengeng itu?" Nara memajukan bibirnya cemberut namun segera mendapatkan tamparan di pahanya oleh Luna.
"Heh ini mahakarya gue! Jangan monyong-monyong," ujar Luna lalu berdecak sebal karena lipstik mencoret sedikit bibir Nara. membuat Chandra dan Diva tertawa terbahak.
"Itu yang buat gue suka sama Nara sih. Baik hati tapi clumsy nya kebangetan buat gue ketawa terus soalnya lucu. Sayang suka gak peka sama laki-laki," ujar Chandra tiba-tiba lalu bangkit dari duduknya dan membawa tangannya ke atas kepala Nara, mengusapnya pelan sebelum berjalan masuk ke dalam.
"HAH?" Nara cengo menatap Luna dan Diva yang membalasnya dengan ekspresi yang sebelas dua belas.
***
Tante Kirana
Nara sayang, makasih sudah bantu Adrian ya
Nanti malam ajak Luna dan Diva sekalian buat makan bersama nunggu hasil lomba
Mau kan sayang? Ah iya kalau mengajak pacar-pacar teman kamu sekalian juga boleh
Lebih ramai, lebih seru
![](https://img.wattpad.com/cover/159436613-288-k267425.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love
Fiksi UmumFall in love Love And become a lovers Pernahkah kalian mendengar kalimat ini? Love enters a man through his eyes, woman through her ears, kutipan oleh Polish Proverb. Lalu, pernahkah kalian jatuh cinta? Jika iya, apa yang pertama kali membuatmu jatu...