TCV 20 | Hari Ulang Tahun Kita
Beberapa hari setelah kabar peperangan diumumkan, suasana kastil seketika menjadi sangat amat sibuk. Para kesatria dengan fokus mempersiapkan perbekalan dan barang bawaan.
Semua persiapan dilakukan dengan teliti meski dalam waktu yang sangat singkat.
Sophia yang berdiri di menara kastil utara hanya memperhatikan para kesatria yang sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Letak kastil utara sendiri memang cukup dekat dengan area pelatihan. Itulah yang menyebabkan Sophia kerap kali berpapasan dengan para kesatria.
"Perang akan cepat berakhir kan?" Elowen yang menemani Sophia saat ini tampaknya tanpa sengaja mengeluarkan apa yang dipikirkannya.
"Tidak, perang akan berlangsung cukup panjang," jawab Sophia yang membuat Elowen tampak bingung. "Maksudku, sepertinya akan berlangsung panjang jika melihat perbekalan yang dibawa," setelah Sophia menambahkan, Elowen mengangguk paham dengan maksud sang nona.
"Tapi Nona, ini sudah sembilan hari sejak terakhir kali Anda menerima pembelajaran. Apa Anda tidak ingin lagi mengikuti kelas?" Elowen melirik buku-buku di atas meja Sophia yang sudah lama tidak disentuh.
"Tidak ada lagi yang bisa dipelajari Elowen, aku rasa duke menghentikan kelasku karena hal tersebut." Sophia kini membalik badan, mulai menuruni tangga kastil yang tiada hentinya.
"Sebentar lagi Nona ulang tahun kan? Hemmm karena perang pasti tidak bisa dirayakan dengan besar. Sayang sekali..." Elowen yang mengikuti Sophia dari belakang berujar. Tidak ada balasan dari Sophia, seolah anak itu hanya fokus menuruni tangga.
'Mengapa perasaanku rasanya tidak enak begini yah?'
'Tentu saja, karena aku tidak pernah melupakan hari itu.'
Sebuah kebetulan, Sophia dan Aurelie memiliki ulang tahun yang sama...
Perasaan Sophia, menjadi aneh dan risau, karena ia juga baru mengingat mengenai hal tersebut.
Beberapa hari setelahnya berjalan seperti biasa dalam kesunyian. Sophia menikmati mentari sore sambil berjalan santai di labirin taman dekat kastil utara.
Gadis itu berjalan seorang diri karena ingin menikmati waktu leluasa untuk berpikir. Secara tidak sengaja, Sophia bertatap muka dengan Khaled. Tanpa menunjukan rasa canggung Sophia tersenyum dan memberikan sapaan ramah. "Selamat sore Kak Karl," Sophia tampaknya membuat kakaknya itu justru merasa terusik.
Sophia tidak banyak bicara dan langsung berjalan melewati Khaled setelahnya. Ia jelas tidak ingin berurusan dengan pria itu, lantaran tahu betul apa yang pernah dilakukan Khaled di kehidupan Sophia sebelumnya atas dasar rasa benci.
"Sepertinya kau menikmati pesta teh mu?" Ucapan Khaled membuat Sophia berhenti melangkah dan membalik tubuhnya, kembali menatap Khaled yang rupanya saat ini tengah menatapnya.
"Itu bukanlah pesta teh," Sophia menjawab dengan tenang sambil tersenyum di hadapan sang kakak.
"Ahhh, itu pasti perayaan ulang tahun," balas Khaled tanpa berkedip.
"Tidak boleh?" Tanya Sophia tanpa menghilangkan senyuman di bibirnya.
Hari ini memanglah hari ulang tahunnya. Ulang tahun Sophia dan Aurelie...
Sophia tidak membuat perayaan apapun, ia hanya minum teh sambil menikmati camilan dengan para pelayan kastil utara. Sesuatu yang lebih sederhana dari jamuan teh, apa bisa disebut perayaan?
Meski, pada akhirnya ia tidak bisa menikmati camilan di meja sama sekali.
"Entah sejak kapan, kau terlihat selalu tersenyum. Itu sangat membuatku merasa muak. Padahal kau tidak pantas!" Khaled masih memasang wajah dinginnya. Tanpa menghilangkan senyuman, Sophia masih menatap Khaled tanpa berkedip.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crowned Villain's
Historical FictionKetika kau yang merupakan seorang penjahat sejati, harus berpura-pura menjadi protagonis demi menghindari akhir tragis. Banyak cerita mengenai seorang protagonis yang masuk ke dalam tubuh penjahat wanita. Perubahan karakter sang penjahat, menarik ke...