TCV 9 | Aku Tidak Sengaja Membunuh Diriku

488 35 1
                                    

TCV 9 | Aku Tidak Sengaja Membunuh Diriku

"Kepalaku rasanya mau meledak." Aurelie bangkit dari posisi duduknya. Saat pertama kali berada di tubuh Sophia, penjagaan kastil terasa longgar. Mungkin karena memang Sophia sendiri tidak pernah berusaha melarikan diri sepanjang hidupnya–atau mungkin sudah tidak mencoba untuk melarikan diri lagi, hal ini membuat para pelayan dan penjaga bisa berleha-leha.

Aurelie melirik meja dan tidak bisa menemukan buku miliknya. Ia heran namun tidak berusaha mencari, toh di kastil ini tidak akan ada yang mengerti bahasa yang digunakan pada buku itu.

Aurelie membuka pintu kamarnya yang tidak terkunci. Menatap lorong panjang yang yang terasa begitu dingin dan sunyi.

Aurelie tiba-tiba teringat, tulisan-tulisan yang pernah dibacanya. Aurelie ingat bahwa Sophia ditahan di sayap utara kastil, sebuah bangunan setengah kayu berlantai dua, pada awalnya dijaga 24 jam sehari oleh 40 pria bersenjata, lima hingga sepuluh di antaranya selalu bertugas pada satu waktu. Surat dan kunjungannya dikontrol dengan ketat, meskipun ibunya memiliki hak kunjungan yang tidak terbatas, namun setahu Aurelie dalam novel Sophia hampir tidak pernah mendapatkan kunjungan.

Bagaimana bisa Sophia dengan tenang berada di tempat ini dan terkurung hampir tiga puluh tahun lamanya?

Aurelie menyentuh dinding dan menyusuri lorong gelap tanpa penerangan itu sendirian. Jelas para pelayan tidak ingin repot-repot menyalakan penerangan di lorong ini.

Benar-benar pelayan teladan...

"Jika ini kastil bagian utara, maka jalan tebakanku akan benar kan?" Aurelie berbicara sendiri sambil terus menyusuri lorong. Saat sampai di persimpangan, gadis itu memilih menuruni tangga kecil dengan pintu tua yang digembok berkarat.

"Ini memalukan, namun rasanya aku bisa membukanya." Aurelie membuka anting yang digunakannya dan mulai memasukan bagian runcing anting-anting itu, ke lubang pengunci yang entah bagaimana bisa terbuka dengan mudah.

"Darimana aku mempelajari hal memalukan ini?" Aurelie tidak mengingat, bagaimana dirinya bisa menguasai kemampuan yang cukup memalukan, namun memberikan kegunaan tersebut.

Aurelie semakin berjalan keluar...

Gadis itu menghirup udara malam yang terasa segar dalam-dalam.

Di luar kastil, terasa lebih segar meski cukup gelap. Mungkin cahaya bulan yang indah tengah malu-malu dan bersembunyi dengan tenang.

Aurelie mendongakkan kepalanya dan menatap langit malam yang tiba-tiba berkilat dihiasi cahaya...

Rasanya, lebih silau dan terus berkedip.

"Hujan meteor?" Aurelie sedikit berlari keluar, melihat pantulan cahaya meteor yang mulai terus berjatuhan dengan indah tanpa henti.

"Leonid?" Gumam Aurelie tidak yakin. Dirinya memang tidak begitu tertarik dengan Astronomi, jadi ia jelas hampir tidak ada waktu mempelajari hal seperti itu. Ia tinggal dengan orang-orang yang terobsesi dengan sejarah, mempelajari sejara dengan mendalam, mengikuti tradisi, menjaga martabat dan menjadi kebanggaan adalah hal yang harus dan selalu dilakukannya.

Karena itu Aurelie tidak begitu yakin dengan jenis meteor yang tengah dilihatnya. Namun jika ia tidak salah ingat, hujan meteor ini adalah Leonid. Aurelie pernah secara tidak sengaja membaca beritanya.

Sesuai namanya hujan meteor ini berasal dari radian Leonid berasal dari rasi bintang Leo dan pecahan komet swift temple tuttle. Komet itu melintasi bumi setiap 33 tahun sekali dan terlihat dengan jelas pada bulan november yakni sekitar tanggal 10 sampai dengan 21 di setiap tahunnya.

The Crowned Villain'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang