TCV 97 | Penyihir Misterius Bersurai Hitam
"Tunggu," panggil Sophia.
"Tuan penyihir," Sophia meringis kesakitan, tidak kuasa menahannya.
BRUKK
"Tertangkap," bisik Sophia saat sosok yang sudah jauh hilang dari pandangan, kini berhasil Sophia hampiri saat ia berbelok di persimpangan. Mungkin bisa dibilang bahwa pria itulah yang justru menghampiri Sophia, saat gadis itu hampir saja kehilangan kesadaran.
Sophia merasakan tubuhnya sedikit terangkat, terdorong hingga bersandar di dinding. Beberapa gerombolan orang melewati mereka dari sisi kiri. Namun tindakan cepat sosok itu tentu membuat keberadaan Sophia tidak diketahui.
Sophia melonggarkan jarak mereka, terhimpit antara tembok di belakangnya dan tubuh kokoh dari sosok di hadapannya membuat ia merasa tidak nyaman. Sophia tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas, gadis itu mengulurkan tangannya, menurunkan tudung jubah untuk menampakan sosok pria dengan surai hitam dan mata merah menyala, menatap Sophia tajam.
'Anak haram duke?'
Sophia mendekati leher pria itu, menghirup dalam-dalam aroma yang ada darinya dan tersenyum saat ia yakin dengan sosok yang saat ini ada di hadapannya.
'Aku akan percaya jika dia berkata bahwa dia benar-benar anak haram duke.'
Dapat Sophia cium aroma dasar dari pria itu adalah musk, Sophia dapat mengingatnya lantaran aroma ini memberikan kesan sensual, hangat, lembut, elegan serta mewah. Hal yang membuat Sophia mengingat aroma pria ini, adalah karena aromanya yang unik. Samar-samar dapat Sophia rasakan ada kombinasi sandalwood dalam aromanya. Memberi kesan lembut dan hangat. Dicium dari dekat Sophia dapat merasakan aroma khas dari pear, paper, bitter almond dan coffee yang sangat kuat. Samar-samar ia dapat merasakan aroma patchouli, wood dan tonka bean yang manis seperti vanilla dan caramel. Aroma itu sangat khas dan tidak pernah dirinya temui dimanapun.
Pria ini jelas adalah orang yang sama dengan yang dirinya temui saat ia akan melakukan pembunuhan terhadap salah satu bangsawan. Ervin Martin, putra pertama menteri militer yang akan menjadi menteri militer di masa depan. Sophia melakukan penyergapan terhadap pria itu saat dirinya akan menuju rumah bordil. Sayangnya, rencana yang Sophia buat secara spontan karena mentalnya terguncang itu gagal.
Sophia hampir saja menjadi salah satu pelacur pria bernama Ervin Martin itu.
Beruntungnya, Sophia diselamatkan oleh sosok di hadapannya ini.
Namun sosok ini bukanlah sosok yang Sophia kenal.
Dia juga berbeda dengan penyihir yang melakukan sumpah kontrak dengannya di awal persidangan. Apa dia menyusup dan menyamar? Mungkin dia mengubah suaranya juga sampai-sampai Sophia tidak menyadari, selain suara tawanya yang kecil di akhir.
Tapi siapa pria ini?
Apa mereka saling mengenal?
'Wajah ini, seperti wajah anak haram duke jika duke benar-benar memiliki anak haram lain.'
'Apa dia benar-benar anak haram duke?'
Surai gelap yang berkilau, kulit putih dan mata merah yang sekental darah. Ada tahi lalat di sudut luar mata kanannya. Bibirnya bukanlah bentuk bibir tipis, namun bibir yang memiliki kesan seksi–terlebih dengan rona merah pada bibir itu. Rahangnya juga terlihat sangat tegas dan tubuhnya terasa sangat keras.
Sophia tidak mengenali sosok ini, seolah ini merupakan kali pertama dirinya bertemu.
"Akhh," Sophia meringis saat merasakan sensasi racun dari manticore lagi. Gadis itu terhuyung lemas dan ditopang sepenuhnya oleh sosok asing yang kini mendekapnya agar Sophia tidak terjatuh ke lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crowned Villain's
Historical FictionKetika kau yang merupakan seorang penjahat sejati, harus berpura-pura menjadi protagonis demi menghindari akhir tragis. Banyak cerita mengenai seorang protagonis yang masuk ke dalam tubuh penjahat wanita. Perubahan karakter sang penjahat, menarik ke...