TCV 89 | Keluar Dari Hutan
Pernah mendengar mengenai monster bernama cerberus?
Cerberus atau kerberos adalah makhluk dari mitologi Yunani, hewan peliharaan Hades. Kerberos digambarkan sebagai anjing berkepala tiga yang mampu menyemburkan api. Ia adalah penjaga persemayaman pluto di tepi danau stygian. Ia merupakan penguasa dunia bawah. Cerberus adalah anjing yang khusus ditugaskan untuk menjaga gerbang dunia bawah, dunia orang mati menurut mitologi Yunani.
Cerberus memiliki tubuh yang besar dan tiga kepala yang menjadi simbol dari masa lalu, masa kini, serta masa depan. Mereka sangat ganas dan akan memangsa habis manusia yang tertangkap olehnya.
Pertanyaanya adalah...
Sedang apa makhluk itu ada di sini?
Sophia berlari sekuat tenaga, semua rasa sakit yang disebabkan terjatuh dan menghantam dinding tebing sebelumnya seketika menghilang. Selain berlari bagai orang kesetanan, Sophia tidak memikirkan hal lain.
Anjing neraka itu mengejarnya tepat setelah dirinya keluar dari kuil. Meski berlari dalam kegelapan, Sophia tidak kehilangan arah berkat hitungan langkah dan belokan demi belokan yang sudah di ingat sebelumnya.
Seperti saat ini, Sophia sudah bisa mendengar suara derasnya air terjun. Ia sudah dekat dengan jalan keluar.
Begitu pula dengan cerberus, rasa-rasanya anjing berkepala tiga itu menggonggong tepat di atas kepalanya.
Brukkk
Sophia merasakan tubuhnya terhempas hingga menghantam dinding goa. Dalam kegelapan ini ia tidak bisa melakukan apapun. Cerberus mungkin mengetahui posisinya namun Sophia tidak bisa menebak posisi anjing itu. Meski suara nafasnya terdengar, gema pada goa membuat Sophia kehilangan arah.
Kondisi tubuhnya saat ini juga menambah kemustahilan dari usahanya dalam mengecoh monster yang memiliki kecerdasan, kekuatan dan kecepatan itu.
Dan lagi...
Tas kotak dari artefak Shavonne terjatuh saat Sophia menghantam dinding beberapa waktu lalu. Mencari benda itu hanya akan menjadi sebuah kebodohan.
Sophia tidak peduli.
Gadis itu kembali berlari keluar dengan mengandalkan ingatan dan suara deras air yang terdengar di hadapannya.
Lagi...
Akhirnya Sophia menemukan cahaya yang akan menjadi jalan keluarnya. Namun anjing itu masih mengikuti. Tidak ada waktu untuk mengikat tubuhnya pada tali dan keluar dengan aman.
'Anggap saja kau akan melakukan lompatan indah pada sebuah olimpiade.'
Sophia mempercepat lajunya–berlari menembus derasnya air terjun dan menjatuhkan diri pada air.
'Aku harap, tidak terlalu tinggi.'
Tubuh yang terasa berat...
Dingin...
Juga rasa sunyi...
Sebenarnya, berada di bawah air adalah sebuah tempat peristirahatan yang nyaman. Tidak ada gangguan maupun kebisingan. Sophia merasa nyaman, mungkin karena itulah dia suka berenang. Namun saat ini ia tidak bisa terbuai! Dengan sekuat tenaga gadis itu berenang ke atas permukaan.
Sophia mengambil nafas dalam-dalam saat akhirnya ia berhasil mencapai permukaan, berenang dengan pelan menuju pinggiran. Sophia terbaring di pinggiran sungai dan beristirahat sejenak.
Untungnya, anjing penjaga kebanyakan tidak suka meninggalkan posko penjagaannya. Anjing itu tidak keluar dari goa dan membiarkan Sophia melarikan diri. Mungkin karena Sophia juga meninggalkan kotak dari artefak Shavonne.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crowned Villain's
Historical FictionKetika kau yang merupakan seorang penjahat sejati, harus berpura-pura menjadi protagonis demi menghindari akhir tragis. Banyak cerita mengenai seorang protagonis yang masuk ke dalam tubuh penjahat wanita. Perubahan karakter sang penjahat, menarik ke...