TCV 31 | Bocah Lelaki Bermata Emas
"Dia sepertinya sempat disekap cukup lama, anak ini sampai menderita malnutrisi Nona. Saya sudah memberikan obat yang diperlukan dan saya juga sudah mengobati luka pelayan Anda. Saya akan datang memeriksa keadaan keduanya esok hari." Dokter yang sebelumnya pernah mengobati Sophia saat dirinya tenggelam tampak hendak pamit undur diri, namun Sophia mencegahnya.
Dokter itu tersenyum sambil menatap Sophia. "Sejak awal, saya bukanlah dokter utama kediaman Brunswick, saya menjadi dokter Anda karena Sir Evans yang yang meminta begitu mendengar kondisi Anda saat itu. Hari ini saya datang karena Anda memanggil saya lantaran pelayan Anda terluka di dapur. Benar begitu bukan?" Sophia tetap tidak percaya, namun ia mengangguk kecil sambil melepaskan sang dokter untuk pergi.
Sophia akhirnya melirik tempat tidurnya, bocah lelaki yang sudah digantikan pakaiannya itu masih tertidur nyenyak, sambil terus menggenggam benda yang sangat ingin Sophia rebut. Sophia tidak bisa melihat jelas benda itu lantaran genggamanya yang terlalu kuat.
Sophia akhirnya duduk di pinggiran tempat tidur dan membaca bukunya. "Dia tidak ada dalam ingatanku. Dia tidak ada dalam sejarah ataupun cerita novel, siapa anak ini?" Sophia memperhatikan wajahnya yang terlihat sangat tampan. Surainya berwarna pirang keemasan seperti milik Aefar, hidungnya sangat kokoh dan mancung sedangkan bibirnya sedikit bervolume dan berwarna merah. Alis dan bulu matanya sangat lebat dan indah, tahi lalat pada sudut mata kanannya juga terlihat unik, menyempurnakan proporsi wajah. Jika ini adalah cerita novel, tampilan seperti inilah yang cocok menjadi pemeran utama. Yahh meski Sophia juga belum bertemu dengan George.
Sejujurnya pemeran utama tampan yang jahat memang cukup menarik untuk dibaca. Tidak untuk menjadi pasangan sungguhan.
Sophia mendekat dan menyentuh tahi lalat yang dimiliki si bocah lelaki namun apa yang terjadi setelahnya cukup Sophia sesali.
SREETTT
BRUKKKK
Kini, bocah yang ditolongnya mendorong Sophia hingga tergeletak di lantai. Bocah itu tengah berada di atas Sophia, sambil mencekik menggunakan satu tangan dengan kekuatan penuh. Sophia berusaha melepaskan namun kekuatan mereka memiliki jarak yang terlalu besar. Sophia menatap bocah lelaki itu yang ternyata memiliki mata kuning yang menyala, ia memiliki mata kuning gelap dengan partikel emas di dalamnya. Karena tatapannya saat ini sangat tajam seolah berniat membunuh Sophia, partikel keemasan itu kian menyala dan semakin membuat Sophia kehilangan nafasnya, lantaran cekikannya yang semakin lama semakin kuat.
Sophia kehilangan tenaganya dan melepaskan lengan bocah lelaki itu. Cekikan itu semakin menguat, sampai suara rintihan Sophia akhirnya membuat pelaku tersadar dan melepaskan cekikannya.
Sophia kehilangan kesadaran, samar ia memperhatikan raut wajah bocah lelaki itu yang tengah memegangi kepalanya, Sophia seolah melihat retina di hadapannya yang berubah menjadi berwarna biru kristal. Seperti sebuah ilusi dan sihir, hal terakhir yang ia dengar adalah kegaduhan dari para pelayan yang memergoki apa yang si bocah gelandangan itu lakukan kepada nona mereka.
Pada akhirnya, Sophia kehilangan kesadaran sepenuhnya.
'Sakit sekali...'
Sophia menyentuh lehernya yang terasa begitu menyakitkan saat tersadar, gadis itu memaksakan diri membuka matanya. Elowen yang berada di sampingnya menangis sambil menggenggam lengan Sophia dengan sangat kuat. "Nonaaaa," panggilan Elowen membuat Elsa dan beberapa pelayan lain mendekat sambil terlihat berlinang air mata.
Sophia bangkit sambil menatap bocah lelaki yang berada di sudut ruangan, dengan Tia yang mengacungkan pedang pada bocah lelaki itu. Sophia melirik pergelangan tangan Tia tanpa sarung tangan, sepertinya gadis itu tergesah datang dan lupa mengenakan sarung tangan yang selalu dipakainya. Sophia jadi teringat bahwa dirinya memilih Tia saat pemilihan pelayan lantaran wanita itu mengatakan pernah mempelajari ilmu pedang dan berusaha menjadi kesatria wanita meski akhirnya ia gagal dan di usir oleh keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crowned Villain's
Historical FictionKetika kau yang merupakan seorang penjahat sejati, harus berpura-pura menjadi protagonis demi menghindari akhir tragis. Banyak cerita mengenai seorang protagonis yang masuk ke dalam tubuh penjahat wanita. Perubahan karakter sang penjahat, menarik ke...