TCV 26 | Kesetiaan yang Mahal
"Boleh saya menanyakan pertanyaan terakhir Nona?" Sophia memiringkan kepalanya tampak berpikir. "Kau yakin ini pertanyaan terakhir? Tenang saja, aku sudah menulis instruksi dengan jelas di semua kertas yang kuserahkan Kaivan."
Brukkk
Alexi yang terus menghitung jalannya waktu akhirnya masuk ke dalam ruangan, menandakan waktu mereka telah habis.
"Kapan Anda menyelesaikan semua rancangan luar biasa ini?" Sophia menatap Kaivan yang masih terus menatapnya tanpa henti. "Bayaran awalmu Kaivan, kau akan menerima sisanya enam hari lagi. Aku tidak menerima kegagalan Kaivan Schmidt." Sophia mengeluarkan kantong uang kedua dan menaruhnya di atas meja.
"Nona," mendapati pertanyaannya belum dijawab, Kaivan memanggil Sophia yang baru saja hendak melangkah. "Sekitar satu jam yang lalu. Saat di perjalanan menuju desamu" Sophia mengambil bukunya dan berniat pergi.
"Kalau begitu, mengapa saya? Mengapa Anda memilih saya," pertanyaan Kaivan kembali menghentikan langkah Sophia. Gadis itu membalik tubuhnya dan menyentuh surai Kaivan yang masih duduk di kursi. "Mhhh, untuk menyadarkan orang bodoh yang tidak menerima fakta bahwa ia tidak pandai membuat alat musik." Sophia akhirnya benar-benar melangkah menuju Alexi yang berdiri di ambang pintu, menunggu Sophia tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun.
DRUGG...
Kaivan tiba-tiba menghalangi langkah Sophia dan berlutut di hadapannya. Pergerakan Kaivan yang tiba-tiba membuat Alexi langsung mengarahkan pedangnya di leher Kaivan. Tidak seperti sebelumnya, kali ini Alexi terlihat tidak mengontrol tenaganya sampai-sampai goresan tipis membuat leher Kaivan berdarah. Seolah tidak peduli, Kaivan masih berlutut sambil menatap Sophia.
"Nona, izinkan saya menjadi orang Anda dan bersumpah setia pada Anda." Sophia menatap Kaivan dengan raut wajah datar. Tidak seperti sebelumnya dimana ia memberikan senyuman tipis yang terlihat tidak begitu tulus saat berbincang.
"Sumpah setia yang diucapkan dengan tergesah adalah dusta," ucapan Sophia membuat Kaivan termenung. "Saya akan pastikan bahwa saya berguna, Anda tidak akan kecewa karena memilih saya. Saya tidak akan menanyakan bagaimana Anda mengetahui nama saya karena saya yakin bahwa Anda memilih saya dengan banyak pertimbangan. Itu merupakan kehormatan bagi saya," Sophia terlihat memutar bola matanya.
Alasan sederhana mengapa Sophia memilih Kaivan, tidak lain karena dia akan menjadi orang gila yang menciptakan banyak senjata militer dan memancing peperangan antar kerajaan.
Kaivan adalah salah satu penjahat yang nantinya akan mati di tangan Alexi, karena berselisih kubu dengan George. Kaivan tidak terikat dengan kubu manapun dan bersikap anarkis hanya karena ingin menciptakan kekacauan, tentu Levana memberikan alasan atas semua tindakannya. Menjual senjata ilegal dan menghasilkan banyak uang adalah bisnis yang menggoda saat Sophia keluar dari kediaman Brunswick. Kaivan akan sangat berguna dalam banyak hal. Meski begitu, orang seperti Kaivan akan sulit Sophia kendalikan tanpa tali pengekang. Sophia tahu betul tali pengekang yang pas untuk Kaivan.
"Hubungan kita saat ini tidak lebih dari bisnis. Kesetiaan yang kau janjikan saat ini berlandaskan kekaguman. Itu bukanlah landasan yang kokoh." Alexi memperhatikan raut wajah Sophia tanpa menurunkan pedangnya yang masih berada di leher Kaivan. "Lalu apa yang harus saya lakukan? Bagaimana saya bisa membuktikan diri?" Sophia menyentuh pipi Kaivan dan mengelusnya pelan.
"Kau cukup lakukan tugasmu," Sophia tersenyum dan menyentuh pedang Alexi untuk menjauhkannya dari leher Kaivan. "Kaivan, apa yang kuinginkan bukanlah orang yang disebut 'orang ku' namun seseorang yang menyembah diriku," Kaivan terus menatap Sophia tanpa henti. Kali ini Sophia mengeluarkan sapu tangan keduanya dan dililitkan di leher Kaivan yang terluka.
![](https://img.wattpad.com/cover/370378027-288-k769632.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crowned Villain's
Historical FictionKetika kau yang merupakan seorang penjahat sejati, harus berpura-pura menjadi protagonis demi menghindari akhir tragis. Banyak cerita mengenai seorang protagonis yang masuk ke dalam tubuh penjahat wanita. Perubahan karakter sang penjahat, menarik ke...