TCV 44 | Kembali Setelah Pergi Menghilang

267 41 8
                                    

TCV 44 | Kembali Setelah Pergi Menghilang

3 minggu setelah Sophia menyelinap

"Dia masih belum bisa ditemukan?" Duke Harald yang mengerahkan banyak kesatria masih belum menemukan jejak Sophia. Tidak ada satupun pelayan yang mengaku mengetahui keberadaan Sophia meski mereka ditekan dan dikurung di penjara. Tidak ada pula saksi yang mengaku melihat sang nona.

"Anak itu tidak mungkin tiba-tiba melarikan diri seperti ini padahal tidak ada hal apapun yang terjadi." Harald melemparkan berkas yang diberikan Damian kepada dirinya. Jika perbuatan Sophia ini sampai bocor keluar, maka akan berdampak buruk bagi nama baik Brunswick, Damian jelas menyadari apa yang dikhawatirkan tuannya. "Para kesatria masih bergerak dalam diam sampai saat ini Tuan." Damian kembali merapikan kertas yang sempat dilemparkan oleh Harald.

"Kenapa pula repot mencari anak yang melarikan diri? Biarkan saja, saat dia menyadari bahwa tidak ada satupun orang yang menginginkannya dan tidak ada tempat tujuan, pada akhirnya anak itu akan kembali." Rosalinde yang baru saja datang ke ruangan Harald, langsung memberikan pendapatnya tanpa diminta. Harald hanya menatap Rosalinde tanpa mengatakan apapun sampai akhirnya ia keluar dari ruangannya.

Pria itu menatap Sophia yang berdiri di depan ruangannya, ia tampak terkejut karena berpapasan dengan gadis yang sedari lama dicarinya. "Kau!" Harald mengepalkan tangannya menahan amarah. "Dari mana saja kau? Menghilang begini hampir tiga minggu?" Aefar yang tampaknya mendengar kabar kembalinya Sophia, kini sudah datang menghampiri Sophia dan mengoceh tanpa peduli akan kehadiran sang ayah.

Sophia menoleh, rupanya Aefar datang bersama Khaled yang juga masih terus menatapnya. "Maaf," gumam Sophia sambil tersenyum. Lagi, senyuman itu justru terasa begitu mengusik di mata Khaled, sampai-sampai pemuda itu memalingkan wajahnya.

"Kau masih hidup?" Rosalinde yang baru keluar dari ruangan kerja Harald mendekat ke arah Sophia. Sophia terpaku sesaat, untuk kali pertama ia berjempua dengan Rosalinde secara langsung seperti ini. Wanita dengan surai ikal itu, terlihat sangat awet muda dan cantik. Surai merah miliknya terlihat begitu panjang dan sehat. Sophia yang terpaku selama beberapa saat, tanpa sadar terus menatap sang ibu.

Ia mengerti mengapa duke tidak bisa melupakan cinta pertamanya, hingga membuat kecelakaan dan mendatangkan dirinya dan Lorelie ke dunia.

"Duchess," Rosalinde menoleh saat pelayan pribadinya menghampiri dengan raut wajah panik. "Nona, keadaan nona Lorelie memburuk!" Wajah pelayan itu ketakutan. Rosalinde yang mendengarnya, langsung menampar Sophia dengan sangat keras, hingga suara tamparan itu menggema di lorong kastil.

"Kau apakan adikmu lagi hah? Dia baik-baik saja sampai beberapa menit lalu. Kenapa kehadiranmu saja sudah menyiksa begini? Kau matilah, pergi dan jangan pernah kembali dasar monster!" Rosalinde pergi setelah mendorong Sophia hingga terjatuh ke lantai.

Harald yang semula hendak memarahi Sophia mengurungkan niatnya. Pria itu berjongkok, hendak menolong Sophia namun Sophia malah memberikan sebuah kantong kecil kepadanya. Wajahnya tersenyum, "ini adalah apa yang Lorelie butuhkan, bisa tolong Anda berikan padanya Yang Mulia?" Sophia menaruh kantong itu pada tangan yang diulurkan Harald.

Harald terpaku sesaat...

'Lagi-lagi Yang Mulia.'

Harald akhirnya menerimanya, pria itu beranjak pergi menuju kamar Lorelie tanpa membuka kantung yang Sophia berikan kepada dirinya. "Bangun," Aefar mengulurkan tangannya namun Khaled menepis tangan Aefar. "Periksa apa yang diberikannya kepada Lorelie," pinta Khaled penuh penekanan. Aefar yang hendak menolak mendapatkan cengkraman kuat pada kerah bajunya. "Jangan biarkan hal buruk terjadi lebih dari sekali!" Khaled membuat Aefar menepis tangannya dan beranjak pergi tanpa mengatakan sepatah katapun.

The Crowned Villain'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang