TCV 17 | Tiga Permintaan Putri Brunswick

372 45 2
                                    

TCV 17 | Tiga Permintaan Putri Brunswick

"Damian Quinn Typhon, apa kau mau menyembahku?"

Damian menyentuh buku yang tadi pagi sempat diberikan oleh Sophia. Pembukuan mengenai keuangan kastil utara itu membuat Damian cukup tercengang.

Sophia tidak hanya memberikan pembukuan saja, gadis kecil itu bahkan menandai semua kejanggalan yang ada pada pembukuan dan mengakumulasi dengan pengeluaran untuk kastil utara terkait dana yang dialirkan.

Gadis itu memberikan catatan dengan jelas perbedaan nominal yang ada.

Suatu hal yang mustahil dilakukan oleh seorang anak yang baru akan menginjak usia tujuh tahun beberapa bulan lagi.

Padahal pendidikannya pun dihentikan sejak satu tahun lalu.

"Yang Mulia," Damian yang terkejut saat melihat Harald di hadapannya tanpa sadar langsung bangkit dari posisinya.

"Lakukan sesuai dengan yang diinstruksikan." Harald memberikan sebuah berkas yang tentu langsung diterima oleh Damian. Pria itu membuka berkas yang berisikan profil dari beberapa orang yang dikenal memiliki pengetahuan tinggi.

"Tuan ini..." Damian tampak mencerna situasi yang saat ini tengah terjadi.

"Anak itu meminta tiga permintaan. Kau pasti sudah menebak permintaan pertamanya, ini adalah permintaan keduanya." Damian mendengarkan sambil membuka lembaran demi lembaran yang ada pada berkas tersebut.

"Jika permintaan pertama adalah memberikan hukuman pada pelayan, maka permintaan kedua Nona Sophia adalah ingin mendapatkan pembelajaran?" Harald menarik sudut bibirnya tipis.

"Dia tidak meminta hukuman untuk pelayan," Harald menyangkal.

"Kalau begitu?"

"Kendali," Harald menimpali.

"Apa yang anak itu minta adalah kendali, kendali penuh atas kastil utara dimana aku sekalipun tidak boleh ikut campur di dalamnya." Harald memainkan jarinya, seolah tengah mengingat bagaimana raut wajah Sophia saat mengatakan hal tersebut.

"Kalau begitu, fakta bahwa tujuh belas pelayan ditawarkan pada keluarga Bachmeier adalah kehendak nona?" Damian mengambil kesimpulan, Harald hanya bisa bertolak pinggang sambil menatap keluar jendela.

"Mengapa Anda mengabulkannya?"

"Karena tatapan matanya..." Harald menjeda, seolah kembali membayangkan sorot mata Sophia kala itu.

"Untuk pertama kalinya, dia benar-benar terlihat seperti seorang putri dari Brunswick. Aku, jadi merasa penasaran." Harald tampaknya akan segera beranjak pergi dari ruangan Damian.

"Anda tidak suka sesuatu diluar kendali Anda Tuan, jika dibiarkan akan ada kerugian dimana..."

"Jika aku menolaknya, aku justru merasa bahwa dia akan lepas dari genggamanku. Karena itu, awasi dia untuk saat ini. Anak itu tampak sangat berbeda dari sebelumnya, entah apa yang merasukinya." Harald akhirnya benar-benar keluar dari ruangan Damian, menyisakan Damian yang tampak terdiam.

"Damian Quinn Typhon, apa kau mau menyembahku?" Lagi-lagi suara dari sang nona kembali terdengar, seolah menempel di kepalanya dengan kuat.

"Tidak ada yang tahu nama belakangku, dari mana nona..." Damian kembali memfokuskan pikirannya dengan melihat berkas yang diberikan oleh sang tuan.

"Dengan melihat daftar nama pada berkas ini, itu artinya nona ingin mengikuti kelas geografi, sejarah, diplomasi, ekonomi, politik, pengetahuan umum dan masih banyak lagi." Damian sampai tercengang melihat seorang anak meminta mengikuti kelas yang bahkan dihindari oleh para remaja. "Seolah dia ingin menjadi seorang pewaris saat ia bahkan tidak memiliki gelar resmi apapun." Damian menutup berkas itu, bersiap mengirimkan surat kepada orang-orang yang ada dalam daftar.

The Crowned Villain'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang