TCV 40 | Makan Malam Keluarga

311 39 1
                                    

TCV 40 | Makan Malam Keluarga

5 Tahun kemudian

Sophia yang telah bersiap dengan mengenakan gaun makan malamnya akhirnya keluar dari kamarnya. Rangkaian prestasi yang Sophia raih membuat duke Brunswick tidak lagi mengabaikannya. Seperti malam ini, untuk merayakan ulang tahun Aefar, Sophia diundang makan malam ke kastil utama Brunswick.

Selama ini Sophia sangat merasa bersyukur karena dirinya bisa makan sendiri di kastil tempat tinggalnya. Hal itu membuat kebiasaan makan Sophia yang masih belum sembuh, tidak diketahui. Memang sudah sedikit membaik, tidak seperti sebelumnya dimana Sophia hanya bisa menelan sup dan jus, kini ia sudah bisa memakan beberapa potong daging. Memang sangat lambat bagi Aurelie menyembuhkan kondisi tubuh Sophia yang satu ini, jika terlalu memaksakan diri, bukan menyembuhkan Aurelie malah akan semakin terpengaruh. Karenanya meski perlahan, Aurelie akan terus berusaha keras membuat tubuh Sophia bisa menikmati makanan nya suatu saat nanti.

Sophia mengenakan gaun hitam dengan sulaman emas yang memperindah pola pada gaun tersebut. Dengan menggerai surainya, Sophia mengenakan ornamen kecil pada rambut bagian kirinya dan kalung permata putih kecil telah tergantung di lehernya, penampilan Sophia malam ini sangatlah menawan.

Sophia yang baru memasuki ruang makan mendapatkan perhatian dari sang ayah dan tiga saudara laki-lakinya.

"Kakak cantik sekali," sambut Raimund yang menatap Sophia dengan mata berbinar. Sejak hari dimana Sophia menyelamatkan Raimund, anak lelaki itu jadi terus menguntitnya. Diluar dugaan, anak yang dalam kisah aslinya berakhir cacat dan mengurung diri seumur hidupnya, kini justru menjadi anggota keluarga paling dekat dengan Sophia. Ia yang saat kecil kerap kali bersembunyi karena enggan bertemu sang guru untuk mendapatkan pembelajaran, kini malah sangat giat belajar, lantaran Sophia mengatakan bahwa ia membenci adik yang bodoh. Tidak hanya sampai disitu, Raimund kini bahkan ikut pelatihan dalam ilmu pedang.

"Raimund juga tampan sekali malam ini," Sophia mengelus lembut surai Raimun saat melewati kursi sang adik, untuk duduk di kursinya yang ada di sebelah kiri Harald—tepat di depan Khaled.

"Apa ini? Kau tidak bawa hadiah untukku?" Tanya Aefar yang memperhatikan tangan kosong Sophia. Beberapa waktu lalu, meski terlambat ia memberikan hadiah kepada Raimund. Hadiah yang sangat banyak itu, diberikan sangat terlambat karena memang ulang tahun Raimund yang memang bertepatan dengan hari peringatan kematian mendiang duchess. Raimund memajang semua hadiah dari Sophia di kediamannya, sampai-sampai Aefar yang enggan melihat pun jadi terus melihatnya.

Sebelumnya baik Aefar maupun Khaled, memang sangat jarang bercengkrama dengan Raimund. Selain karena dia masih kecil, anak itu memang suka mengurung diri. Juga, cukup sulit menerima kehadiran Raimund yang terus membuat kedua saudara itu mengingat kematian ibu mereka. Mengabaikannya, adalah pilihan yang mereka ambil sampai tragedi lima tahun lalu terjadi di depan mata keduanya.

"Terlalu merepotkan untuk dibawa, sudah ku kirim ke kediamanmu." Ujar Sophia setelah ia memberi salam kepada Harald.

"Baiklah, aku akan memajangnya di rak sakralku!" Aefar diam-diam tersenyum.

Setelahnya, hidangan makan malam pun disajikan. Begitu banyak dan mewah. Selama tinggal di kediaman Brunswick, Sophia selalu makan dengan hidangan sederhana. Selama protein, gizi dan semua yang dibutuhkan ada dalam hidangan. Sophia tidak keberatan, toh dia memang tidak bisa menyantap hidangan yang terlalu berat. Makan malam kali ini adalah kali pertama Sophia melihat hidangan mewah yang berlebihan di meja makannya.

Mungkin karena ini adalah ulang tahun ke tujuh belas Aefar.

Itulah yang dipikirkan oleh Sophia.

Selama makan malam, Khaled sesekali bertukar pendapat dan mengobrol dengan sang ayah. Tahun ini Khaled berusia dua puluh tahun, wawasannya sangat luas dan wajahnya menjadi begitu dewasa dalam waktu singkat. Aefar tentu akan ikut mengobrol bahkan saat dirinya tidak diikut sertakan sekalipun. Makan malam ini hanya terasa asing bagi Sophia dan Raimund. Raimund dua tahun lebih muda dari Sophia. Anak yang kini memasuki usia dua belas tahun itu sesekali membisikan keluhannya di akademi kepada Sophia.

The Crowned Villain'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang