TCV 2 | Alur? Aku Akan Mengubahnya!
Bertahan hidup, sangatlah melelahkan...
"NYONYAAAAA!"
"NYONYA!"
Keras kepala sekali, kenapa pula orang itu terus memanggilku?
"NONA."
"NONAAAA."
"NONA SOPHIA."
"Akhhhhhhh" aku membuka mataku, menatap remaja berambut pirang dengan mata merah menyala yang menatapku ketakutan. Remaja lelaki itu meremas kuat lenganku.
Sakit sekali...
Aku merasakan sekujur tubuhnya terasa begitu sakit, seolah aku bisa dengan begitu mudahnya binasah karena rasa sakit itu.
"NONAAAA."
Kira-kira siapa yang dipanggil nona? Rasa penasaran yang ada membuatku akhirnya menoleh, melihat sumber suara.
Menatap wajah tidak asing, namun secara bersamaan terasa begitu kikuk.
Aku menatap lenganku yang tadi dicengkram kuat oleh si remaja kasar. Lengan itu terasa sangat sakit dan lebam langsung terlihat disana. Hal aneh lainnya adalah, lengan itu yang terlihat seperti anak kecil.
'Apa mungkin?'
Aku langsung memaksakan diri untuk bangkit dan berjalan menuju danau, aku berjongkok dan melihat pantulan diriku sendiri dari danau.
Pantulan itu terlihat...
Brukkkk
"Kau gila? Kenapa berusaha menenggelamkan diri lagi dasar anak sialan!" Aku meringis saat remaja kasar yang tadi mencengkramku dengan keras, kini justru menabrak tubuhku seolah berusaha menjauhkan diriku dari air.
"Nona." Aku melihat gadis kecil yang terduduk lemas dengan mata bengkak dan tampilan berantakan.
'Ini apa lagi?'
'Beberapa waktu lalu, rasanya aku seperti menjadi wanita tua penyakitan.'
Aku mengangkat lengan lebamku, kali ini senyuman mengembang di bibirku dengan cerah.
"AKHIRNYAAAAAA."
"TERIMA KASIH TUHAN, DEWA ATAU PENULIS SIALAN!"
Aneh, aku merasa senang. Tapi sayangnya tubuhku terasa begitu lemas dan aku seolah kehilangan kesadaranku setelahnya.
Aku tidak ingat apa yang terjadi, tapi aku merasa ini adalah hal baik. Seolah doa yang kupanjatkan menjadi kenyataan. Yah, meski aku bukan tipikal orang yang terlalu beriman. Aku hanya akan mensyukurinya.
Tubuh anak ini, jauh lebih baik ketimbang tubuh ringkih wanita tua.
Mengulas situasi yang ada, aku pikir semuanya adalah omong kosong.
Saat membaca beberapa novel yang dikirimkan oleh Levana, aku hanya membaca lantaran gadis itu memberikan alasan-alasan konyol saat menyuruhku membacanya.
Hal yang kupikir konyol, mungkin tengah terjadi padaku.
Banyak cerita mengenai seorang protagonis yang masuk ke dalam tubuh penjahat wanita. Gadis baik yang harus berpura-pura jahat itu memiliki kekuasaan, sampai akhirnya perubahan sikap mereka membawa kebaikan dan akhir bahagia. Biasanya ending ditandai dengan pernikahan megah pemeran utama wanita dan pria. Tanpa menceritakan bagian akhir dibalik layar.
Masalahnya, Sophia bukanlah penjahat. Dia adalah karakter protagonis yang lemah dan bernyali kecil. Kisah masa kecilnya hanya diceritakan sekilas, namun Sophia bukanlah anak yang diharapkan. Entah bagaimana aku mengingatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crowned Villain's
Fiksi SejarahKetika kau yang merupakan seorang penjahat sejati, harus berpura-pura menjadi protagonis demi menghindari akhir tragis. Banyak cerita mengenai seorang protagonis yang masuk ke dalam tubuh penjahat wanita. Perubahan karakter sang penjahat, menarik ke...