TCV 47 | Sumpah Setia Klan Akuji

286 34 2
                                    

TCV 47 | Sumpah Setia Klan Akuji

Sophia dan Damian yang mengintai di atas bukit kini telah memakai pakaian serba hitam lengkap dengan setiap senjata yang ada di tubuhnya. Setelah beberapa hari merencanakan perampokan, kini Sophia dengan beberapa bawahan Damian sudah berada di rute perjalanan dari salah satu serikat dagang besar yang akan segera mereka rampok.

Serikat dagang Hoo, salah satu serikat dagang kuno yang rumornya sudah ada sejak ratusan bahkan ribuan tahun lalu. Mereka berpindah-pindah dan kini berpusat di Kerajaan Oberon, setidaknya sejak seratus tahun lalu. Mereka pada awalnya berbisnis dengan cukup baik, meski sedikit kejam. Namun beberapa puluh tahun belakang, sejak pergantian pemimpin serikat, cara kerja mereka menjadi semakin berantakan dan terus melakukan bisnis ilegal secara terang-terangan. Kebrutalan seolah menjadi hal yang wajar demi melimpahkan kekayaan.

Perdagangan manusia, prostitusi anak, perbudakan antar ras, penyelundupan senjata ilegal, obat-obatan terlarang, praktik lintah darat, perampasan properti, pelelangan ilegal dan masih banyak lainnya.

Bahkan Grizelle, adik dari Kaivan pernah menjadi salah satu korban perdagangan manusia dari serikat ini.

Pengaruh serikat dagang Hoo pada perekonomian kerajaan yang menyebabkan tidak ada tindakan lanjutan dari istana. Selain itu, suap yang mereka lakukan menghilangkan berbagai bukti kejahatan yang mereka perbuat. Bahkan mungkin, berita dan keluhan mengenai serikat ini, tidak pernah sampai ke telinga sang raja.

"Rencananya tidak akan berhasil," keluh Damian membuat Sophia menoleh menatap wajah penuh kekhawatiran Damian. "Kenapa demikian?" Damian hanya bisa menghela nafas kasar mendengar kepercayaan diri Sophia. Tidak biasanya sang nona bersikap sembrono dan tergesah seperti saat ini, Sophia selalu membuat rencana dengan sempurna. Namun rencananya saat ini terlalu beresiko, tidak aman dan memiliki persentase keberhasilan yang rendah.

"Belum terlambat membatalkan misi ini," Damian masih bersikeras mencoba mengubah pendapat Sophia. "Tidak bisa, kita harus merampok mereka tahun ini. Aku terlanjur sesumbar Damian!" Sophia jelas tidak ingin membatalkan. Damian tidak begitu mengerti dengan maksud dari 'sesumbar' yang Sophia katakan. Namun ia jelas tahu bahwa Sophia kali ini tidak akan mendengarkan pendapatnya, meski biasanya memang tidak.

Sophia memakai penutup wajahnya. "Terkadang, kau tidak perlu memikirkan segalanya dan percayalah padaku seperti waktu itu, Damian." Sophia akhirnya beranjak pergi, meninggalkan Damian sendiri untuk melakukan pengawasan.

Pengawalan yang dilakukan serikat itu terlalu ketat.

Sophia berhasil menimbulkan kebocoran informasi dimana pihak serikat terpaksa memindahkan gudang harta mereka seperti saat ini. Namun pengamanan yang sangat ketat tidak akan bisa ditembus oleh Sophia dan beberapa orangnya. Bahkan meski orang-orang Damian adalah keturunan ras Typhon yang dikenal cukup kuat dan mahir dalam berpedang, tetap saja resikonya terlalu besar.

Mereka tidak hanya menghadapi pengawal, namun juga pembunuh keji yang melindungi harta-harta dalam kereta kuda itu.

"Lakukan saat waktunya tiba," pesan Sophia pada Raimund dan Damian yang ada di kedua sisi bukit. Bersiap dengan tugas mereka masing-masing, sementara dirinya bergabung dengan orang-orang yang sebelumnya ditugaskan Damian untuk mengawasi Sophia semasa kecil.

"Tidak usah tegang, aku tidak akan membuat kalian mati." Sophia melihat raut wajah mereka meski tidak ada satupun respon dari orang-orang dengan surai putih itu.

Sophia dan pasukannya menunduk, bersembunyi saat rombongan dari serikat dagang mulai terlihat. Saat waktunya tiba, Damian dan Raimund membakar sumbu hingga membuat tanah yang dipijak para pengendara meledak dan membuat pasukan berhamburan.

The Crowned Villain'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang