TCV 98 | Kisah Klan D'Arcy

331 36 3
                                    

TCV 98 | Kisah Klan D'Arcy

Tepat saat Sophia kehilangan kesadarannya, Elowen dan Alexi berhasil menemukan keberadaan Sophia. Keduanya langsung membawa sang nona kembali ke kediaman Brunswick.

Sophia terbangun saat tengah malam. Secara ajaib–jejak memori yang sempat begitu menyiksanya sudah menghilang. Padahal seharusnya efeknya akan bertahan selama hampir empat hari ke depan. Namun, efek itu sudah menghilang padahal baru beberapa jam.

"Ingatan pada dasarnya hanyalah ilusi. Ingatlah, ilusi tidak akan bisa menyakitimu." Sophia mengingat perkataan dari pria bermata merah itu.

"Dia benar-benar penyihir," Sophia bangkit dari posisi tidurnya.

"Aku jadi semakin menginginkannya," bisik Sophia lagi.

"Benda itu, benar-benar nyata dan berguna..."

"Aku benar-benar menginginkannya."

Sophia memandangi langit malam dari jendelanya. Sosok yang tidak membutuhkan apapun, sosok yang tidak Sophia kenal. Akan sulit membuatnya berada di pihak Sophia.

Fakta bahwa pria itu tidak membutuhkan Sophia, yang mempertegas situasi.

"Padahal akan mudah membuatnya kembali menemuiku. Tapi bagaimana cara agar dia berada di sisiku?" Sophia menghela nafas berat. "Akan merepotkan jika dia berada di sisi yang berlawanan denganku." Terlalu banyak yang pria itu ketahui, akan berbahaya meski tampaknya pria itu tidak tertarik dengan dunia luar.

Sejauh ini...

Sophia selalu mendapatkan orang-orang yang diinginkannya, karena ia mengetahui apa yang dibutuhkan mereka. Mengamati mereka, memberikan keinginan mereka dan mendapatkan keuntungan dari mereka. Tidak jarang, Sophia mendorong mereka ke tepi jurang sebelum menyelamatkan mereka.

Sayangnya saat ini...

Dirinyalah yang justru tengah diamati.

"Rasanya aku bisa merencanakan apapun jika itu bersamaku..."

Setelahnya...

Malam terasa begitu panjang. Sophia tidak lagi bisa terlelap, karenanya ia membereskan barang-barang yang akan dibawanya dalam pengasingan. Tidak begitu banyak barang yang akan Sophia bawa. Pakaiannya akhir-akhir ini terus menyempit dalam jangka waktu singkat, karenanya Sophia tidak akan membawa begitu banyak pakaian.

Sophia baru saja selesai membereskan ruang rahasianya saat dini hari, membuang semua barang yang dapat menarik perhatian.

Sophia memegang sebuah batu sihir, kilau kuning cerah keluar–menerpa tubuhnya.

Kondisi inilah yang menyelamatkan Sophia dari beberapa kejadian yang hampir membuatnya kehilangan nyawa. Tubuh Sophia, dapat menyerap semua energi batu sihir dengan sempurna.

Tidak hanya sampai disitu, batu sihir yang sekeras batu permata dapat dengan mudah dibuat hancur hanya dengan sebuah remasan dari Sophia. Bukan karena kekuatan Sophia yang maha dahsyat, namun entah mengapa semua benda itu menjadi begitu rapuh saat di tangan Sophia.

Batu sihir yang penuh dengan energi kehidupan Sophia gunakan seperti suplemen yang membantu proses pertumbuhannya.

Sophia sudah mencari tahu mengenai hal ini.

Terlebih saat beberapa waktu lalu ingatannya kembali. Gadis itu memegang buku kuno mengenai legenda dari klan D'Arcy. Klan itu awalnya adalah klan dengan kondisi tubuh yang lebih unggul dari kebanyakan manusia.

Namun, sejak beberapa ratus tahun lalu, karena sebuah insiden besar klan terbagi menjadi dua faksi. Hal ini dipicu karena pembantaian yang dilakukan bangsawan kerajaan.

The Crowned Villain'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang