"Setiap KEPUTUSAN memiliki risiko, tapi jangan pernah takut mengambil risiko. Adakalanya kita harus membuat lompatan-lompatan besar, karena tidak mungkin mendaki gunung yang tinggi hanya dengan dua tiga langkah kecil."
*******-*******
Diatas langit biru yang indah terlihat matahari yang begitu bersinar, bersemangat untuk menerangi kesegala penjuru dimuka bumi ini.
Pagi hari nan indah ini sangat berpengaruh terhadap mereka yang sedang beraktifitas ataupun mencari nafkah bagi keluarganya.
Tapi tidak bagi ke 4 makluk ini.
Ke empatnya malah duduk santai dengan aktifitasnya masing-masing.
Ada yang main game, ngobrol dan juga melamun.
Ya siapa lagi kalo bukan salsa and the geng. Kali ini mereka sedang bersantai di bawah pohon mangga di taman belakang, duduk bersantai karna dosen mereka yang berhalangan hadir.Entah kebetulan atau emang takdir, karna fakultas mereka yang berbed jadi tidak bisa setiap hari mereka bersama.
Suasana disana memang tenang, sunyi, dan sepi. Tapi tiba-tiba ...
"Guys.." suara seorang pria panik
"Siapa lo ? Berani amat manggil kita. Udah bosen idup tenang lo di kampus ini ? " jawab naufal sewot, dan ketiga teman nya hanya terkekeh geli karna melihat wajah pria itu sudah pucat pias karna takut
"Aa... anu.. ii..itu.." jawab pria itu tergagap
Dan naufal yang melihat itu tertawa terbahak, setelah dapat mengontrol tawanya dia pun menjawab "santai aja bro, muka lo udah kaya pantat bayi tau gak, pucet banget."
Dan yang lainnya pun ikut terbahak mendengar celotehan kawan nya itu yang rada absurt.
"Udah sekarang maneh cerita aya naon ? " ujar arkan menengahi
Setelah mengambil nafas dalam dan membuangnya kasar pria itu pun mulai bicara " sebelumnya gue mau minta maaf karna udah ganggu kalian. Gue kesini cuma mau kasih tau, kalo di lapangan basket ada cowo dari universitas lain yang nyariin si salsa." Jawab pria itu panjang lebar
"Kamvret, mau apa tu anak nyariin si salsa ? " jawab naufal kesal
Mendengar nada kekesalan yang di keluarkan dari mulut naufal pria itu tergagap lagi "gu..gue ga..ga.. gakk tau, gue cu...cuma disuruh aja."
Mendengar perkataan pria tadi semuanya hanya saling melirik, dan tanpa di komando mereka langsung beranjak dari tempat itu menuju lapangan basket dan meninggalkan pria itu sendiri.
Lapangan basket
Dan benar saja, baru saja mereka sampai di lapangan itu suasanyanya sudah begitu ramai yang di padatti oleh para mahasiswa yang kepo ingin melihat apa yang terjadi.
"Ekheem.."
Suara deheman farel pun menginterupsi mereka semua agar minggir untuk memberi jalan untuk dilaluinya bersama temannya yang lain.Seketika suasa yang tadinya ramai malai berubah menjadi sepi dan tegang.
Dilangkahkannya kaki jenjang milik salsa kedepan barisan yang di apit oleh arkan di sebelah kirinya dan naufal di kanannya juga farel di belakangnya takut-takut ada yang berniat buruk pada diri salsa sahabat mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Dan Cinta
Non-Fiction"Masa lalu. Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi. Semua akan berlalu, seperti sungai yang mengalir. Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan, selalu percaya dan yakinlah kepada Allah." ~Aisyah putri salsabila. "Terima kasih untuk kesemp...