"Ka, malam ini kaka tidur di kamar aku dulu aja. Besok pagi baru kita pindah ke pondok " ujar nayla pada aisyah
"Heem " hanya deheman singkat
Keesokan paginya.
" syah, kamu hati-hati ya disini, jgn bikin rusuh, dan jgn bikin pak kiayi dan bu nyai susah " ujar ardila menasehati putrinya aisyah
"Yes mom " jawab aisyah singkat
"Inget syah, disini kamu bukan cuma harus memperbaiki sifat kmu. Tpi kamu juga harus memperdalam ilmu islam disini. Dan dadi mau selama disini kamu harus belajar menutup aurat syah." Nasehat arman panjang lebar pada putrinya
"Baik dad, akan aisyah usahakan "
"Jangan cuma diusahakan. Tapi itu kewajiban aisyah " tegas dadi aisyah
"Iya dad. Insya Allah "
"Yasudah kmu baik-baik disini ya nak. "
"Iya, kalian juga hati-hati "
"Bang, lo gk mau pamitan dulu gitu ama gue ?" Tanya aisyah pada fikri
Tiba-tiba fikri malah memeluk aisyah erat, walau awalnya kaget tpi kini aisyah membalas pelukan fikri.
"Syah kamu harus jaga kesehatan kmu disini ya. Jgn lupa makan, jgn main hujan-hujanan, jgn tidur terlalu malam. Dan satu lgi sambil melepaskan pelukannya dan menangkup pipi aisyah sambil berkata. Jangan buat dirimu selalu dalam masa lalu. Kamu harus bisa melawan itu semua, jalan hidupmu masih panjang dek, kamu harus bahagia. Lupakan lah masa itu, dan fokuslah membangun masa depanmu yg indah "
Dan seketika itupula cairan bening mengalir deras dari kelopak mata lentik aisyah, dan langsung memeluk fikri abangnya."Aq gk bisa lupain itu bang. Kejadian itu terlalu membekas dihati dan memoriku. Akan sulit rasanya aq melupakan itu " jawab nya sambil terisak di dalam dekapan fikri
Sedangkan kedua orangtua aisyah menahan diri agar tidak meneteskan air mata mendengar itu.
Dan bu nyai dan pak kiayi, juga nayla yang tidak tau apa apa hanya bisa tersenyum haru"Sudah, abang yakin kmu bisa syah. Selagi kamu berusaha dan slalu berdoa kmu pasti bisa bangkit. Jgn siksa diri kmusendiri syah, bersikap terbukalah terhadap orang lain. Karna bagaimanapun kamu butuh seseorang untuk membagi kesedihanmu. Apa lagi sekarang, abang gk ada di sisi kamu. Jadi kamu harus belajar bersosialisasi terhadap lingkungan ini syah. Kamu paham kan maksud abang? " ujar fikri panjang lebar dengan masih memeluk aisyah
"Iya bang aq paham, dan aq janji akan berubah aq pasti bisa melewati ini semua " jawab aisyah mantap
"Naah, gitu dong. Ini baru namanya adek abang fikri yg cantik " ujar fikri seraya menarik hidung mancung aisyah
"Aiisssss. Sakit bang lepas ihhh " rengek aisyah seraya menepuk nepuk tangan fikri agar melepaskan hidungny
"Iya iya. Kita pamit ya. Dan inget pesan abang, kalo abang kesini nanti kmu harus udah rubah sifat juga penampilan kmu " pesan fikri pada aisyah
"Siiap boss " jawabnya dengan gaya hormat seperti tentara
Dan setelah berpamitan kembali mobil keluarga aisyahpun pergi meninggalkan pondok pesantren
"Yasudah, ayok masuk. "Titah bu nyai
"Emm. Bu nyai, apa boleh saya keliling pondok pesantren bersama nayla? " tanya aisyah pada bu nyai
" panggil umi aja nak. Tentu boleh ko, tapi kmu harus menutup aurat kmu dulu. Karna sudah menjadi kewajiban bagi wanita yg sudah baligh untuk menutup aurat, apa lagi disini bukan hanya santriwati aja tapi ada juga santri putra " jelas bu nyai panjang lebar, seraya mengusap puncuk kepala aisyah
"Baik bu, emm maksud saya umi.
Kalo gitu saya ganti baju dulu " jawab aisyah"Yasudah ayo masuk " titah bu nyai
Dan sesampainya di ndalem bu nyai, pak kiayi dan nayla duduk di ruang tamu. Sedangkan aisyah masuk ke kamar dan berganti baju
"Apah ini saat nya buat gue berubah?" Tanya batin aisyah
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Dan Cinta
Non-Fiction"Masa lalu. Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi. Semua akan berlalu, seperti sungai yang mengalir. Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan, selalu percaya dan yakinlah kepada Allah." ~Aisyah putri salsabila. "Terima kasih untuk kesemp...