Aisyah dan nayla sedang duduk di bale di belakang rumah pak kiayi mereka sedang melihat-lihat album foto keluarga kiayi mahmud.
"Ini umi dan abi" ujar nayla menunjuk salah satu foto yang ada disana
"Waah, di foto ini mereka masih muda ya nay," ujar nayla tertawa kecil
"Iya mba, foto ini di ambil 10 tahun lalu" jelas nayla
"Subhanallah, gak banyak perubahan yaa nay. Masih tetep cantik dan genteng" ujar aisyah
"Dan ini adalah foto kenangan aku bersama ka Aisyah dulu, ini ka Aisyah, aku, isabel di tengah, siti dan juga nadin. Aku kangen sama ka Aisyah" gumam nayla lirih
Aisyah hanya bisa tersenyum getir melihat itu, fokus dia teralih pada foto lama yang menampilkan seorang remaja lelaki yang tampan dengan memakai kaca mata juga kaos putih. Fokus Aisyah terhenti pada gelang yang di pakai remaja itu, gelang itu persis seperti gelang miliknya yang diberikan oleh teman masa kecilnya dulu, Ka ari.
"Nay, ini siapa ?" tanya Aisyah menunjuk foto itu
"Masa mba gk kenal sih, itu kan ka Azzam mba. Foto itu emang udah lama, saat itu kita masih tinggal di banten tempat abi nyantren dulu" jelas nayla
"Banten.. Pesantren???"
"Iya mba, dulu kita itu tinggal di banten karna abi yang masih betah di pesantren tempat gurunya tinggal. Kalo gak salah nama pesantren nya itu Al- Hikmah" ujar nayla
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Dan Cinta
Non-Fiction"Masa lalu. Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi. Semua akan berlalu, seperti sungai yang mengalir. Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan, selalu percaya dan yakinlah kepada Allah." ~Aisyah putri salsabila. "Terima kasih untuk kesemp...