"Bang sebenernya apa yang terjadi sama Azzam?" tanya Aisyah
"Azzam disuruh datang ke hotel santika oleh naina dan itu semua mengatas namakan kamu Aisyah. Abang gk tau detail nya gimana yang jelas sekarang Azzam sedang dalam perjanan kesana." jelas Fikri yang masih fokus menyetir
"Apaa, tapi bagaimana Azzam bisa langsung percaya gitu aja" ujar aisyah tak percaya
"Entahlah, tapi tadi nayla ada menyebut kalung merpati putih atau apa lah gitu abang lupa"..
"Kalung merpati putih.." gumam Aisyah pelan
Dan ingatan Aisyah kembali kemasa silam dimana saat itu dia memberikan kalung berbandul merpati putih pada ka ari yang telah memberi nya gelang ini..
"Tapi bagaimana naina bisa tau soal kalung itu" batin Aisyah
"Shiit. Kenapa harus macet siih" maki Fikri karna terjebak kemacetan yang cukup panjang
Semua yang berada didalam mobil itu berharap-harap cemas dan berdoa semoga tak terjadi apapun pada Azzam.
Ditengah-tengah kepanikan mereka tiba-tiba ponsel Aisyah berdenting menandakan ada pesan masuk. Aisyah membuka pesan itu dan mengerut bingung saat tau siapa yang mengirimnya pesan dan isi pesan itu.
Angga:
"Terjebak macet heumm.
Butuh bantuan nona ??"Aisyah:
"Dari mana kau tahu ?"
Angga:
"Lihatlah ke arah jam 3"
Aisyah tidak membalas pesannya lagi tapi dia sibuk mencari seseorang di arah yang di maksudkannya itu. Dan benar saja disana, di arah jam 3 ada seorang pemuda dengan menaiki motor besarnya menatap dan melambaikan tangannya kearah Aisyah
(Gambar hanya pemanis yaa😝😅)
Aisyah langsung membuka sabuk pengamannya dan hendak membuka pintu mobil namun dicegah oleh Fikri.
"Kamu mau apa syah, stop bertindak sendiri syah." larang Fikri memegang tangan Aisyah erat
"Lepas bang, aku ingin menyelamatkan Azzam" mohon Aisyah
"Kamu pikir kita disini untuk apa hah? Kita juga ingin menyelamatkan Azzam syah," ujar Fikri dengan nada yang meninggi
"Bang please jangan berdebat sekarang itu hanya membuang-buang waktu. Kita harus cepat bang" mohon Aisyah dengan berusaha melepaskan cekalan tangannya dari Fikri
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Dan Cinta
No Ficción"Masa lalu. Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi. Semua akan berlalu, seperti sungai yang mengalir. Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan, selalu percaya dan yakinlah kepada Allah." ~Aisyah putri salsabila. "Terima kasih untuk kesemp...