Chapter 39

1.6K 82 0
                                    

Aisyah, naufal, arkan dan farel kini sedang berjalan di koridor rumah sakit untuk melihat kondisi isabel.

"Sal, kita ngapain sih kesini ? " tanya naufal entah sudah yang keberapa kali namun tetap saja tak digubris oleh aisyah.

Saat sudah sampai di depan pintu kamar rawat aisyah berbalik dan menatap 3 orang di belakangnya

"Jangab buat ulah disini, apa lagi elo fal. Ngerti " ujar aisyah tegas dan diangguki oleh mereka

Ceklek
Aisyah membuka pintu itu dan melihat seorang gadis sedang berbaring di ranjang pesakitan.

"Assalammualaikum " ujar aisyah mendekat dan duduk di kursi yang ada di pinggir ranjang

"Waalaikumsallam " ujar gadis itu

"Gimana udah mendingan ? " tanya aisyah

"Alhamdulillah udah Ka',  tapi aku bosen disini. Aku takut pak kiayi ngehukum aku karna ngilang tiba-tiba "

"Tenang aja. Gue udah bilang pak kiayi kalo lo izin karna ada urusan keluarga "

Isabel mengangguk dan melirik ke arah teman² aisyah

"Mereka temen gue. Dia naufal makhluk paling rese seantero kampus. Dia arkan si jenius, dan dia farel si pendiam namun berbahaya." Ujar aisyah seakan tau isi pikiran isabel

"Ehh ralat. Gue naufal makhluk paling tampan seantero nusantara " elak naufal membanggakan diri dan mereka yang ada disana memutar bola matanya malas.

Aisyah mengeluarkan ponsel dari ranselnya dan mememcet beberapa digit angka lalu menempelkannya di telinga. Dan di dering kedua panggilannya pun dijawab.

"Halo."

"An, apa kamu sibuk ? "

"Tidak mbak. Ada apa ? "

"Bisa kamu keruangan yang kemaren. Dan tolong bawakan es batu dan salep untuk luka memar "

"Baik mbak, saya kesana "

"Ya allah, aku baru sadar muka Ka' aisyah lebam kenapa? " tanya isabel

"Iya sal, lo juga belom jawab pertanyaan gue tadi. Kenapa muka lo sampe bonyok gitu? " tanya naufal

"Gue lagi males cerita "

"Tapi sal.." ucapan naufal terhenti karna pintu yang terbuka dan masuklah dokter cantik berambut pendek sebahu dengan di temani seorang suster

"Permisi mbak, apa terjadi sesuatu dengan pasien? " tanya dokter ana sopan

"Tidak an. Tapi saya, bisa kamu tolong obati? "

"Ohh ya ampun, apa yang terjadi ?   Suster tolong kamu bersihkan lukanya, biar saya yang akan memberinya salep "

"Baik dokter "

—————————————
Sementara fikri masih terbengong dengan isi fail yang ada di layar laptop azzam. Bukan video atupun gambar melainkan sebuah note.

"Bang sekarang tinggal lo sendiri yang ada disitu. Gue mau kasih tau sesuatu sama lo tapi lo harus janji jangan kasih tau ini sama siapapun termasuk azzam.

Gue udah kirim semua video kejahatan wanita ular itu ke email lo, kecuali video hari ini. Tapi tenang aja gue pasti kirim ko.

Bang, gue gak bisa janji kalo gue sendiri yang bakal bongkar itu semua jadi gue kasih tau lo. Gak tau kenapa firasat gue mengatakan bahwa gue akan pergi jauh dari kalian semua. Entahlah bang gue juga gak tau.

Oiya bang, gue juga mau bilang sama lo jangan lupa datang ke rapat perusahaan Aisputra Corp minggu depan.

Pasti lo bingung kan kenapa gue bisa tau ?   Jelas lah itu perusahaan gue. Hahaha ;)

Satu lagi. Setelah lo baca note ini, jangan lupa untuk hapus ini okey!

"OMG Aisyah " pekik fikri dengan mata terbelalak dan mulut terbuka lebar

"AISPUTRA aisyah putri salsabila. Kenapa gue gak sadar?  Tapi gimana ceritanya dia punya perusahaan sebesar itu ?  Kenapa gue gak tau ? " banyaj pertanyaan yang ada di benak fikri namun dia getaran dari ponselnya menyadarkannya

Radit is calling..

"Ada apa? "

"Maaf pak saya mengganggu. Saya hanya memberi tau bahwa minggu depan anda ada rapat penting bersama aisputra crop juga prusahaan lainnya. Dan saya dengar juga bahwa di rapat ini pemilik dari aisputra sendirilah yang akan menghadirinya pak "

"Baiklah. Terima kasih infonya "

"Samaa-sama pak "

Dan telfonpun dimatikan dengan tada tanya besar di otak fikri.

"Apakah yang di bilang aisyah itu bener ? " pertanyaan itulah yang memenuhi isi kepala fikri

*sekedar info. Radit adalah sekretaris pribadi fikri di kantor.

——————————

Seminggu telah berlalu semenjak kepergian aisyah dari pesantren. Isabel pun sudah keluar dari rumah sakit dan zahra?   Wanita itu masih saja bersikap seolah tak terjadi apa-apa. Namun semenjak kepergian aisyah semuanya terasa berbeda.

Disebuah ruangan bernuansa putih dan sedikit warna hitam, ruangan yang bukan hanya luas namun juga mewah terdapat meja besar yang di lapisi kaca dengan kursi yang ada di sekelilingnya yang kini sudah di tempati oleh orang-orang yang akan ingin memperebutkan kedudukan agar bisa bekerja sama dengan prusahaan terbesar di bidang properti ini namun sudah 10 menit berlalu rapat pun belum juga dimulai dikarenakan pemilik dari Aisputra sendiri belum juga muncul

Kriet
Suara pintu yang dibuka dan seorang gadis cantik memasuki ruangan itu membuat semua orang menoleh padanya

"Assalammualaikum. Maaf karna keterlambatan saya. " ujar gadis itu dan tersenyum

——————--
Sory typo.
Sorry gak jelas.
Sorry gak nyambung
Dan sorry karna semuanya !

Dendam Dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang