Sebuah Chip

1.3K 74 6
                                    

Suasana mansion milik alex pagi ini terasa berbeda, sebab yang biasanya hanya keheningan dan sunyi sekarang terasa lebih hidup dan ramai.

Karena semenjak ada aisyah semuanya berbeda. Alex yang tadinya hanya memasang muka datar dan dingin sekarang berbeda.

Contohnya pagi tadi dia bertengkar dengan aisyah karna rebutan roti tawar. Dengan akhir sebuah roti yang tergeletak mengenaskan di lantai, dan saling menyalahkan satu sama lain.

Dan saat ini mereka berdua sedang adu mulut di depan pintu masuk mansion

"Hey pak tua aku tidak apa apa. Lalu kenapa aku harus memakai kursi roda ?" sungut aisyah

"Hey nona, jika kau tiba-tiba pingsan bagaimana ? Siapa yang akan menggendong mu ?" balas alex

"Aku tidak apa-apa, aku sehat tuan." ujar aisyah dengan menekankan kata tuan.

"Kau belum sembuh total, jadi menurut saja " ujar alex

"Tidak"

"Pake"

"Tidak"

"Pake"

Dan mereka saling bertatap mata penuh kekesalan. Satu detik, Dua detik, tiga detik, dan di detik ke 5 mereka menghentikan adu tatapnya dan memalingkan muka sembari melipat kedua tangannya di depan dada masing masing.

"Sudahlah lex, apa kau tidak cape terus menerus bertengkar dengan aisyah? Dan apa kau tidak malu dengan sikapmu yang seperti anak kecil itu. Lihatlah mereka semua menatapmu aneh, bahkan anakmu pun demikian" ujar anggel panjang lebar

"Okay fine. Terserah" putus alex dan langsung melenggang pergi menuju mobilnya dengan disusul anggel, aca dan aisyah dengan senyum kemenangan.

Hari ini mereka berempat akan pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan keadaan aisyah.

Sepanjang perjalanan suasana di dalam mobil terasa hening dengan aca yang tertidur di pangkuan aisyah. Dan aisyah sendiri yang sibuk menatap luar jendela dengan pikirannya sendiri.

"Ekheem.." dehem alex untuk mencairkan suasana

"Syah, apa yang sedang kau pikirkan ?" tanyq alex pada aisyah

Mendengar perkataan alex aisyah pun mengalihkan tatapannya menghadap kedepan
"Entahlah, aku hanya merasa bingung" jawab aisyah

"Bingung? Apa yang kau pikirkan? Tanya alex lagi

"Dia yang menculikku selalu menanyakan hal yang sama, sebuah chip. Yang entahlah aku sendiri bahkan tidak tau chip apa yang mereka maksud" ujar aisyah bimbang

"Chip.." beo alex
Daan.. Ciiiit alex mengerem secara mendadak hingga membuat orang yang berada di dalam mobil terjengkang kedepan, untung nya aisyah sigap menjaga aca agar tidak terbentur kursi pengemudi.

"Alex ada apa ?" tanya anggel pada alex dengan menyentuh bahunya lembut

"Kau kenapa ungkel?" tanya aisyah

"Ahh maaf, tadi kau bilang apa ? Sebuah chip ?" ujar alex dan menghadap aisyah

"Yaa. Ada apa ?" bingung aisyah dengan sikap alex yang tiba-tiba itu

"Apa jangan-jangan" batin alex dengan masih menatap aisyah

"Apa ? Kenapa kau menatap ku seperti itu" tanya aisyah

"Apa kau masih menyimpan kalung pemberianku waktu itu ?" tanya alex

"Kalung " ujar aisyah bingung dengan pertanyaan alex

"Yaa. Kalung yang aku berikan saat di rumah sakit pada saat persalinan anggel dulu" jelas alex

"Ahh, yaa. Aku ingat, kalung berbandul unik itu kan ?" terang aisyah

"Yaa, apa kau masih menyimpannya ?" tanya alex lagi

"Tidak"

"Apa ?"

"Tidak, aku tidak menyimpannya. Karna aku tidak suka dengan kalung itu jadi aku memberikannya pada fiona, sekertaris aku" jelas aisyah

"What the .. Apa kau tidak tau tentang kalung itu ?" ujar alex kaget

"Memang apa istimewanya kalung itu ?" aisyah balik bertanya

Alex menepok jidatnya dan menarik nafas dalam.
"Aisyah apa kau tidak tau kalau di dalam bandul kalung itu ada sebuah chip. Dan itu adalah laporan dari  separuh perusahaanku yang aku masukan kedalam chip. Dab jika kau membukanya maka kau bisa menjadi orang nomer satu di negaramu dan membuat perusahaanmu besar dan terkenal sampai manca negara. Apa kau tidak tau itu ? " jelas alex panjang lebar

"Mana aku tahu, kau saja baru menjelaskannya sekarang" ujar aisyah

"Astaga. Kenapa aku bisa lupa soal itu " ujar alex prustasi dan kembali duduk menghadap ke depan

"Tapi kenapa mereka bisa tau, sedangkan aku saja baru tau sekarang" bingung aisyah

"Hanya ada satu kemungkinan" ujar alex

"Apa" tanya aisyah dan anggel berbarengan

Dan alex menatap kedua wanita itu satu persatu dengan pandangan yang sulit di artikan

__________________________


25~02~2019

Dendam Dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang