"Aku pergi, jaga diri kamu nay " ujar aisyah dan menutup kaca mobilnya.
Baru saja aisyah akan menginjak gas tiba-tiba fikri dan azzam menghadang mobil itu
"Syah, keluar syah. Kita bisa bicarain ini baik-baik " ujar fikri dengan mengetok-ngetok kaca mibil aisyah
Hening. Perkataan fikri tadi tak digubris oleh aisyah
"Syah, buka pintunya syah abang mohon, buka syah."
Sedetik berikutnya aisyah menurunkan kaca mobilnya
"Apa abang percaya sama aku ? " ujar aisyah tanpa menoleh pada fikri
"Iya syah. Abang percaya sama kamu. Kamu pasti gak akan ngelakuin itu tanpa sebab. Makanya jelasin sama abang apa yang terjadi syah "
"Jika abang percaya sama aku. Biarin aku pergi bang. Aku muak melihat wanita itu " ujar aisyah yang menatap lekat kedepan. Dimana ada orang tuanya, umi dan abi juga zahra yang di apit oleh mom dan umi.
"Syah sebenernya apa yang terjadi, jelasin sama abang syah "
"Belum saatnya bang. Sekarang aku harus nenangin diri dulu bang. Kejadian tadi sungguh diluar dugaan aku "
"Tapi syah kamu mau pergi kemana syah ? "
"Aku pergi bang " dan langsung tertutup kaca mobil itu
Bremm bremm bremm
Fikri terus menggedor gedor kaca mobik aisyah dan meneriaki nama aisyah namun aisyah tak menggubrisnya, malah kini aisyah siap untuk melajukan mibilnyaBreemmm
Aisyah melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, dia terlalu muak dan sakit karna itu pertama kalinya arman membentak dan menampar aisyahMelihat itu fikri tak tinggak diam, dia langsung meminta kunci mobil arman dan mengajak azzam untuk menyusuk aisyah.
Dan kini terjadilah acara kejar-kejaran aisyah yang berada di depan cukup lihay menjalankan moilnya meskipun harus melewati banyak rintangan mengingat bahwa dia sudah bertahun-tahun mengikuti balapan liar maka sangat mudah bagi aisyah untuk menghindari kejaran fikri.
Tak berbeda jauh dengan aisyah, fikripun sama lihainya melajukan mobilnya meskipun ini baru pertamakalinya fikri mengemudikan mobil dengan kecepatan diatas rata-rata namun fikri bisa mengatasi itu
"Gue lupa. Aisyah itukan mantan pembalap. Sial kemana lagi tu mobilnya ? " ujar fikri prustasi karna tidak melihat mobil yang di bawa aisyah
"Tenang fik, istighfar. Dengan lo marah-marah seperti ini. Keadaan gak akan membaik. Istighfar fik " ujar azzam menenangkan
"Astaghfirullah hal a'dzim " lirih fikri
Sementara itu di dalam mobil aisyah sedang menelfn denan menggunakan earphone
"Lo dimana sekarang? "
"Kita udah stand bay di tempat yang lo maksud sal "
"Bagus, 10 menit lagi gue kesitu "
Tutt aisyah mematikan tlfnnya secara sepihak dan menambah kecepatannya lagi, hingga 10 menit kemudian aisyah sudah sampai di tempat tujuan dan keluar dari mobilnya tak lupa membawa barang-barangnya juga.
"Sal, muka lo kenapa ? " ujar seorang lelaki sesaat setelah aisyah mendudukan bokongnya di jok depan samping kemudi
"Tar gue ceritain, sekarang kita kerumah sakit " ujar aisyah
"Sekarang ? "
"Iya naufal " tegas aisyah dan sedetik berikutnya mobil itupun melesat pergi meninggalkan mobil fikri yang terparkir di pinggir jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Dan Cinta
No Ficción"Masa lalu. Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi. Semua akan berlalu, seperti sungai yang mengalir. Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan, selalu percaya dan yakinlah kepada Allah." ~Aisyah putri salsabila. "Terima kasih untuk kesemp...