"Masa lalu. Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi. Semua akan berlalu, seperti sungai yang mengalir. Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan, selalu percaya dan yakinlah kepada Allah."
~Aisyah putri salsabila.
"Terima kasih untuk kesemp...
Aku akan berdiri disini sebagai fajar untukmu, Mengajakmu berlari diantara pasir-pasir lembut, Menyapu wajahmu dengan embun dan tersenyum denganmu, bersama diatas sajadah. Aku sebagai makmum, dan kamu sebagai imam.
AisyahP.S
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aisyah sedang berjalan-jalan di tengah-tengah hamparan ilalang yang tumbuh di belakang halaman pesantren. Aisyah baru saja menyelesaikan tugasnya sebagai pengajar dan untuk membuang waktu senggangnya aisyah menyempatkan diri untuk melihat-lihat suasana di pesantren.
Saat Aisyah sedang melihat-lihat pemandangan yang ada, ekor matanya tak sengaja melihat seseorang yang sedang menelfon.
"Tidaksemudahitu.. Akubutuhwaktu.. " ujar seorang wanita.
Aisyah penasaran dan mencoba untuk bisa lebih jelas lagi melihat siapa orang yang sedang menelfon dan yang dia bicarakan itu.
"Naina" gumam Aisyah pelan saat mengetahui orang yang sedang menelfon itu adalah naina.
"Akubahkantidaktahudimana orang tuaitumenyimpansertifikatnya.."
"....."
"Bicaramemangmudah.."
"....."
"Terserah. Bahkanakutidakdibayaruntukitu..."
Tuuutnaina langsung mematikan telfonnya secara sepihak dan Aisyah masih memperhatikannya tanpa diketahui oleh naina
"Dasar. Memang nya siapa dia, braninya nyuruh-nyuruh gue." cerocos naina
"Memangnya gampang apa mengambil sertifikat itu tanpa diketahui dan dicurigai orang lain" ujar naina dengan masih belum sadar bahwa sedari tadi Aisyah merekam apa yang dia bicarakan.
"Ahh yaa, gue harus dapetin hati si Azzam terlebih dulu. Agar semua rencanaku berjalan lancar" gumam naina menjentikan jarinya dan langsung pergi dari tempat itu, menyisakan Aisyah yang berdiri dengan menggenggam ponselnya.
"Coba saja, kamu pikir mudah mendapatkan hati dia" gumam Aisyah melihat kepergian naina