Aisyah baru saja keluar dari ruang rawat azzam yang langsung di hampiri fikri dan yang lainnya.
"Syah, kamu gk papa kan ?" Tanya fikri memegang bahu aisyah
"Gak bang, ais gk papa" ujar aisyah
"Yasudah lebih baik sekarang kamu istirahat dulu aja syah. Kamu kembali ke pesantren aja yaa, bareng umi, abi juga nayla." Ujar fikri
"Mereka ada disini?" Tanya aisyah
"Iya, sekarang mereka ada di ruangan dady" jelas fikri
"Syah, mending lo minum dulu nih." Ujar naufal memberikan segelas minuman pada aisyah
"Thenks fal" ujar aisyah yang di angguki naufal
( foto hanya pemanis )
Saat aisyah hendak melangkahkan kakinya untuk bergabung dengan yang lain tiba-tiba kepala aisyah berdenyut sakit, untuklah ada fikri yang sigap memegang bahu aisyah.
"Syah, kamu gapapa?" Tanya fikri khawatir
"Gak bang, aku gapapa"
"Kamu duduk dulu sini" ujar fikri dan menuntun aisyah untuk duduk.
"Apa tan, ka aisyah masih hidup ?" Teriak nayla histeris saat ardila mengatakan bahwa aisyah masih hidup
"Iya, kamu memang gak tau yaa. Padahal teman-temannya aisyah sudah tau, bahkan ibel pun tau" jelas ardila
"Hah, ibel ?" Beo nayla yang di angguki ardila
Setelah mengatakan itu nayla langsung melesat pergi menemui fikri dan yang lainnya berada.
Sementara di tempat lain seorang pemuda sedang berada di dalam mobilnya mengawasi suasana sekitar rumah sakit.
(Foto hanya pemanis)
"Sebenarnya apa sih yang di liat aqila pada pemuda itu.. dan begonya kenapa juga gue nurutin kemauan dia yaaa.." gerutu pemuda itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Dan Cinta
Non-Fiction"Masa lalu. Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi. Semua akan berlalu, seperti sungai yang mengalir. Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan, selalu percaya dan yakinlah kepada Allah." ~Aisyah putri salsabila. "Terima kasih untuk kesemp...