Prasangka

1.1K 69 26
                                    

Aisyah berdiri diatas jembatan kayu yang dibawahnya terdapat sungai yang mengalir jernih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aisyah berdiri diatas jembatan kayu yang dibawahnya terdapat sungai yang mengalir jernih.
Di tempat inilah pertama kali dia bertemu dengan Azzam, pertemuan yang sangat konyol menurutnya. Bagaimana tidak, karena disaat itu Azzam menganggap nya ingin bunuh diri hingga mereka berdua terjatuh bersama dengan posisi yang awakward . Aisyah tersenyum mengingat kejadian itu namun senyumnya seketika menghilang saat sebuah kenyataan menghantam ulu hatinya.

Azzam telah menikah bahkan mempunyai seorang bayi laki-laki yang sangat tampan dan lucu. Bahkan Aisyah telah bertemu dengan Zahra yang selalu berada di dekat Azzam maupun dengan nayla. Sungguh keluarga yang harmonis.

Namun satu hal yang tidak diketahui oleh Aisyah bahwa Zahra menikah dengan reno dan bukan Azzam. Dan dikarenakan ada suatu hal yang harus reno kerjakan dia pergi ke jakarta untuk beberapa hari, dan persis saat kedatangan Aisyah saat itu pula lah reno pergi.

Dan reno berpesan pada pak kiyai dan bu nyai bahkan pada para santri termasuk Azzam dan nayla untuk menjaga istri dan anaknya itu agar tidak terjadi apa-apa pada mereke berdua.

Dan sampai saat ini Aisyah belum mengetahui tentang fakta itu sehingga dia terbelenggu dengan ilusi hati dan pikiran nya sendiri tanpa tahu kebenarannya.

Memang sesuatu yang terlihat oleh mata belum bisa dibuktikan kebenarannya tanpa tahu cerita Di balik semua itu. Maka seharusnya kita berbaik sangka kepada Allah Berhusnudzon , bahkan Allah pun telah menjelaskan dalam Al-Qur'an.

“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada diantara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang.” (QS Al-Hujurat ayat 12).

QS  AL-Hujurat  ayat  12  berisi  larangan  berprasangka  buruk.  Berprasangka  buruk (su’udzan)  merupakan  perilaku  tercela  yang  harus  dihindari.  Sebaliknya,  orang beriman  diperintahkan  untuk  berprasangka  baik  (husnudzan),  baik  itu  husnudzan kepada Allah SWT, kepada sesama manusia, maupun kepada diri sendiri. 

1)  Husnudzan kepada Allah SWT

    Husnudzan  kepada  Allah  SWT  artinya  berprasangka  baik  kepada  Allah  SWT. Allah  SWT  memiliki  sifat  Maha  Pengasih  dan  Penyayang,  dan  mencintai  hambaNya  yang  shaleh,  serta  tidak  membebani  seseorang  diluar  batas  kemampuannya, sebagaimana firman-Nya :

Artinya  :  “Allah  tidak  membebani  seseorang  melainkan  sesuai  dengan kesanggupannya”. (QS Al-Baqarah ayat 286)

Dalam hadits qudsi disebutkan :
Artinya  :    “saya  mendengar  Rasulullah  SAW  bersabda  dari  Allah  Azzawajalla, "Saya  berada  pada  persangkaan  hamba-Ku,  maka  berprasangkalah dengan-Ku sekehendaknya." ( HR Ahmad)

Berdasarkan  hadits  diatas  dapat  dipahami  bahwa  jika  kita  berprasangka  baik kepada Allah  SWT  maka  Allah  SWT  juga  akan  husnudzan  kepada  kita,  demikian pula  sebaliknya.  Perwujudan  husnudzan  kepada  Allah  SWT  adalah  bersyukur  atas semua nikmat dan bersabar atas semua ujian dari Allah SWT

2)  Husnudzan kepada orang lain

          QS  Al-Hujurat  (49)  ayat  12  melarang  orang  beriman  untuk  berprasangka  buruk kepada  orang  lain,  mencari-cari  kesalahan  orang  lain  dan  larangan  menggunjing orang  lain.  Sungguh,  perbuatan  tersebut  adalah  perbuatan  dosa,  bahkan  Allah SWT  mengibaratkan  orang  yang  menggunjing  seperti  memakan  daging saudaranya  yang sudah  mati. Bukankah hal  ini sangat menjijikkan ?

Dalam sebuah hadits disebutkan :

“Dari  Abu  Hurairah  ra  bahwa  Rasulullah  SAW  bersabda:  "Jauhilah prasangka  buruk,  karena  prasangka  buruk  adalah  ucapan  yang  paling dusta.” (HR Bukhari)

          Sebagai  muslim  kita  harus  hidup  berdampingan  dengan  sesama  muslim  yang  lain serta menghormati hak dan kewajibannya. Rasulullah SaW bersabda : 

Dari  Abu  Hurairah  dia  berkata,  Rasulullah  SAW  bersabda:  "Seorang muslim  (yang  sejati)  adalah  orang  yang  mana  orang  muslim  lainnya selamat dari (bahaya) lisan dan tangannya.” (HR Tirmidzi)

          Hadits  diatas  menjelaskan  hendaknya  kita  menjaga  lisan  yang  baik.  Ucapan kita  kepada  orang  lain  terutama  sesama  muslim  harus  lemah  lembut  dan  tidak mengandung  fitnah.  Muslim  sejati  selalu  menjaga  lisannya  sebagai  bentuk husnudzan kepada orang lain.  

3)  Husnudzan kepada diri  sendiri

Seseorang  yang  berprasangka  baik  kepada  diri  sendiri  akan  memiliki  sikap percaya  diri,  optimis  dan  bekerja  keras.  Sebaliknya,  jika  seseorang  berburuk sangka  kepada  diri  sendiri  maka  ia  akan  merasa  pesimis,  tidak  percaya  diri,  dan malas  berusaha.  Allah  SWT  melarang  hamba-Nya  berputus  asa  dari  rahmat-Nya sebagaimana QS Yusuf (12) ayat 87 berikut ini :

"dan  jangan  kamu  berputus  asa  dari  rahmat  Allah.  Sesungguhnya  yang berputus  asa  dari  rahmat  Allah  hanyalah  orang-orang  yang  kafir”. (QS Yusuf ayat 87)

Sungguh jelas ayat diatas itu bahwa berprasangka buruk adalah suatu hal yang tidak baik bahkan tidak dibolehkan.

Tiba-tiba Aisyah tersentak kaget karna ada yang menepuknya dari belakang, dan saat Aisyah berbalik dia melihat isabel yang berdiri dengan menatap nya intens.

"Ibel, kamu bikin mba kaget aja. Kalo apa-apa itu salam dulu ibel" tegur Aisyah lembut

"Maaf mba, assalammualaikum" ujar isabel dengan masih menatap mata Aisyah

"Waalaikumsallam" jawab Aisyah kikuk karna sedari tadi di perhatikan terus menerus

Setelah itu mereka sama-sama terdiam, tidak ada yang membuka suara nya.
Hening,, sunyi,, dan tenang. Hanya ada suara percikan air sungai yang mengisi kebisuan mereka.

Hingga Aisyah yang sudah tak tahan dengan kondisi itu pun hendak bersuara namun isabel langsung memeluk Aisyah hingga Aisyah menelan kembali kata-kata yang ingin dikeluarkannya.

Aisyah hendak melepaskan pelukannya karena mendengar isak tangis dari bibir isabel namun satu kata yang dikeluarkan oleh isabel sukses membuat nya terdiam bahkan hampir tak bernafas saking terkejutnya.

"Ka Aisyah" gumam isabel di tengah-tengah isakannya.

______________________________

Hay para readers neng isyah kembali😅

awalia1112
PutriFA738
PeviNauval18

Hatur thenkyou untuk suport kalian guys 😍😍😍. Uuchh, lope lope pokonya mah😘😘

Jangan lupa kritik dan saran nya yaa, juga votenya. Karna vote itu gratis 😅.

09-04-2019💕💕

Dendam Dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang