Pagi ini aisyah diminta untuk mengantar umi nurul dan nayla untuk ke pasar, karna mang ujang sedang tidak ada di pesantren maka jadilah aisyah yang menjadi supir dadakan umi nurul.
Saat aisyah sedang berjalan menuju rumah umi tiba-tiba dia berpapasan dengan zahra
"Assalammualaikum aisyah " sapa zahra dan tersenyum lembut
"Waalaikumsallam " jawab aisyah cuek
"Mau kemana, kok buru-buru banget ? "
"Bukan urusan lo. Minggir " dan aisyah langsung pergi meninggalkan zahra sendiri.
Seperti biasa aisyah hanya mengenakkan kaos yang dipadukan jaket kulit dan celana jeans hitam serta sepatu adidas berwarna hitam. Maka tak heran jika aisyah jadi pusat perhatian di sepanjang jalan menuju rumah umi.
Dan kini aisyah sudah berada di rumah umi nurul
"Assalammualaikum " ujar aisyah dan mencium tangan umi
"Waalaikumsallam, duduk syah "
"Gak usah deh umi, kita langsung jalan aja ya. Takut keburu macet ini "
"Ohh, yasudah, kalian duluan saja. Umi mau kunci pintu dulu "
Dan setelah mengunci pintu, umi nurul menitipkan kuncinya pada mang asep penjaga pesantren karna takutnya abi dan azzam keburu pulang sebelum mereka sampe pondok.
Aisyahpun mulai menjalankan mobilnya keluar pesantren dengan laju sedang karna pasarnya tak jauh dari pesantren.
Sementara ditempat lain, kiayi mahmud, azzam dan juga fikri sedang dalam perjalanan menuju pesantren.
Fikri sebgaja ingin ikut ke pesantren karna katanya dia kangen sama aisyah. Dan akan menginap beberapa hari disana.
Setelah menempuh perjalannan yang cukup jauh akhirnya mereka sampai di depan gerbang pesantren. Namun sebelum sampai dalam mang asep memanggil pak kiayi dan memberikan kunci rumah dapanya, juga memberitahu bahwa umi nurul sedang ke pasar bersama aisyah dan nayla.
Setelah 30 menit akhirnya mobil yang di tumpangi umi nurul, nayla dan aisyahpun sampai di depan pasar sederhana.
"Ayok nay, syah. Kita turun " ajak umi dan diangguki oleh siempunya nama.
Lama berkeliling dan berbelanja berbagai kebutuhan akhirnya mereka memutuskan untuk pulang karna hari yang semakin siang yang sudah menunjukan pukul 11 siang.
Aisyah mulai menjalankan mobilnya lagi menjauh dari pasar, baru setengah perjalanan mobil itupun berhenti karna lampu merah.
Tiba-tiba ada mobil hitam yang berhenti juga tepat disebelah mobil yang ditumpangi aisyah.
Betapa terkejutnya aisyah saat dia menoleh dan mendapati sesosok lelaki yang sedang menelfon karna kebetulan kaca mobil priya itu dibuka jadi aisyah bisa dengan jelas melihat wajah lelaki matang itu. Wajah yang sama dengan wajah lelaki 12 thun lalu. Lelaki yang sama yang membuat dunia aisyah hancur, lelaki yang sama yang telah membuat aisyah kehilangan khumaira adiknya.
Seakan dunia berhenti berputar, waktu terhenti dan napas aisyah tercekat saat matanya terkunci dengan sesosok lelaki yang ada disebelahnya. Namun tiba-tiba mobil itu pergi karna lampu sudah kembali hijau.
Namun pandangan aisyah masih kosong seakan tak percaya bahwa lelaki itu ada dihadapannya. Hingga tepukan nayla menyadarkan aisyah
"Ka' aisyah kenapa ? Itu udah hijau " ujar nayla namun tak ada respon dari aisyah. Tapi aisyah tetap menjalankan mobilnya dengan pikiran campur aduk dan pandangan kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Dan Cinta
Non-Fiction"Masa lalu. Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi. Semua akan berlalu, seperti sungai yang mengalir. Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan, selalu percaya dan yakinlah kepada Allah." ~Aisyah putri salsabila. "Terima kasih untuk kesemp...