Kesedian Azzam

1.2K 70 17
                                    

"Arkan jawab" paksa Azzam dengan memegang kedua pundak Arkan

"Hahahah, ya ampun Ustad saya teh tadi salah ngomong. Dari belakang saya nyangkanya kalo mba latifah ini adalah Aisyah, mangkannya saya reflex ngomong kalo Aisyah masih hidup tapi saat mba latif berbalik ternyata itu bukan Aisyah itu mba latif" jelas Arkan dengan tertawa

"Kamu jangan bohong Arkan" ujar Azzam

"Ihh pak Ustad, ngapain juga atuh saya teh mesti bohong segala ? Kan Ustad sendiri yang menyaksikan saat pemakaman Aisyah berlanglung"...

"Tapi sampe detik ini saya masih percaya bahwa Aisyah masih baik-baik saja, ngerti kamu."

"Kenapa Ustad bisa seyakin itu  Disaat semua orang mengatakan Aisyah sudah tidak ada."..

"Karna saya memiliki hati, dan hati kecil saya yang mengatakan nya"..

"Tapi bagaimana jika benar Aisyah sudah tidak ada, bahkan kita semua melihat nya sendiri"

"Itu bukan Aisyah, dan selama saya belum menemukan mayatnya maka selama itu pula saya percaya bahwa Aisyah masih hidup dan baik-baik saja." dan setelah mengatakan itu Azzam langsung masuk kedalam tanpa melihat Aisyah yang mulai menitikan air mata saat itu.

Aisyah menatap Arkan yang kini menatap nya juga dengan tajam. "Gue butuh penjelasan lo syah" ujar Arkan lalu setelah itu dia pergi meninggalkan Aisyah sendiri. Dan disaat itulah dia harus mengumpulkan keberaniannya untuk menghadapi amukan ketiga temannya itu..

Azzam masuk kedalam kamarnya dan menguncinya. Dia duduk di sisi ranjang dengan menangkupkan tangan ke wajahnya.

"Astaghfirullah hal'adzim, ya Allah ampunilah hambamu ini".. Lirih Azzam, dan setelah beberapa saat Azzam beranjak untuk mengambil sesuatu di dalam laci nakas. Azzam mengambil kalung berbandul merpati putih memberian Aisyah dulu dan kembali duduk di sisi ranjang.

"Ais, kenapa semua orang menganggap mu sudah tiada, padahal aku yakin bahwa kamu baik-baik saja, kamu masih hidup aku yakin itu.." gumam Azzam lirih dengan menggenggam bandul merpati itu erat, yang tanpa diduga setetes air matanya mengenai bandul itu. Azzam menangis karna merindukan Aisyah😢.

"Ya Allah, ya Rabb. Yaa Rahmaan, Yaa Rahiim. Ampunilah hambamu ini ya Allah, hamba yang penuh dosa,  dan tiada upaya tanpamu ya Allah..

Ya Allah, demi Allah aku tak ingin membagi cinta ku padamu ya Allah, namun sungguh aku pun tak sanggup dengan rasa yang aku miliki ini.  Ya Allah jika memang rasa ini salah, maka hilangkan lah, hapuskan lah rasa ini dari hati hamba ya Allah.

Demi Allah hamba tak sanggup menahan gejolak hati ini, hamba takut jika rasa ini hanya menjerumuskan hamba kedalam dosa ya Allah.. Astaghfirullah.."

Azzam langsung beranjak menuju kamar mandi, dan yang berwudhu untuk menenangkan hati dan fikirannya..

Sementara itu, Aisyah sudah mengambil paket yang dikirim untuk nya lalu dia pergi menuju tempat tinggalnya, saat Aisyah membuka pintu rumahnya ternyata sudah banyak orang yang berkumpul disana.
Ada isabel, Fikri, Arkan, Naufal dan Farel. Mereka semua menatap Aisyah yang masih berdiri di ambang pintu

"Emm.. Assalammualaikum" ujar aisyah gugup

"Waalaikumsallam" jawab serempak

Aisyah mulai melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah, meletakan paket itu diatas meja dan duduk di sebelah isabel.

Hening,, sunyi,, senyap.. Hanya dentingan suara jam dinding yang mengisi kekosongan itu

Berbeda lagi dengan Naufal yang sedari tadi sibuk memandangi ibel yang berada tepat dihadapannya, namun ibel merasa risih di perhatikan seperti itu oleh Naufal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berbeda lagi dengan Naufal yang sedari tadi sibuk memandangi ibel yang berada tepat dihadapannya, namun ibel merasa risih di perhatikan seperti itu oleh Naufal. Terlihat dengan dia yang merasa tak nyaman di tempat duduknya itu. "Kenapa sih tu cebong liatin gua terus, pengen gua tampol apa." batin isabel memaki Naufal

Farel yang mulai tak nyaman dengan kondisi saat ini mulai membuka suara nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Farel yang mulai tak nyaman dengan kondisi saat ini mulai membuka suara nya. "Sebenernya ada apa sih, kenapa kita semua di suruh kumpul disini ?, khan woy jawab"

"Yang harusnya jawab itu dia, bukan gue" ujar Arkan menatapnya Aisyah. Sementara Naufal dan Farel yang mendengar malah mengerut bingung.

"Maksud lo ??" tanya Farel

"Dia Aisyah" ujar Arkan menatap Aisyah lekat

Naufal dan Farel membelalakan matanya tak percaya lalu menatap Aisyah tak berkedip.

"Lo ngga halu kan, lo pasti boong ya kan ??" tanya Naufal tak percaya

"Tanya aja sama orang nya langsung"..

"Syah.." gumam Farel menatap Aisyah, dan Aisyah mengangguk

"Astaga, jadi selama ini lo masih hidup, dan lo ada di antara kita.. Yaa ampunn, loo.. Tapi,, ini.. Ohh May God" Naufal histeris hingga tak jelas apa yang dia ucapkan

"Tapi kenapa?, maksud gue kenapa lo nyembunyiin semua ini dari kita dari semua orang. Dan lo curut kenapa lo baru ngasih tau kita sekarang" ujar Farel menunjuk Arkan

"Heeh, bapanya curut gua ge baru tau kemaren saat bang Fikri nemuin mba latif dan memanggilnya Aisyah, dan disaat itu gue kepikiran sampe gk bisa makan, dan tadi gue baru tau langsung saat gue ngetes dia pake kode kebesaran kita" jelas Arkan

"Kode kebesaran ??" beo Naufal bingung

"Geslah tong dibahas, manjang ngke. Nu penting mah, gue butuh penjelasan lo syah" ujar Arkan

"Lo ngapain ngelakuin ini si syah, lo gak kasian liat Azzam tadi, lo tega liat dia kaya gitu hah, jawab Aisyah." lanjut Arkan penuh penekanan

"Demi Allah aku gak ada maksud buat lakuin itu semua, aku pasti akan kasih tau semuanya tapi nggak sekarang. Setidaknya setelah semuanya selesai" ujar Aisyah meluruskan semuanya.

Aisyah mulai menceritakannya dari awal hingga saat ini, semua rencananya bersama alex, orang-orang yang menculiknya juga kecurigaannya pada nana, Aisyah menceritakan semuanya..

Dan semua orang yang ada disana mengerti dengan kondisinya itu dan akan membantu Aisyah melakukan semua rencananya..

Aisyah mulai membuka kotak persegi yang tadi dia bawa dan mengeluarkan isinya, juga mulai menyusun strategi rencananya itu...

______________________________

Pagi yang ceudem yaaa, hawanya teh pengen tidur wae males buat ngapa-ngapain daaApa lagi nulis, eyaaak😅

Satu chapter aja yaaa, gpp kan😘🙏..

24-04-2019💕

Dendam Dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang