Chapter 47

1.5K 80 0
                                    

Satu bulan telah berlalu semenjak kejadian di malam itu. Kini semuanya kembali normal seperti semula, hanya saja kini suasana pesantren lebih hidup karna telah dilakukan renovasi di beberapa titik di pesantren.

Dan kini, taman yang hanya boleh di masuki oleh azzam, sekarang bisa dimasuki oleh siapapun,

Kini hubungan aisyah dan azzam pun semakin dekat karna, seminggu lalu aisyah telah melakukan semua persyaratan yang di berikan oleh azzam tempo hari, banyak anak santri yang memanggil aisyah dengan sebutan ustadzah namun aisyah selalu melarangnya dengan alasan dia blm pantas menyandang sebutan itu.

Perusahaan aisyah pun semakin berkembang pesat, bahkan kini perusahaannya sudah diakui oleh manca negara.

Namun siapa sangka dibalik semua kesuksesan yang aisyah dapatkan ada seseorang yang ingin menghancurkan hidupnya dan keluarganya.

Bugh.. bugh... Braakk

"Kenapa kalian lama sekali hah ?  Aku membayar kalian untuk mengambil chip itu, bukan untuk berleha-leha. Brengsek ". Teriak seorang lelaki yang sedang memukuli anak buahnya

"Ampun tuan, kami sudah melakukan tugas anda. Tapi selama itu kami tidak menemukan chip itu tuan." Ujar lelaki yang dipukuli tadi

Lelaki yang dipanggil tuan itu berjalan kembali ke kursi kebesarannya dan menumpukan kedua tangannya ke atas meja kerjanya.

"Hemm. Ternyata gadis itu sangat cerdik, kita harus merubah strategi..  ada jeda sebelum lelaki itu melanjutkan ucapannya... kita culik gadis itu, dan buat seolah-olah bahwa dia mengalami kecelakaan dengan jasadnya yang hangus terbakar agar tak diketahui. Dan bawa gadis itu pergi jauh dari indonesia "

"Baik tuan, saya permisi " ujar lelaki yang dipukuli itu
Dan langsung beranjak pergi meninggalkan ruangan itu.

Kini tinggalah irwan seorang diri di ruangan besar itu dengan senyuman devil.

"Aku akan membalaskan dendamku pada mu arman.."

————————

"Aisyah.. aisyah.. aisyah " lirih ardila dengan mata yang masih terpejam

Karna merasakan pergerakan disampingnya arman pun bangun dan membuka matanya.
Dilihatnya Istrinya itu menyebut-nyebut nama aisyah dan banyak bulir-bulir keringat yang membasahi keningnya.

"Mom kamu kenapa ?  Mom.. "ujar arman dan menepuk-napuk pipi Istrinya.

"Aisyahh.." teriak ardila yang langsung terduduk dengan nafas membur

"Kamu kenapa ? " tanya arman

"Aisyah, aku mimpi akan terjadi sesuatu pada aisyah dad " lirih ardila

"Ssst.. itu hanya mimpi sayang, aisyah baik-baik saja di pesantren, sekarang kita tidur lagi ya  "  bujuk arman

"Nggak. Itu bukan hanya sekedar mimpi, itu adalah firasat seorang ibu. Aku ingin bertemu aisyah. Aku ingin aisyah "

"Baiklah, besok pagi kita berangkat. Tapi sekarang kamu harus tidur okey ? " ujar arman dan diangguki oleh Istrinya.

Mereka berduapun mulai tertidur lagi dengan perasaan cemas dan khawatir.

Jujur saja sebenarnya arman memang merasakan hal itu, ada perasaan cemas pada aisyah namun dia tutupi agar istrinya itu tak khawatir. Namun apa daya, ikatan seorang ibu dan anak memang lebih kuat, dan kali ini arman pun merasakan hal itu.

—————————
Tbc...

01/05/2018

Part ini pendek yaa !!!

Dendam Dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang