Chapter 46

1.4K 76 0
                                    

Suasana yang begitu tegang, kini menjadi suasana haru. Siapa sangka, bahwa ternyata aisyah mengenal dekat dengan zahra yang notaben nya adalah musuh di pesantren ini.

Namun, ternyata mereka adalah dua sahabat dekat yang terpisahkan satu sama lain, yang taqdir pertemukan lagi dengan alur yang berbeda.

"Bila, kamu kemana aja ?  Asal kamu tau bil, 8 tahun aku berusaha nyari kamu. Namun nihil, aku kehilangan jejak kamu bil " ujar zahra pada aisyah sesaat setelah melepaskan pelukannya.

"Maafkan aku na. Kau tau, saat itu aku mengalami masa-masa yg sangat sulit.  Aku harus pergi melakukan pengobatan psikis juga mengatasi trauma yg aku alami. " ujar aisyah menjelaskan
"Tapi kenapa na ?  Kenapa disaat kita dipertemukan lagi, kenapa kita harus bermusuhan ? .." ada jeda sebelum aisyah melanjutkan ucapannya
"..dan kenapa kamu berubah na ?  Kenapa kamu kaya gini ?  Kemana ana yg slalu tegar dan tak mudah putus asa. Aku tau kamu wanita yg baik na. Tapi kenapa kamu melakukan hal terlarang ini, kenapa na. Kenapa ? " lanjut aisyah mengguncang kedua bahu zahra

"Jawab aku ana kenapa kmu diam hah ? " teriak aisyah karna tak ada jawaban dari zahra yg menunduk

"Aku menyesal bil, aku minta maaf. Saat itu kehidupan aku sangat sulit setelah kepergian orang tua ku aku gak tau harus apa. Aku belum bisa mengurus prusahaan peninggalan ayah, hingga aku tertipu dan kehilangan harta serta rumah aku bil. Saat itu pikiran aku kalut, dan entah pemikiran dari mana aku, pergi ke sebuah night clab dan aku.. aku.. hikss.. aku sudah menjual keperawanan aku di usiaku yg ke 15 tahun " ujar zahra dengan nada berketar lirih

Aisyah yg mendengar penjelasan zahra langsung memeluk sahabatnya erat.

Aisyah tidak menyangka bahwa sahabatnya itu mengalami masa-masa sulit. Bahkan lebih sulit darinya

"Sudah na, sudah. Aku harap kamu bisa mengambil pelajaran dari peristiwa itu dan jangan melakukan hal itu lagi hem " ujar aisyah dan menangkup wajah zahra dan diangguki oleh zahra

Dan mereka berdua kembali berpelukan. Di tengah keharuan itu tiba-tiba datang tiga orang polisi yang ingin menangkap zahra.

"Permisi, kami di tugaskan untuk menangkap nona zahra atas tuduhan penggelapan dana pesantren dan penipuan " ujar salah satu polisi

"Maaf pak, ada kesalah pahaman masalah ini sudah kami selesaikan secara kekeluargaan " ujar aisyah

"Maaf, kami hanya menjalankan perintah, dan silahkan anda menjelaskan di kantor polisi " ujar polisi itu dan bersiap untuk memborgol zahra namun di cegah oleh aisyah

"Tunggu pak ..."

"Bil udah, aku ikhlas kok. Mungkin ini teguran dari allah untuk aku " ujar zahra tersenyum

"Tapi na.." dan lagi-lagi perkataan aisyah dipotong oleh zahra

"Birin aku bil. Percaya sama aku, aku baik-baik aja. Oke " ujar zahra dan diangguki oleh aisyah

"Pak kiayi, bunyai, om, tante dan semuanya. Maafkan aku, maaf karna sudah membohongi kalian " ujar zahra

"Bil, tolong beritau pada reno. Bahwa aku tidak pernah menggugurkan anaknya. Dan sampaikan maafku padanya. Aku sangat mencintai dia bil " ujar zahra pada aisyah

"Apa kamu tak ingin mengatakannya langsung pada yang bersangkutañ ?"  Bukan, bukan aisyah yg mengatakan itu tapi seseorang yang berada di belakang aisyah yang bicara

"Reno " lirih zahra

"Ra, apa yg aku denger itu bener ?  Bahwa kau mencintai aku dan kau mengandung anak ku ? " ujar reno dan di angguki zahra dan di detik berikutnya reno langsung memeluk zahra erat

"Aku juga mencintaimu zahra " ujar reno dengan masih memeluk zahra

"Ekheem, jangan buat drama romantis di depan jomblo dong, " tiba-tiba suara arkan membuat reno dan zahra melepas pelukannya

"Dasar kutu. Gak tau apa tadi tu adegan yg bikin mewek tau gak ? " timpal naufal

"Mari, nona zahra ikut kami ke kantor  " ujar polisi tadi dan membawa zahra pergi ke dalam mobil polisi

Sebelum pergi, zahra sempat melambaikan tangan dan tersenyum pda semuanya hingga mobil itupun tak terlihat di belokn pertama.

                .Tamat.


_haha, engga ding. Cerita ini masih panjaaaaaaaang bgt!

So, stay terus ya..
And sorry karna lama apdet nya.

Dendam Dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang