Misi Penyelidikan

1.5K 81 0
                                    

Setelah obrolannya dengan isabel juga mendengar obrolan zahra di telfon. Aisyah semakin bingung pasalnya dia masih tidak bisa mempercayai bahwa wanita yg sedang berada tak jauh dihadapannya itu adalah wanita yg licik.

Pasalnya kini aisyah sedang melihat zahra tertawa dan tersenyum manis bersama para santriwati yang sedang memasak.

Yaa kini aisyah sedang berada di dapur. Seperti biasa aisyah sedang memalak meminta makanan duluan.

"Jangan tertipu dengan topengnya itu " tiba-tiba isabel berucap membuat aisyah menoleh

"Gue masih ragu aja sama ucapan lo kemaren" ujar aisyah cuek

"Terserah, itu urusanmu. Nihh makan " ujar isabel dan menyodorkan satu piring nasi beserta lauk pauknya.

Setelah menghabiskan makanannya aisyah pergi menuju kamar.

Sesampainya didalam kamar aisyah menemukan nayla yang sedang membaca di bangku belajarnya.

"Nay gue mau tanya dong " ujar aisyah tiba-tiba membuat nayla terkejut

"Astagfirullah, ngagetin aja sih ka. Ucap salam dulu ke " protes nayla

"Salam. Oke gue mau nanya "

Nayla pun hanya menggelengkan kepalanya " mau tanya apa ? "

"Sebenernya si zahra itu siapa sih ?   Kok gue merasa kalo dia itu disukai banyak santri disini " tanya aisyah to the poin

"Ohh mbak zahra. Dia itu santri senior disini, mbak zahra itu baik, ramah, sopan, dan cantik." Ujar nayla panjang lebar

Dan aisyahpun berdecih mendengar ucapan nayla yg terakhir.
"Trus ada masalah apa antara si zahra dan si inah ? "

"Inah ? "

"Isabel "

"Ohh, aku juga gk tau masalah yg sebenernya Ka'. Cuma 5 thn lalu isabel pernah menfitnah mbak zahra, padahal yg aku tau itu dulu mereka itu berteman baik. Tapi gk tau kenapa sekarang mereka jadi musuhan " jelas nayla panjang lebar dan hanya diangguki oleh aisyah

"Menurut kabar yg beredar, katanya mbk zahra pernah melaporkannya ke abi karna dia mengkorupsi uang kas pesantren. Sampe isabel hampir di masukan ke dalam penjara. Mangkannya sampe sekarang isabel selalu bertingkah kasar pada mbk zahra " lanjut nayla

"Apa lo percaya bahwa yg melakukannya itu si inah ?

"Emm, aku sih gk yakin Ka' tapi semua bukti mengtakan demikian "

"Oh oke. Lo lanjut belajar lg aja." Ujar aisyah dan langsung pergi keluar kamar, sedangkan nayla melanjutkan membaca lgi.

"Menarik.. " batin aisyah dan menunjukan smirk nya. Lantas aisyah langsung menuju kerumah umi nyai.

Langkah pertama adalah memastikan bahwa rekening pesantren itu benar bermasalah atau tidak.

Kini aisyah sudah berada di depan rumah umi. Saat aisyah ingin melangkahkan kakinya namun diurungkannya karna melihat zahra sedang mengobrol dengan umi nurul.

Saat zahra akan keluar, aisyah buru-buru bersembunyi di belakang vas berukuran sedang. Setelah dirasa cukup aman aisyah pun keluar dan masuk kedalam.

"Assalammualaikim umi " ujar aisyah dan mencium tangan umi

"Waalaikumsallam, syah. Duduk nak " jawab umi dan menyuruh aisyah duduk

"Tadi si zahra mau ngapain ? " tanya aisyah setelah mendudukan dirinya di sofa

"Kamu kenal nak zahra ? " tanya umi dan diangguki aisyah

"Dia tadi minta maaf sama umi, karna sudah salah ngasih no rekening pada orang yang ingin menyumbang pada pesantren ini "

"Salah kasih nomer ? "

"Iya. Dia malah kasih nomer rekeningnya dia bukan punya pesantren "

"Ohh, salah kasih nomer. Tapi bukan karna faktor lain kan umi ? "

"Faktor lain apa ? "

"Yaa semisal ada masalah dengan rekeningnya atau apalah itu "

"Tidak aisyah. Tidak ada masalah apapun dengan rekeningnya "

"Umi yakin ? "

"Yakin. Jika memang ada masalah, pasti pihak bank akan memberitahu umi kan ? "

"Hmm. "

"Sudahlah nak. Mungkin nak zahra memang bener lupa."

"Dia bilang gk umi berapa nominal uang yang di tranfer itu ? "

"Iya, tdi nak zahra bilang bahwa donatur itu mentranfer uang sebesar 20 juta "

"20 juta ? " pekik aisyah

"Ada apa ? "

"Ahh tidak umi, tidak ada apa apa "

"20 juta?  Jelas-jelas kemaren gue denger dia bilang 50 juta. Lalu sisanya kemana ?  Dan dia juga bohong soal masalah nomer rekening itu. Gk akan gue biarin " sesaat aisyah sibuk dengan pikirannya sendiri hingga tepukan dibahunya membuyarkan semuanya

"Ada apa nak? "

"Ahh, anu umi. Aisyah kesini mau minjem ponsel aisyah. "

"Ohh. Tunggu sebentar ya, umi ambilkan dulu."

Aisyahpun ditinggal umi sendirian di ruang tamu. Taklama umipun kembali datang dan menyodorkan ponselnya kepada aisyah. Aisyahpun langsung beranjak ke halaman belakang rumah umi dan duduk disaung dan mulai menghidupkan ponselnya.

Sesaat aisyah mencari kontak yang dicari dan saat sudah ketemu aisyah langsung menelfonnya.

Tuut
"Halo buk, ada yang bisa saya bantu ? "

"Ya fio, tolong kamu kirimkan beberapa kamera cctv berukuran sedang ketempat saya. Nanti saya kirim alamatnya "

"Baik bu, segera saya kirimkan "

"Baiklah. Bagaimana keadaan disana ? "

"Keadaan disini stabil bu. Bahkan sangat stabil "

"Bagus, saya percaya kamu bisa melakukan ini fio "

"Tapi bu. Tetap saja kami membutuhkan ibu disini "

"Kalian tidak perlu cemas, meskipun saya tidak ada disana tapi saya akan selalu mengawasi dan memantau kalian dari sini. Yasudah saya tutup, dan jangan lupa barang yang saya minta harus segera dikirim "

"Baik bu. Selamat siang "
Tuut..

Aisyah baru saja menelfon fionna sekretaris pribadinya.
Dan kini aisyah sedang duduk dan pandangnya lurus kedepan

"Permainan akan segera dimulai " batin aisyah dan tersenyum miring

---——————————————---

Haha.. alurnya makin gaje aja. Semoga pada suka yaa !

Dendam Dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang