Disebuah ruangan yang luas dan mewah, berkumpulah 5 orang sahabat yang sedang membicarakan tentang acara pernikahan yang akan di lakukan oleh Reno dan Zahra.
Ya seminggu setelah penangkapan zahra. Aisyah mencabut tuntutan itu dan di bebaskannya zahra.
Setelah kebebasan zahra itu, reno langsung melamar zahra yang langsung di terima.
Dan tinggal menunggu 5 hari lagi untuk melangsungkan pernikahannya.
Rencananya pernikahan itu akan di gelar di pesantren nurul hidayah. Sebab zahra sudah tak memiliki orang tua, dan menganggap pak kiayi dan bu nyai adalah orang tuanya sendiri.
"Syah, zahra bentar lagi mearit nah lo kapan ? " tanya naufal
"Gue ? ... entahla " ujar aisyah dengan nada tak yakin
Naufal pun mendengus kesal dengan apa yang baru saja di dengrnya
"Lagian ya, gue heran sama si azzam. Kenapa juga dia blm ngelamar si aisyah. Padahal pan semua orang juga tau kalo dia suka ama lo syah "Aisyah tersenyum dan berkata
"Mungkin dia masih nunggu janji gue ""Janji apaan ? "
"Janji lamar dia duluan " ujar aisyah enteng
"Apaa " pekik semua orang yang ada di ruangan itu terkecuali fikri yang masih asik membaca buku di tangannya.
"Lo bercanda pan syah ? " ujar arkan yang dibalas gelengan oleh aisyah
"Tapi kan syah..." perkataan arkan harus terhenti ketika ponsel fikri berdering
"Hallo mom ? "
"...."
"Kita lagi ada di apartemen aisyah mom "
"...."
"Baiklah, love you mom "
"Ada apa bang ? " tanya aisyah
"Mom and dad, ingin bertemu kamu syah, dan sekarang mereka dalam perjalanan ke pesantren " jelas fikri
"Tumben. Baru aja minggu lalu aku pulang, masa udah kangen lagi " gumam aisyah
"Udahlah syah, namanya ge orang tua. Wajar atulah kangen sama anaknya mah " ujar arkan
"Yaudah, sekarang kita siap-siap balik ke pesantren ya " ujar farel dan diangguki oleh mereka
Setelah membereskan barang-barang yang akañ dibawa nanti, kini mereka berlima sudah berada di basmen tempat parkir mobil mereka .
"Syah, abang ikut kamu ya, abang takut kamu kenapa napa " ujar fikri saat sudah sampai di depan mobil aisyah
"Tapi aku harus pergi ke kantor dulu bang, ada beberapa berkas yang harus aku pelajari untuk rapat nanti " jelas aisyah
"Gak papa syah, biar abang antar sekalian "
"Gak usah abang ku syang. Ais akan hati-hati okey "
"Tapi syah, entah kenapa perasaan abang gak enak. Biar abang antar aja ya? " ujar fikri berusaha untuk tetap mengantar aisyah
"Gak perlu bang. Yaudah, ais berangkat dulu ya. Kalian hati-hati, assalammualaikum " ujar aisyah yang langsung masuk kedalam mobil, dan langsung menjalankan mobilnya
"Waalaikumsallam " ujar mereka serempak namun masih terpatri jelas ada raut kekhawatiran di wajah fikri. Hingga tepukan dibahunya membuat dia menoleh.
"Sudahlah bang, gak usah difikirin. Abang tau sendirikan aisyah itu wanita yang kuat juga berani." Ujar farel menenangkan"Ya semoga itu hanya perasaan gue aja. Yaudah, kita berangkat yuu " ujar fikri yang langsung masuk kedalam mobil di ikuti yang lainnya dan langsung menjalankan mobilnya.
-------
Sementara di tempat lain aisyah sudah sampai di depan gedung perusahaannya. Aisyah keluar dari mobilnya yang langsung disambut oleh satpam penjaga disana.Aisyah mulai melangkahkan kakinya memasuki gedung besar itu, sepanjang perjalanannya aisyah tak luput dari pandangan kagum dan hormat dari para karyawannya.
"Slamat siang bu " ujar salah satu karyawan wanita
"Siang " jawab aisyah ramah dan melanjutkan langkahnya lagi.
Setelah menaiki lift dan sampai di lantai teratas perusahaan itu. Kini aisyah sudah sampai di depan pintu ruangannya, dan disitu sudah ada fiona sekertaris pribadinya sedang duduk mengapati tumpukan berkas-berkas
"Assalammualaikum fi "
"Ahh, waalaikumsallam bu." Ujar fiona kaget yang langsung berdiri menyambut aisyah
"Kamu sudah makan siang fi ? "
"Belum bu. Mungkin sebentar lagi "
"Jangan terlalu berat bekerja fi. Kamu harus pikirin juga kesehatan kamu."
"Baik bu. "
"Ah iya, fi saya ingin mengambil beberapa berkas yang harus di pelajari untuk meatting nanti "
"Baik bu, tunggu sebentar "
Fiona segera mencari beberapa berkas yang di maksud bos nya itu. Setelah menemukannya, dia langsung memberikannya pada aisyah.
Aisyah menerima berkas itu dan mulai membolak balik halaman demi halaman.
"Ada yang bisa saya bantu lagi bu ? " tanya fiona
"Amm ya. Fio saya berpesan, jika suatu saat nanti saya pergi. Saya harap kamu meng hendle semua pekerjaan saya. Dan jangan sampai perusahaan ini jatuh ketangan orang lain okey." Ujar aisyah
"Tapi, memangnya ibu mau pergi kemana ? Apa selama itu ? " tanya fiona bingung
"Saya tidak tau... Baiklah, kalo begitu saya pergi dulu. Dan kamu jangan lupa maka siang fi. Assalammualaikum "
"Waalaikuksallam "
--------
Aisyah mulai berjalan meninggalkan gedung perusahaannya dan melangkahkan kakinya menuju tempat parkir mobil miliknya. Namun ada hal ganjal yang dirasakan aisyah. Dia merasa ada yang mengikutinya dari belakang. Saat dia ingin berbalik, tiba-tiba ada yang membekap hidung dan mulutnya. Sedetik kemudian aisyah merasa pening lalu kemudian gelap.
Suasana parkir yang saat itu sepi, membuat tidak ada siapapun yang melihat kejadian itu. Aisyah langsung di bopong oleh dua orang pria yang memakai masker kedalam mobil. Dan langsung menjalankan mobil itu melesat meninggalkan pelataran kantor itu.
--------
Sementara ditempat lain, di pesantren nurul hidayah. Kedua orang tua aisyah sudah sampai dan langsung di sambut oleh pak kiayi dan bu nyai.
Mereka semua masuk, dan duduk di ruang tamu.
Saat ardila ingin mengambil gelas dan meminumnya, tiba-tiba
Prankk
Gelas yang dipegangnya jatuh membuat orang yang ada disekitarnya terkaget."Astaghfirullah. Ya allah " ujar ardila.
"Kamu gak papa kan sayang ? " tanya arman
"Mas, aq merasa ada sesuatu yang terjadi pada putri kita aisyah " ujar ardila
"Aisyah baik-baik aja yang, sebentar lagi juga mereka datang " terang arman
"Sekarang tlfn aisyah mas, cepat "
"Baiklah, tunggu."
Arman mulai mencoba untuk menelfon aisyah, namun ponsel aisyah tidak aktif. Sudah beberapa kali arman melakukan itu, namun tetap saja. Ponsel aisyah mati.
"Bagaimana mas ? " tanya ardila
"Ponselnya mati " lirih arman
"Astaghfirullah hal adzim "lirih ardila yang mulai meneteskan air matanya
Tbc...
Gak nyambung? Maklumi aja ya....
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Dan Cinta
Non-Fiction"Masa lalu. Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi. Semua akan berlalu, seperti sungai yang mengalir. Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan, selalu percaya dan yakinlah kepada Allah." ~Aisyah putri salsabila. "Terima kasih untuk kesemp...