Seorang gadis berpakaian syar'i dan memakai cadar baru saja turun dari pesawat pribadinya. Ia turun di bandara soekarno hatta, sepanjang perjalanannya tak luput dari pandangan orang-orang yang berada disana.
Aura misterius yang di pancarkan dari sosok gadis itu sangatlah kuat, pakayan yang ia gunakan juga sorot mata tajam yang dia miliki menambah kesan mematikan namun anggun.
Ditambah para pengawal yang menjaganya di blakang juga yang membawakan kopernya memberi tanda bahwa dia bukanlah gadis biasa.
Salah satu pengawal pribadinya membungkuk hormat saat aisyah sudah berada di depannya, pengawal itu membukakan pintu mobil agar aisyah bisa masuk.
Setelah aisyah masuk, mobil itu pun melaju membelah padatnya kota jakarta, di ikuti dua mobil lain yang berjajar melindungi mobil yang di tumpangi aisyah.
Jalanan hari ini benar-benar padat merayap, banyak penjual koran dan pedagang asongan yang sedang menjajakan dagangannya di sepanjang sisi jalan. "Ya Allah, berikanlah mereka kemudahan dalam mencari rezeki di jalan-Mu." Batin aisyah mendoakan.
"Kita sudah sampai nona" ujar angga supir pribadi aisyah dan langsung turun membukakan pintu untuk aisyah
"Trimakasih ga" ujar aisyah saat sudah turun dan hanya di balas anggukan oleh angga.
Aisyah melangkahkan kakinya menuju mension milik alex yang berada di jakarta yang kini akan menjadi tempat tinggal untuk aisyah. Alex telah memberikannya sebuah rumah mewah juga prusahaan cabang milik alex yang berada di indonesia.
Kini aisyah pemimpin dari candrov crop ia juga di paksa alex untuk membawa beberapa pengawal pilihannya untuk berjaga aisyah.
Aisyah sempat menolak agar alex tak berlebihan seperti itu. Namun bukan alex namanya jika bukan pemaksa seperti itu maka aisyah hanya bisa pasrah dan mengikuti semua permintaan alex.
"Slamat datang nona, apa ada yang bisa saya bantu ?" tanya seorang maid paruh baya kepada aisyah
"Tidak usah seformal itu, panggil aku aisyah saja" tutur aisyah
"Maaf nona, tapi itu sudah kewajiban saya dan wewenang dari tuan alex" ujar wanita paruh baya itu yang bernama miya
Aisyah memutar bola matanya malas, ternyata sama saja para pengikut alex ini. Sama-sama keras kepala "terserah sajalah"
Dan aisyah melangkahkan kakinya menaiki tangga menuju kamarnya yang berada dilantai atas.Ckleek..
Aisyah membuka pintu kamarnya yang berwarna putih gading, kamar yang begitu alegan berdomunasi putih dan abu itu menggambarkan sifat aisyah yang baik juga terkesan misterius.
Aisyah melangkahkan kakinya menuju balkon kamarnya yang memperlihatkan langsung kepadatan kota jakarta, jakarta memiki ciri khasnya sendiri yang membuat kota itu istimewa.
Aisyah memutar pandangannya saat seseorang mengetuk pintu kamarnya.
"Masuk" jawab aisyah
Seorang lelaki masuk ke kamar aisyah dan menunduk memberi hormat. "Maaf mengganggu istirahat anda nona"
"Tidak apa. Ada perlu apa kau kemari jak?" tanya aisyah pada jakson seseorang yang mengetuk pintu tadi
"Saya mendapat kabar bahwa besok adalah peresmian anda menjadi pemimpin sekaligus pemilik dari candrov crop." jelas jakson pada aisyah
"Besok ? Apa tidak terlalu cepat ?" ujar aisyah bingung. Pasalnya dia baru saja mendaratkan kakinya beberapa jam yang lalu ke indonesia dan besok adalah pengangkatannya menjadi pemimpin. Demi apapun aisyah sangat lelah saat ini
"Tidak nona. Ini sudah keputusan mutlak dari tuan alex" ujar jakson
"Orang tua itu slalu saja melakukan sesuka hatinya" gumam aisyah pelan namun masih bisa di dengar oleh jakson dan membuat pria tampan itu tersenyum.
"Baiklah kau boleh pergi sekarang" ujar aisyah dan di angguki jakson
"Kalau begitu saya permisi nona" dan jakson keluar setelah memberi hormat pada aisyah.
Aisyah menghempaskan badannya hingga berbaring di kasur king size yang berada di kamar itu. Ingatan aisyah menerawang saat pertama kali bertemu dengan keluarga alex dan sgala sesuatu yang berhubungan dengan lelaki itu.
_________________________
Okay, sampai disisni dulu yaa. Dan di chapter selanjutnya akan aku ceritakan bagaimana awal pertama aisyah bertemu dengan alex. Pasti kalian penasan juga kan ?
Ngga.😒
Hem.. Yaudah😢
07~03~2019
Jangan cuma baca, tapi tinggalkan jejak kalian juga dengan memberi dukungan untuk cerita saya ini yaa 🌌 karna satu vote dari kalian itu sangat berharga bagi saya 😇
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Dan Cinta
Non-Fiction"Masa lalu. Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi. Semua akan berlalu, seperti sungai yang mengalir. Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan, selalu percaya dan yakinlah kepada Allah." ~Aisyah putri salsabila. "Terima kasih untuk kesemp...