Dalam mimpiku aku bermimpi
Tentang kekasih itu dirimuTambatan hati yang telah pergi
Hanya dirimu tak ada lagiHanya wajahmu yang terukir didalam hatiku
Abadi dan takkan pernah terganti
Hanya kaulah cinta dalam hidupkuMeskipun langit tlah memisahkan cinta kita
Aku kan selalu untukmu
Cintamu akan selalu bersemi di hidupkuMalam-malamku tanpa dirimu
Terbuai sepi dihias rindu
Resah didada ingin berjumpa
Ku tak berdaya terbang kesanaHanya wajahmu yang terukir didalam hatiku
Abadi dan takkan pernah terganti
Hanya kaulah cinta dalam hidupkuMeskipun langit tlah memisahkan cinta kita
Aku kan selalu untukmu
Cintamu akan selalu bersemi di hidupkuHanya wajahmu yang terukir didalam hatiku
Abadi dan takkan pernah terganti
Hanya kaulah cinta dalam hidupkuMeskipun langit
Telah memisahkan cinta kita
Aku kan selalu untukmu
Cintamu akan selalu bersemi di hidupku__________________________________
Dengerin lagunya dan baca ceritanya, jangan lupa hayati🤗😋
_Aisyah menatap Azzam yang terbaring koma melalui kaca pembatas ruang oprasi.
Aisyah dan yang lainnya tidak di bolehkan memasuki ruang oprasi karna kondisi Azzam yang belum stabil..
Slama tiga jam menunggu azzam yang berada di ruang oprasi, akhirnya dokter itu pun keluar dengan muka lelahnya.
Aisyah langsung menghampiri dokter itu di ikuti yang lainnya.
"Do,, dokter gimana keadaan Azzam?" tanya Aisyah cemas
Dokter itu membuka maskernya dan menarik nafas dalam
"Kondisi pasien tidak bisa dikatakan baik, peluru yang bersarang di punggung nya cukup dalam hingga membuat nya kehilangan banyak darah. Namun syukurlah kami bisa mengeluarkan peluru itu" dokter itu menarik nafas dalam sebelum melanjutkan penjelasan nya.
"Pasien harus segera mendapatkan donor darah, namun... stok darah di rumah sakit ini sudah habis dan karna golongan darah pasien adalah golongan darah yang langka jadi kami sedikit kesulitan untuk mendapatkan nya. Bahkan kami sudah mencoba menghubungi pusat ternyata mereka pun tidak memiliki stok darah itu"
"Astaghfirullah hal adzim.." lirih semua orang yang ada disana
"D.. Dok, memang golongan darah Azzam apa ? " tanya Aisyah
"AB negatif" jawab dokter itu
"Sa.. saya dok ambil darah saya, golongan darah saya AB negatif" ujar Aisyah menggebu
"Ngga Syah, kondisi kamu lagi kurang fit, Abang gak mau kamu kenapa-kenapa Syah" larang Fikri pada Aisyah
"Ngga bang, aku baik-baik aja. Dok ambil darah saya " paksa Aisyah mengguncang lengan dokter itu
"Aisyah.."
"Bang, please.. untuk kali ini aja, aku mohon" lirih Aisyah membujuk Fikri dengan air mata yang tak henti-hentinya mengalir
Fikri yang melihat kesungguhan Aisyah merasa tersentuh dan menganggukkan kepalanya meskipun dalam lubuk hati yang paling dalam Fikri merasa khawatir dengan kondisi Aisyah
Aisyah memeluk Fikri sekilas, dan langsung mengikuti dokter ke ruangan khusus untuk mengambil darahnya.
Sebenarnya sejak tadi Aisyah merasa sedikit pusing namun tidak terlalu dirasakannya, dia lebih mementingkan kondisi Azzam saat ini. Walau bagaimanapun Azzam telah menyelamatkannya dan ini bukanlah apa-apa ketimbang dengan apa yang telah Azzam lakukan untuk Aisyah.
Sementara itu keluarga pak kiayi baru sampai ke rumah sakit dan langsung menemui Fikri dan yang lain yang sedang menunggu di luar ruangan Operasi
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsallam"
"Fikri Bagaimana kondisi Azzam Fik? " Tanya umi nurul kepada Fikri
Fikri menjelaskan kembali apa yang dikatakan oleh dokter tadi dan membuat umi nurul terpukul hingga menangis histeris
"Astaghfirullah hal adzim, Azzam... Ya Allah selamatkan lah anak hamba, sembuhkan lah dia" ujar umi nurul sambil menangis di pelukan kiayi Mahmud
"Sebenarnya apa yang terjadi Fik? Bagaimana Azzam bisa sampai seperti ini ?" Kini kiayi Mahmud yang bertanya kepada Fikri
"Jadi begini Abi..." Fikri menjelaskan kronologi kejadian yang menimpa Azzam dari awal hingga saat penembakan yang membuat Azzam terbaring di ruangan Operasi saat ini
Sementara itu di ruangan Operasi Aisyah berbaring di sebelah Azzam yang terbaring tak sadarkan diri dengan selang infus yang berada di hidungnya juga beberapa alat medis yang tertempel di badannya
Tak terasa air mata Aisyah menetes melihat keadaan Azzam saat ini.
"Ka ari, ku mohon bertahanlah" lirih aisyah menatap Azzam dari samping
"Apaaa Aqila di tangkap polisi. Bagaimana bisa ?" Teriak seorang pemuda pada lelaki yang berada dihadapannya dia tertunduk takut
"Sa.. saya tidak tau kronologi nya tuan, saya hanya mendapat kabar dari salah satu anak buah saya bahwa dia melihat nona Aqila di bawa oleh polisi dan di masukannya kedalam mobil polisi" jelas lelaki itu tertunduk takut
"Akkkhhhh.." teriak pemuda yang dipanggil tuan itu kesal.
Pemuda itu membalikkan tubuhnya menghadap jendela kaca besar dan mengepalkan tangannya.
"Kau pergilah, dan terus awasi Aqila, jangan sampai dia kenapa-napa. Jika sampai terjadi sesuatu terhadap dia, nyawamu yang jadi taruhan nya" ancam pemuda itu
"Ba.. baik tuan, saya permisi."
Setelah kepergian lelaki tadi dia langsung menghampiri meja kerjanya dan membuka laci meja itu lalu mengambil sebuah bingkai foto yang menampilkan sebuah potret kebersamaan dirinya dengan seorang gadis.
"Qil, sampai kapan kau akan mengacuhkan ku terus, sungguh aku sangat mencintaimu Aqila Abrar." Gumam pemuda itu lirih dengan menatap bingkai foto yang berada di tangannya
__________________________________
Akhhhhh,,,. Sumpah aku udh gak ada ide lagi untuk nulis cerita ini 😣😭😭😭
Gimana atuh yaaa!!!!
28-04-2019💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Dan Cinta
Non-Fiction"Masa lalu. Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi. Semua akan berlalu, seperti sungai yang mengalir. Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan, selalu percaya dan yakinlah kepada Allah." ~Aisyah putri salsabila. "Terima kasih untuk kesemp...