Setelah kejadian kemarin kini aisyah hanya bisa terduduk di atas ranjangnya dengan tatapan kosong. Sebab memikirkan persyaratan azzam kemarin itu malah membuat kepalanya puyeng.
Sementara azzam kini sedang menuju ke bandung beserta pak kiayi mahmud untuk menghadiri acara pengajian di salah satu ponpes yang ada disana.
Setelah sekian lama menempuh perjalanan yang cukup jauh. Kini mereka telah sampai di bandung, dan mulai beranjak menuju ke tempat tujuan yang berbeda.
Azzam mememang tidak ada urusan di ponpes itu, melainkan ingin bertemu dengan sahabatnya Fikri. Yang notaben nya adalah kaka kandungnya aisyah.
Dan alhasil kini anak dan ayah itu berpisah menuju tempat tujuan masing-masing.
Setelah memberi kabar kepada fikri kini azzam sedang berada dalam bus. Dan beberapa menit kemudian azzam sampai di depan rumahnya fikri.
Tingg..toong..
"Assalammualaikum " suara bel tang diiringi salam azzam.Tak lama siempunya rumah pun membukakan pintunya.
"Waalaikumsallam " jawab fikri
"Azzam. Ayo masuk " pekik fikri seraya merangkul azzam ala lelaki
"Udah lama banget ane gk liat ente. Makin cakep aja ente zam " ujar fikri setelah sampai di ruang tamu dan mendudukan dirinya disofa
"Ahh ente bisa aja. Gimana kabar ente? " tanya azzam
"Alhamdulillah, seperti yang ente liat. Ehh iya ente mau minum apa zam ? " ujar fikri
"Apa aja dah " ujar azzam
"Ok tunggu ya " dan setelah mengatakan itu fikri langsung menuju ke dapur dan membuatkan minuman.
----------------------------
Kini fikri dan azzam sedang berada di taman belakang dan duduk diatas gazebo yang ada disana yang persis di depan gazebo itu adalah kolam renang.
Arman dan ardila orang tua fikri sedang berada di banten mengunjungi kakenya fikri dan lusa mereka baru pulang."Ehh zam, gimana ade gue ? Dia gk lakuin hal yg macem-macem kan? " tanya fikri tiba-tiba
"Ade? " tanya azzam bingung
"Iya aisyah ade gue " ujar fikri
"Ohh, engga sih. Cuma dia gk mau nutup aurat, dan pernah kabur juga " perkataan terakhir azzam membuat fikri yang sedang minumpun tersedak
"What kabur? " tanya fikri dan di angguki oleh azzam
"Kenapa bisa ? " tanya fikri lagi
"Ane juga gk tau. Cuma kata umi sih, waktu itu dia di suruh pake hijab tapi dia nolak dan langsung kabur. Dia juga sering sebut-sebut nama ira." Jelas azzam
"Ternyata masalahnya ira lg " gumam fikri lirih
"Sebenernya apa yg terjadi pada aisyah? Kenapa sekarang dia jadi seperti ini? " kini keluarlah pertanyaan yang sedari lama azzam pikirkan
"Dulu aisyah gk kaya gitu. Tapi akibat insiden 12 tahun lalu aisyah jadi berubah." Ujar fikri
"Insiden apa?" Tanya azzam
"Namanya itu humaira, dia ade bungsu gue dan aisyah. Tapi.. dia udah meninggal 12 thn lalu " ujar fikri dengan suara parau dan azzam fokus mendengarkan cerita fikri
Flescbeck
Dulu saat usia aisyah 10 thn dan ira baru 6 thn. Mereka berdua tinggal di banten tempat kake dan nenenya. Aisyah lahir dan besar di lingkungan pesantren. Maka tak heran bila di usianya yg masih kanak-kanak dia sudah menjadi hafizah dan menguasai ajaran kitab imriti dan alfiyah juga halam tentang beberapa hadis.
![](https://img.wattpad.com/cover/129618966-288-k452689.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Dan Cinta
Nonfiksi"Masa lalu. Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi. Semua akan berlalu, seperti sungai yang mengalir. Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan, selalu percaya dan yakinlah kepada Allah." ~Aisyah putri salsabila. "Terima kasih untuk kesemp...