Emosional

1.6K 81 1
                                    

" Ikhlas adalah dapat menerima kenyataan ".
Karena kenyataan tidak selalu seindah khayalan, kebanyakkan orang lebih senang berada di dalam khalayannya.

----------------------------------------

Saat aisyah sedang berjalan menuju ke ndalem rumah pak kiayi, datanglah teman-teman baru aisyah.

"Kak aisyaaaahhhh " teriak siti

Yang di panggil namanya hanya menoleh tanpa mau menjawab.

"Assalammu'alaikum Ka' aisyah " ujar nayla

"Waalaikumsallam " balas aisyah

"Iss, Ka' aisyah jahat, panggilan aq gk di jawab. Klo nenk nayla yang ngomong aja baru di jawab." Ujar siti seraya mencabikkan bibirnya

"Gue tanya, lo islam kan ? " tanya aisyah

"Yaa iyalah Ka'. Buktinya aq mondok " jawab siti

"Jika bertemu orang lain sebaiknya kita mengucapkan ? " tanya aisyah lagi

"Yaa, mengucapkan salam " jawab siti

"Mengucapkan salam itu wajib atau sunah ? " tanya aisyah lagi sembari bersender pada pohon dan melipatkan kedua tangannya di depan dada

"Sunah Ka'. " jawab siti

"Lalu menjawab salam itu hukumnya apa ? " tanya aisyah lg

"Wajib Ka' " jawab siti

"Soo, tadi lo ngucap salam gak ? " tanya aisyah

"Hehehe, engga Ka' " jawab siti dengan cengirannya

"Jadi apa wajib, apa harus gue jawab teriakan lo yang kaya toa masjid itu ? " ujar aisyah

"Ehh, gk usah ka." Jawab siti

"Lagian lo tuh kebiasaan banget siih. Klo manggil seseorang itu gk usah teriak-tiriak. Bisa ? " ujar aisyah

"In syaa allah Ka' aq usahain deh " jawab siti.

"Ada apaan, kalian manggil gue ? " tanya aisyah

"Tuuh kan kita jadi lupa tujuan awal nemuin kaka tu mau apa. Kamu sih siti. " ujar nadin sahabat siti dan nayla teman satu kamarnya aisyah yang baru datang kemaren sore

"Looh kok jadi nyalahin aku " elak siti

"Udah-udah, Ka' aisyah kita nemuin kaka karna abi nyuruh kita buat manggil kaka " ujar nayla

"Manggil gue ? , ngapain ? " tanya aisyah penasaran

"Gak tau Ka', mending sekarang kaka kesana aja. Kita masih ada urusan dulu " ujar nayla

"Ohh Ok " kata aisyah

"Yaudah Ka' kita duluan. Permisi, assalammualaikum " ujar siti, nadin, dan nayla

"Iya, waalaikumsallam " ujar aisyah.

Tanpa mereka sadari, sedari tadi ada seseorang yang melihat dan mendengar percakapan para gadis itu. Seseorang itu tampak sedang memperhatikan gadis-gadis itu. Lebih tepatnya memperhatikan aisyah, karna pakaian nya yang berbeda dari santriwati yang lain.
Yaa seseorang itu Azzam, dia memperhatikan aisyah.

---------------------------------
Di rumah pak kiayi

"Assalammu'alaikum " ujar aisyah di ambang pintu rumah kiayi mahmud

Taklama si empunya rumah pun keluar. "Waalaikumsallam, ehh nak aisyah. Ayo masuk " ujar umi nyai

"Duduk dulu syah, umi panggilin abinya dulu "

"Iya umi "

Tak lama kiayi mahmud pun datang, dengan umi nyai di belakangnya membawakan secangkir teh hangat untuk aisyah.

"Maaf abi, nayla bilang abi manggil saya ? "

"Iya nak, ada yang ingin abi sampaikan sama kmu "

"Apa abi ? "

"Jadi gini nak, mulai hari ini kamu resmi menjadi santriwati disini. Dan mulai hari ini juga kamu harus mematuhi semua ketentuan yang ada di pondok ini. Jika kamu melanggar, maka kamu akan mendapatkan hukuman yang sama dengan para santri disini. Jadi apakah kamu bisa melakukan itu ? "

"Emm, apa itu termasuk harus menutup aurat ?

"Tentu saja nak, menutup aurat itu wajib bagi wanita. Bahkan berhijab itu dapat melindungi wanita dari godaan para lelaki yang bukan mahramnya. Dan.." belum sempat kiayi mahmud menyelesaika ucapannya aisyah sudah memotong ucapannya itu

"Lalu, mengapa ada wanita yang di lecehkan oleh lelaki kurang ajar, padahal wanita itu sudah menutup auratnya, bahkan hijabnya pun syar'i. Mengapa hijab itu tidak melindungi dia saat lelaki itu menyentuhnya ?
mengapa hijab itu tidak melindungi dia saat dia merasa terancam. Kenapa pak kiayi ? Kenapa ? " ucap aisyah dengan suara yang bergetar menahan tangisan yang sebentar lagi menetes

"Tenang dulu nak, abi belum selesai bicara " ujar umi nyai berusaha menenangkan

"Nak, percayalah. Dengan berhijab setidaknya kita dapat terhindar dari tatapan para lelaki diluar sana " ujar pak kiayi

"Jika memang iya. Lalu mengapa humaira bisa tewasa terbunuh?
mengapa humaira adik saya bisa di culik, dan di lecehkan oleh lelaki berengsek itu ? Padahal dia berhijab, pakaian nya tertutup. Lalu mengapa dia bisa seperti itu. Lalu dimana letek kata-kata itu. Berhijab dapat melindungimu. Mana pak kiayi ?
adik saya meninggal pak kiayi." Pekik aisyah dengan air mata yang tidak bisa di bendung lgi, dan sedetik kemudian aisyah lari keluar dari rumah pak kiayi.
Saat mau melewati pintu keluar, tak sengaja aisyah menabrak seseorang.

Bruuk.

"Astagfirullah, maaf apa kamu tidak apa apa ? " tanya seseorang itu

Aisyah enggan menjawab dan langsung lari dengan air mata yang masih membanjiri pipinya.

"Naaak aisyah, tunggu nak " teriak umi nyai dari dalam dan langsung berlari keluar

"Ehh umi, ada apa ? Kenapa tegang begitu? " tanya seseorang itu

"Azzam, tolong kamu kejar aisyah nak. Tolong jelaskan padanya jika umi dan abi tidak ada maksud untuk menyinggung nya " ujar umi pada azzam. Yaa seseorang itu adalah azzam putra sulung umi nyai

"Tapi umi.."

"Sudah nak, tolong kamu kejar dia. Umi takut kalo dia melakukan hal-hal yang tidak di inginkan. " pinta umi nyai

"Yasudah baiklah umi. Kalo gitu azzam permisi, assalammu'alaikum "

"Waalaikumsallam "

-----------------------

Ok. Segini dulu ya readers.
Maaf kalo banyak typo dan gak nyambung.

Dendam Dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang