Keesokan harinya semua berjalan seperti biasa melakukan tugasnya masing-masing namun tidak dengan aisyah, dia kini sedang berada di rumah umi untuk meminjam laptopnya karna sudah 1 minggu jadi dia ingin mengecek tugas-tugas kampusnya.
Dan benar saja sesaat setelah menghidupkan laptopnya banyak imail yang masuk. Ada dari teman-teman kampusnya, tugas dari dosennya, ketiga sahabatnya juga ada dari fionna sekretarisnya.
Sekedar informasai, aisyah itu memiliki perusahaan di bidang properti yg cukup sukses dan besar bahkan memiliki beberapa cabang di daerah bandung, jogja, dan jakarta. Aisyah mulai merintis bisnisnya itu sedari dia kelas 3 SMP. Semua itu hasil dari balapan liar yg ia ikuti, karna semenjak kelas 1 smp aisyah sudah mengikuti balapan liar dan selalu memenangkannya. Maka tak heran jika dia disebut sebagai raja jalanan.
Aisyah pun mulai membuka satu persatu imail yang masuk.
Pertama dia membuka dari teman-teman kampusnya yg ternyata isinya hanya pertanyaan-pertanyaan gk penting menurut aisyah.Lalu beralih ke dosennya. Yang ternyata setumpuk tugas yg menguras isi kepala. "Buset banyak bener dah ni tugas " gumam aisyah
Lalu aisyah beralih membuka pesan dari pegawainya.
Yang ternyata isinya adalah data pengeluaran dan pemasukan dari perusahaan.
Sekedar info. Tidak ada yang tau jika aisyah memiliki perusahaan sebesar itu. Mau itu sahabatnya maupun keluarganya sendiri. Karna selama ini aisyah selalu merahasiakan nya dari publik dan mempercayakan semuanya kepada fionna sekertaris pribadinya. Dan hanya fio lah yg tau soal aisyah pemilik perusahaan itu.Kini aisyah beralih ke pesan 3 sahabatnya
Arkan "salsa woy, apa kabar lo? "
Naufal "sal, lo masih idup kan? "Farel "sal kirim alamat lo "
Aisyah menghiraukan pesan kedua sahabatnya itu yg tak berfaedah dan hanya membalas pesan dari farel sahabat satu-satunya yg bener.
Lama berkutat dengan tugas-tugasnya kini aisyah sudah menyelesaikan walau tinggal setengahnya. Namun aisyah memutuskan untuk mengistirahatkan otaknya dulu agar tidak terlalu tegang dan memilih melanjutkannya besok.
Setelah menyimpan kembali laptopnya pada umi dan berpamitan. Kini aisyah sedang menyusuri jalan menuju halaman belakang.
Namun langkahnya harus terhenti ketika gendang telinganya mendengar sayup-sayup orang sedang megobrol.
Dan aisyahpun mulai mendekatkan langkahnya dan ternyata itu zahra yang sedang menelfon seseorang disebrang sana.Tadinya aisyah ingin beranjak dari tempat itu karna tidak sopan menguping orang. Namun harus diurungkannnya ketika mendengar nama pesantren disebut-sebut
"Halo, selamat siang pa? "
".........."
"Iya betul, saya bendahara di pesantren nurul hidayah ini. Ada perlu apa pa? "
"........,....."
"50 juta? "
".....,...."
"Ah iya, terima kasih banyak pa. Kalo begitu bapa bisa mengirimkannya ke nomer rekening saya "
"....,...."
"Itu pa, rekening ponpes ini ada masalah. Jadi untuk sementara waktu memakai rekening saya dulu selaku bendahara disini."
".....,..."
"Baik pa, akan saya sampaikan pada kiayi mahmud "
"........."
"Iya, terima kasih pa. Waalaikumsallam "
Tuut dan panggilan itupun terputus lalu zahra langsung melenggang pergi dengan wajah yang berseri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Dan Cinta
Non-Fiction"Masa lalu. Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi. Semua akan berlalu, seperti sungai yang mengalir. Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan, selalu percaya dan yakinlah kepada Allah." ~Aisyah putri salsabila. "Terima kasih untuk kesemp...