#Hujan
Setiap rintiknya membawa sendu
Mengalir dibawah langit yg kelabu
Memoriku berputar mengingat dirimu
Dirimu yg kini bukan milikku.._________________________
Langit masih saja menurunkan tetesan air hujannya ke bumi, tanpa tau bahwa ada seseorang yang senantiasa berdiam diri di atas guyuran hujan yang lebat.
Dia aisyah, masih setia berdiam diri dengan kepala yang mendongak menatap langit dengan mata tertutup dan kedua tangan yang di rentangkan.
Berharap setiap luka yang di rasakannya bisa terobati dengan tetes demi tetes air hujan yang mengenai tubuhnya.
"Ya allah jika memang ini yang terbaik untukku, maka aku ikhlas. Aku ikhlas dengan semua ini ya allah.
Rabbana hablana min azwaajina, wa
dzurriyyatina qurrata a’yuniw, waj’alna lil
muttaqiena imaamaa.” Batin aisyah berusaha tabah menghadapi setiap cobaan yang allah berikan.Aisyah masih setia dengan posisinya hingga tiba-tiba tetes hujan itu berhenti mengenai wajahnya, karna penasaran diapun membuka matanya dan melihat ternyata ada isabel yang memayungi aisyah hingg tak lagi terkena hujan.
"Ka aisyah, dari tadi aku nyariin kaka tau gak. Ehh tau nya malah hujanan disini" ujar isabel yang masih setia memayungi aisyah
Namun tak ada jawaban dari aisyah, dia hanya mengambil payung yang di berikan isabel. Melihat itu isabel mengalihkan pembicaraan
"Kita masuk yu ka, baju kaka basah semua itu. Ka aisyah gak takut apa, nanti sakit loh" ujar isabel bercanda
"Jangan pernah takut pada hujan. Hujan hanya membasahi dan tidak menyakiti. Ayo masuk" jawab aisyah dan berjalan mendahului isabel
Isabel yang mendengar itu terdiam menatap punggung aisyah yang mulai menjauh. Sebenarnya dia sudah mengetahui semuanya, dia pun merasa kasihan melihatnya, dia tau bahwa aisyah menutupi luka hatinya dengan berusaha tegar.
"Ibel ayo" teriak aisyah membuyarkan segala pemikirannya itu
"Iya ka" balas ibel dengan teriak sebab suaranya yang teredam oleh suara hujan.
Kini isabel sudah berada di tempat tinggal aisyah yang dulu ia tempati bersama tasya putri alex dulu. Dan kini isabel tengah membuatkan teh hangat untuk aisyah, sedangkan aisyah sedang membersihkan badannya.
"Minum dulu ka" ujar ibel saat melihat aisyah keluar dari kamarnya.
Aisyah pun menerima gelas teh yang di berikan ibel.
"Makasih ""Ka, ka aisyah gak papa kan ? Aku udah denger ceritanya" ujar ibel setelah beberapa menit terjadi keheningan
Terlihat aisyah tersenyum tipis, sebab jika di dalam rumah aisyah tak memakai cadar.
"Gak ko bel, aku gak papa"
Isabel menghampiri aisyah dan duduk di sebelahnya dengan menatap aisyah
"Ka, aku tau ka aisyah pasti kenapa-napa. Aku tau ka aisyah mencintai ustad azzam dan sekarang kaka malah denger bahwa dia akan menikah. Gak mungkin kalo ka aisyah gak papa"Aisyah tersenyum dan memegang pundak isabel.
"Kau tau bel, Allah menurunkan hujan tak serta merta menjadi anugerah. Kadang ia menjadi musibah yang membuat banjir atau longsor misalnya.Begitupun dengan perasaanku. Cinta itu kadang bukan anugerah melainkan ujian untuk menguji seberapa kuatkah aku menjaga iman.
Sekalipun seseorang itu shaleh. Tetap saja tanpa ikatan suci itu adalah hujan yang menumbuhkan pohon harapan sekaligus membuat genangan luka di akhir kisah.
Seperti saat ini "
![](https://img.wattpad.com/cover/129618966-288-k452689.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Dan Cinta
Nonfiksi"Masa lalu. Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi. Semua akan berlalu, seperti sungai yang mengalir. Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan, selalu percaya dan yakinlah kepada Allah." ~Aisyah putri salsabila. "Terima kasih untuk kesemp...