Salah Faham

1.3K 82 8
                                    

Ingatlah apa yang kita suka tak selalu baik untuk kita, apa yang kita benci belum tentu juga buruk untuk kita. Karena itu jangan sok tahu, serahkan saja pada yang maha tahu.

"Sedangkan segolongan yang lain telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri. Mereka telah menyangkakan yang tidak benar terhadap Allah"
(QS. Ali-Imran:154)

Malam telah menyapa sejak satu jam yang lalu namun fikri tetap saja masih anteng dengan kesibukannya sendiri, dia berusaha keras agar apa yang telah aisyah bangun tak menjadi sia-sia. Fikri bertekad akan membuat perusahan yang dia pimpin sekarang ini bisa bangkit lagi dan berdiri seperti semula.

Memang sejak pembicaraannya dengan fio beberapa hari lalu fikri selalu lembur dan pulang larut malam. Dia sadar bahwa selama ini dia selalu menyepelekan pekerjaannya itu bahkan terkesan terlalu santai hingga menimbulkan celah bagi para pesaing bisnis untuk menjatuhkannya.

Tapi tidak lagi, kini dia tidak akan melakukan kebodohan yang sama untuk kedua kalinya. Dia akan bekerja keras untuk mewujudkan semua itu meskipun harus lembur setiap hari dan pulang larut malam lalu brangkat lagi di pagi buta.

Tok tok tok..
Seseorang mengetuk pintu dari dalam dan membukanya setelah mendapat ijin.

"Permisi pak" fio datang menghampiri fikri

"Fio kau belum pulang ? " tanya fikri bingung sebab kini jam sudah menunjukan pukul 8 malam.

"Belum pak, bagaimana saya bisa meninggalkan bapa sendiri disini dengan pekerjaan yang menumpuk itu" jelas fio dengan melirik setumpuk berkas yang ada di meja fikri

"Tidak apa fio ini memang sudah kewajiban saya. Jadi kamu bisa pulang sekarang"

Fio tersenyum mendengar penjelasan fikri barusan, "sungguh mereka berdua ini sangat mirip" batin fio

"Baiklah pak, kalau begitu saya permisi dulu. Assalammualaikum"

"Waalaikumsallam" dan kini tinggalah fikri seorang diri. Fikri membuka laci meja kerjanya dan mengambil potret dirinya dan seorang gadis cantik yang berada disebelahnya dengan tersenyum ceria .

"Syah, demi apapun abang masih belum percaya kalau kamu udh meninggal. Hati kecil abang mengatakan bahwa kau baik-baik saja, dan suatu saat nanti kau pasti kembali di tengah-tengah kita semua" tanpa terasa sebulir air mata jatuh dari pelupuk matanya dan mengalir membasahi bingkai foto itu

"Syah jika benar kau baik-baik saja, maka cepatlah kembali abang kangen sama kamu syah. Kembalilah aisyah" lirih fikri

Tanpa diduga fio memperhatikan apa yang terjadi didalam sana, fio tersenyum penuh haru melihat itu.

Disebuah taman di pusat kota jakarta terlihat seorang wanita muda yang sedang menggendong bayi lelakinya juga ditemani seorang lelaki yang memegangi kereta bayinya.

Mereka adalah zahra dan reno juga bayi reihan yang berada dalam gendongannya. Mereka sedang berada di jakarta untuk menemui orang tua reno, dan sebelum kembali kerumahnya reno sengaja mengajak istri dan anaknya untuk mampir sebentar ditaman.

"Mas, bukankah itu usd azzam?" tanya zahra yang tak sengaja melihat azzam di dekat situ

Reno mengikuti arah pandang zahra dan benar bahwa itu adalah azzam yang sedang duduk sambil membaca sebuah buku.

"Zaam"  teriak reno yang tidak tahu malu

"Mas, Jangan teriak teriak gitu ihh. Malu tau diliatin orang" tegur zahra menyenggol lengan reno

Azzam yang merasa namanya dipanggil pun menengok dan melihat reno yang melambaikan tangannya. Azzam bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri reno dan zahra

"Assalammualaikum" ujar azzam saat sudah berada dihadapan reno dan zahra

"Waalaikumsallam" jawab mereka serempak. Reno menjabat tangan azzam dan menangkupkan tangannya saat berhadapan dengan zahra

Derrt Derrt
Tiba-tiba hendfone reno berdering dan menampilkan nama mama dilayar hpnya.

"Zam, titip istri dan anak ane bentar yaa." tanpa menunggu jawaban Azzam reno langsung beranjak menjauh dari mereka berdua

Suasana terasa canggung beberapa saat hingga suara tangisan reihan terdengar memecah keheningan.

Zahra langsung bangkit untuk menggendong rei yang berada didalam kereta bayi.
Namun rei tetap saja menangis walau sudah berada dalam gendongan zahra


"Sini Biar saya coba gendong" ujar azzam tiba-tiba

Zahra langsung memberikan rei pada gendongan Azzam dan anehnya rei langsung berhenti menangis saat azzam yang menggendong. Bahkan rei malah tersenyum kepada azzam, dan seperti penyangit yang menular senyuman rei itu menular pada zahra dan Azzam. Mereka berdua tersenyum karna melihatnya tersenyum.

Bagi mereka yang tidak tahu mereka akan menganggap bahwa Azzam dan zahra adalah keluarga yang bahagia.

Bahkan tanpa diduga dari kejauhan ada seorang gadis bercadar yang melihat interaksi mereka berdua, yang tanpa terasa sebulir air mata jatuh membasahi pipinya yang tertutup cadar.
Dia, aisyah yang melihatnya semua langsung pergi meninggalkan tempat itu.

----------------------------------

Maaf agak gak nyambung, lagi kurang gk enak badan bersin-bersin terus 😷. Ini pun maksain😥 .

   Sorry banyak typo 😳

13-03-2019💕

Dendam Dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang