Sebulan telah berlalu semenjak tragedi menegangkan itu, semuanya kembali seperti semula bahkan alex, anak dan istrinya. Juga para pengikutnya pun sudah kembali ke negara asalnya.
Prusahaan yang terbakar itu pun sudah di ambil alih kembali oleh alex karna aisyah tak menginginkan itu sebab dia ingin fokus memperdalam ilmu agamanya dan mengelola prusahaannya sendiri. Padahal prusahaan yang terbakar itu sedang dalam proses renofasi untuk berganti alih menjadi apartemen mewah.
Kini aisyah pun tinggal di pesantren untuk melanjutkan tugasnya sebagai pengajar disana, dan azzam dia masih memakai kursi roda entah apa penyababnya, padahal dokter mengatakan seharusnya azzam sudah bisa berjalan dan kondisinya pun baik.
"Fi, aku gak nyangka kamu yang akan jadi kaka ipar aku" ujar aisyah menatap seorang gadis cantik memakai balutan gaun putih dengan hijab panjang
"Aku juga gak nyangka mba, bisa menikah dengan pak fikri" ujar gadis itu yang adalah fiona sekertaris pribadinya aisyah yang hari ini akan melangsungkan pernikahan dengan fikri
"Ishh, bentar lagi kan kamu akan menikah dengan bang fikri jadi rubahlah gaya biscaramu itu, panggil aku aisyah aja, dan jangan sebut pak fikri panggil aja mas fikri " ujar aisyah menarik turunkan alisnya menggoda fiona yang kini merona
"Apaan sih syah"
"Naah gitu" ujar aisyah tersenyum.
"Assalammualaikum"
"Waalaikumsallam nay, kamu kapan dateng?" Ujar aisyah dan memeluk nayla
"Kemaren, kami semua nginep di rumah ka aisyah. Ehh kaka malah ada disini" jelas nayla
"Hehe, lagian kan bang fikri udah ada mom, dad sama yang lainnya jadi aku kesini aja bareng fio sekalian PDKT sama calon kaka ipar" jelas aisyah yang tak henti-hentinya menggoda fiona. Sebenarnya fiona sudah tidak memiliki ayah dan hanya tinggal berdua bersama ibunya
"Hmm, terus ka aisyah kapan jadi kaka ipar aku ?" Kini giliran nayla yang menggoda aisyah
"Ck, nay. Aku sih dari bulan lalu juga udah siap kali kau tau sendiri abang mu itu yang diem terus"
"Memang ya, bang azzam itu harus di kasih pelajaran dulu baru bisa ngerti"
"Maksudmu apa nay ?" Ujar aisyah bingung
"Sini deh ka" nayla memberi isyarat agar aisyah mendekat dan membisikan sesuatu
"Kamu yakin nay?" Ujar aisyah setelah nayla membisikan rencananya
"Percaya sama aku, jika memang tidak berhasil juga yasudahlah mau bagaimana lagi "
"Ya baiklah"
"Ankahtuka wa Zawwajtuka Makhtubataka Fiona Anastasya Binti Muhamad fatah alal Mahri Seperangkat alat solat dan emas 50 gram Tunai
"Ucap seorang penghulu memegang lengan fikri"Qobiltu Nikahaha wa Tazwijaha alal Mahril Madzkuur wa Radhiitu bihi. Wallahu Waliyut Taufiq." Ujar fikri dengan satu tarikan nafas
Dan semua orang berteriak "Sah" membuat seisi ruangan itu mengucap syukur bahkan aisyah dan fiona sampai menitikan air mata dan saling berpelukan.
Begitupun dengan ardila yang menangis bahagia menyaksikan anak sulungnya itu menikah.
"Slamat ya bang, sekarang kamu resmi menjadi seorang suami. Jaga dan sayangilah istrimu dengan sepenuh hati, jangan pernah kau menyakiti hatinya" ardila memeluk dan mencium kening fikri"Terima kasih mom" lirih fikri di pelukan ibunya
"Jadilah suami yang bertanggung jawab nak," arman menepuk pundak fikri dan di angguki oleh fikri
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Dan Cinta
Kurgu Olmayan"Masa lalu. Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi. Semua akan berlalu, seperti sungai yang mengalir. Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan, selalu percaya dan yakinlah kepada Allah." ~Aisyah putri salsabila. "Terima kasih untuk kesemp...