Dihukum Azzam.

1.7K 81 0
                                    

"Aduuh, kak aisyah kemana sihh? " gumam nayla

Sedari tadi nayla terus mencari keberadaan aisyah, sudah hampir satu jam dia keliling pesantren dan bertanya pada santriwati lainnya tentang keberadaan aisyah. Namun nihil aisyah sama sekali tidak di temukan dimana pun.
Hingga nayla bertemu dengan siti dan nadin teman satu kamarnya dan aisyah

"Assalammualaikum sit, nad. Kalian liat Ka' aisyah gk ? " tanya nayla

"Waalaikumsallam. Gk nenk, kita baru aja keluar dari mesjid iyakan nad? " jawab siti dan langsung menoleh pada nadin. Sedangkan nadin hanya menganggukan kepala.

"Memang mbk aisyah kema toh ? " tanya nadin dengan logat jawanya

"Aduh nad, kalo saya tau. Saya gk akan nanya sama kalian " ujar nayla

"Ehh.. hehe, maaf to nenk " ujar nadin sambil nyengir tak berdosa

"Yaudah, sekarang kalian bantuin saya cari Ka' ais ya " ujar nayla

"Siaap nenk. Laksanakan " ujar mereka berdua serempak dengan gaya hormat seperti tentara

---------------------------------------

Sementara ditempat lain. Tepatnya di taman belakan pesantren yang dipenuhi berbagai macam bunga dan tumbuhan. Ada juga sayur-sayuran seperti tomat, cabai, kangkung dan jagung tumbuh subur di situ.

Ada pula kolam ikan nila dan mujair disana.

Tepat dibahaw pohon mangga yang rindang terdapat bangku taman yang sedang di duduki oleh gadis bermata hitam legam nan lentik. Dengan tatapannya yang kosong juga raut wajahnya yang sulit sekali di tebak.

Dia aisyah. Yaa semenjak kepergian nya dari rumah pak kiayi tadi pagi aisyah duduk termenung di bangkku itu.
Entah apa yang gadis itu fikirkan hingga dia tidak sadar bahwa sedari tadi ada sepasang mata yang memperhatikannya dari jauh. Azzam memperhatikan aisyah dengan tatapan yg sulit di artikan.

Takut menimbulkan fitnah azzam pun lantas pergi meninggalkan aisyah yang masih duduk termenung di bahaw pohon mangga dengan tatapan lurus kedepan.

Tanpa dia duga tiba-tiba air matanya menetes membasahi pipinya hingga makin lama tetes demi tetes itu kini menjadi deras dan menimbulkan isakan.

Tanpa di duka sebuah tepukan halus di bahunya menyadarkan aisyah dan langsung menghapus air matanya dengan kasar. Lalu dia mendongak pada orang yang telah menepuknya tadi.

"Ka' boleh aku duduk disini ? " ujar seseorang itu. Namun tak kunjung ada jawaban dari aisyah

"Diam berarti iya " setelah mengatakan itu tanpa disuruh orang itu langsung mendusukan dirinya di sebelah aisyah

"Ngapain lo kesini ? " ujar aisyah tanpa mau menoleh pada orang itu

"Nyariin kak ais " jawab orang itu

"Gue pengen sendiri nay " ujar aisyah yang belum mau menoleh

"Udah lebih satu jam ka ais sendiri. Sekarang biar nay temenin ya? " ujar nayla. Ya orang yang menepuk bahunya tadi adalah nayla

"Gk perlu " ketus aisyah

Hening. Setelah aisyah mengatakan itu terjadilah suasana yang cukup canggung. Baik aisyah maupun nayla keduanya sama-sama enggan memulai percakapan terlebih dulu.
Hingga aisyah yang mulai risi atas keterdiaman itupun mulai mengeluarkan suara.

"Lo tau dari mana kalo gue ada disini ? " tanya aisyah

"Tadi aq gk sengaja ketemu sama bang azzam. Trus dia bilang kalo kaka ada disini. Yaudah aq kesini " jelas nayla dengan tersenyum

Dendam Dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang