"Siapa namanya ?" tanya aisyah
"Naina Putri Anjani" jawab isabel
"Tapi dimana dia sekarang, aku udah berada disini selama tiga minggu dan tidak melihat dia sama sekali" tanya aisyah bingung
"Dia sedang pulang kampung. Dia bilang ibunya sakit dan dia harus pulang. Tapi anehnya itu setiap satu bulan sekali dia akan pulang dan kembali sesuka hati dia." ujar isabel agak kesal
"Apa pak kiayi tidak curiga?" tanya aisyah
"Tentu saja tidak. Karna dia sudah mengambil hati semua orang dengan sifat lugu dan sok polosnya itu termasuk trio wekwek itu juga"
"Trio wekwek ?" ujar aisyah lebih kepada pertanyaan
"Iya. Tiga temen ka aisyah yang dari jakarta itu"
"Ooohh mereka"
"Yaa, dan aku gk suka itu" ujar isabel mencebikan bibirnya
"Heem, menarik. Aku jadi flashback dengan kejadian dulu nah," ujar aisyah
"Haha, iya ka. Dan sekarang kita jadi partner lagi" ujar isabel
"Kita ??.. Bukan hanya kita, tapi juga mereka" ujar aisyah misterius yang membuat isabel mengkerut binggung.
Selang beberapa saat tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumah aisyah, dan saat dibuka itu adalah siti yang mencari isabel dan menyuruhnya untuk membantunya memasak didapur pondok.
Setelah kepergian isabel dan siti, aisyah mengunci pintu dan beranjak melihat tasya yang ternyata masih terlelap dalam mimpinya. Aisyah menghampiri aca dan mengelus puncuk kepalanya lembut, lantas mengambil ponselnya yang berada diatas nakas lalu menelfon seseorang.
"Halo" suara bariton disebrang telfon menyahut
"Angga, saya butuh bantuan kamu" ujar aisyah to the poin
"Baik non, apapun yang anda perintahkan saya siap membantu"
"Tapi berjanjilah untuk tidak memberitahukannya pada alex"
"Saya tidak bisa non, karna anda adalah tanggung jawab tuan alex"
"Ikuti perintah saya, atau saya tidak akan mau lagi bicara denganmu"
"Tapi non"
"Ikuti atau tidak sama sekali".
"Baiklah, apapun. Termasuk tidak memberitahukannya pada tuan alex"
"Bagus. Jadi kamu harus ......" dan aisyah meminta angga untuk melakukan beberapa hal untuk rencananya
"Anda yakin nona ?" suara angga yang tak yakin dengan rencana aisyah
"Sudah, ikuti saja apa yang saya bilang dan jangan mengeluh"
"Baik nona, akan segera saya kirim barangnya"
"Baik. Terimakasih " Tuuut. Aisyah mematikan sambungan telfon itu dan berjalan kedepan jendela, melihat keluar jendela suasana dipondok pesantren
"Baiklah syah, kini sudah kembali aisyah si detektif handal" aisyah terkikik geli mendengar penuturannya sendiri dan menggeleng tak percaya.
Sementara ditempat lain, di dalam ruangan kelas sedang riyuh dengan anak-anak kurang kerjaan dikarenakan dosen yang akan mengajar hari ini berhalangan hadir dan otomatis tidak akan ada acara belajar mengajar hari ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/129618966-288-k452689.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Dan Cinta
Nonfiksi"Masa lalu. Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi. Semua akan berlalu, seperti sungai yang mengalir. Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan, selalu percaya dan yakinlah kepada Allah." ~Aisyah putri salsabila. "Terima kasih untuk kesemp...