Kesadaran Aisyah

1.4K 74 13
                                    

Mata lentik itu masih setia menutup matanya, bahkan tidak ada tanda-tanda bahwa mata itu akan terbuka.  Sudah 3 hari lamanya aisyah terbaring tak berdaya di atas ranjang pesakitan.

Selama itu jugalah alex setia menunggu aisyah hingga terbangun.
" Pemisi tuan, di depan ada nyonya  Anggel menunggu anda" ucap salah satu pelayan

"Baiklah, katakan padanya aq akan segera turun" ujar alex tanpa mengalihkan pandangannya dari aisyah dan pelayan itu pun pergi setelahnya.

"Sayang, ada apa ? Kau terlihat tidak baik-baik saja" ujar seorang wanita muda cantik yang menggendong seorang gadis belia

"Aq tidak apa-apa Sweet, kau tidak perlu khawatir" ujar alex seraya mengambil alih anak gadis itu kedalam gendongannya

"Aku dengar dari pengawalmu, ada seorang gadis yang kau rawat di rumah ini. Siapa dia ?" ujar wanita itu penuh selidik

Alex tersenyum dan mencium pucuk kepala Anggel istrinya. "Apa kau cemburu sayang ?"

"Tentu saja, kau suamiku, dan hanya milikku." ujar anggel dengan mengerucutkan bibirnya

"Hahaha. Kau lucu sekali sayang" balas alex terbahak dan mengacak rambut anggel

"Gadis itu Aisyah" lanjut alex

"Aisyah??"

"Yaa, kau ingat tidak 6 tahun lalu, ada seorang gadis remaja yang menolongmu untuk pergi ke rumah sakit saat ingin melahirkan Tasya putri kecil kita" jelas alex

Terlihat jelas ada kerutan di dahi i istrinya itu tanda dia sedang mengingat sesuatu "Ahh yaa, aq ingat. Gadis pemberani itu kan "

Dan hanya di beri anggukan oleh alex.
"Tapi, apa yang terjadi ? Kenapa tiba-tiba dia ada disini, bukan kah dia ada di indonesia?  Daan kenapa para penjaga itu mengatakan dia di rawat olehmu, apa yang terjadi ?" serentetan pertanyaan yang di lontarkan istrinya itu membuat alex pusing

Namun belum sempat alex menjawab seorang pelayan datang terburu-buru menghampiri alex

"Maaf tuan saya lancang, saya hanya ingin mengabarkan bahwa nona muda telah siuman. Dan sekarang sedang di driksa oleh dokter" penjelasan pelayan tadi tentu saja membuat alex dan anggel terkejut sekaligus bahagia

Mereka langsung pergi menuju kamar rawat aisyah, dan menemukan dokter yang sedang memeriksa keadaan aisyah

"Bagaimana ?" tanya alex pada dokter itu

"Syukurlah, keadaanya mulai membaik. Kita hanya perlu menunggu luka lebam di tubuhnya menghilang, dan saya rasa dia mengalami trauma yang cukup serius namun tenang saja, saya akan berusaha membuatnya kembali membaik" jelas dokter yang bernama julian atau sering di panggil lian itu

"Baiklah, terima kasih lian" ujar anggel

"Kalau begitu saya permisi" ujar lian dan di angguki oleh alex dan anggel

Anggel menghampiri aisyah yang menatapnya sedari tadi, anggel duduk di pinggir ranjang yang di tempati aisyah dan mengelus pipi aisyah "Bagaimana kabarmu ? Apa kau baik-baik saja ?" tanya nya

Namun aisyah hanya menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan "Ada apa ?" tanya anggel lagi

Namun bukan jawaban yg aisyah berikan, dia malah menangis. Menangis dalam diam yang lama lama menjadi isakan. Sontak pasangan suami istri itu terkejut dan saling berpandangan

"Heey, ada apa ? Apa aku melukaimu, tolong bicaralah" ujar anggel panik

"A..aku, hiks" ucap aisyah

"Ada apa ? Kau baik-baik saja?" kini alex yang angkat bicara

Aisyah hanya melirik alex dan terdiam

"Apa? Kau kenapa. Ayo bicaralah jangan membuat ku panik" geram alex karna aisyah yang hanya terdiam

Aisyah mulai bangkit dan menyandarkan punggung nya di sandaran ranjang dan menatap alex jengah " Aku haus, apa kau tidak mengerti ? Dasar kakek tua yang tidak peka" grutu aisyah kesal

Gubraak Alex rasanya ingin pingsan setelah mendengar kata-kata yang di lontarkan aisyah tadi. "Apa kau bercanda? Kau.. Maksudku kau hanya ingin minum dan sampai menangis seperti itu ? Dasar gadis gila" elak alex penuh emosi

Peeffft anggel menutup mulutnya agar tidak katahuan bahwa dia sedang menahan tawanya. Namun setelah mendengar kata-kata alex barusan dia tidak bisa menahan tawanya lagi "Hahahaha, kalian.. Hahaha"

"Ada apa? Apanya yang lucu?" ujar alex

Anggel mengontrol emosinya agar tidak kelewatan "Hahaha, maaf maaf. Habis kalian lucu sekali, tidak berubah masih sama saja seperti dulu"

"Sudahlah lupakan itu, sekarang aq haus tenggorokanku sakit. Apa kau tidak kasihan pada gadis malang ini ?" Ujar aisyah dramatis sambil menatap alex

Alex yang mulai jengah pun menuruti perkataan aisyah dan memberikannya segelas air putih yang berada di atas nakas kamar itu
"Terima kasih" ujar aisyah dan hanya di angguki oleh alex

Bebarapa saat suasana menjadi hening mereka terdiam dengan pikiran nya masing-masing hingga sebuah suara mebuyarkan pikiran mereka semua

"Tante apa aca boleh tidul disini? Aca ngantuk" itu suara tasya atau yang sering dipanggil aca

"Tentu saja, kemari" jawab aisyah seraya menepuk tempat yang ada disisinya agar aca bisa tidur. Acapun menghampiri aisyah dan memeluknya erat, aisyah mengelus rambut panjangnya lembut dan tak lama kemudian anak gadis itu terlelap dalm pelukan aisyah

Sepasang suami itu yang melihat interaksi kedua gadis berbeda umur itupun tersenyum simpul. Karna jarang sekali tasya anak gadis satu-satunya itu akrab dengan seseorang apa lagi orang itu asing

"Kalau begitu kami pergi dulu, kamu istirahat lah bersama ica. Setelah makan malam nanti ada banyak pertanyaan yang ingin aku tanyakan padamu" ujar alex dan di angguki oleh aisyah

Pasangan suami istri itupun pergi keluar kamar aisyah dan membiarkannya istirahat.

"Kamu sudah besar yaa ca," gumam aisyah dan tersenyum simpul.

Dendam Dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang