Kadang, aku cemburu pada kalian.
.
Siapa? Anak-anak muda yang menghabiskan seluruh waktunya untuk belajar, berkarya, dan sama sekali tak punya waktu untuk galau-galauan hanya tersebab masalah cinta.
.
Betapa indahnya, sebab air matanya hanya terjatuh ketika berdoa; atau tersedu-sedu saat mendengar lantunan imam membacakan ayat Quran di qiyamullailnya.
.
Betapa tentramnya, sebab tak ada mantan yang menghantui malam-malam; ia belum pernah mengikat tali semu dengan siapapun.
.
Ia pandai menjaga mata, juga teguh menjaga iman. Hatinya tidak patah sebab tak pernah dititipkan pada sembarang tangan.
.
Ah sekali, aku cemburu pada orang-orang shaleh. Dan meski pun tak pantas, sungguh aku ingin sekali menjadi bagian dari kalian. :)
.
~Aby A. Izzuddin~Door,,, door,, door... Buugh
Suara tembakan saling bersahutan yang menandakan sedang ada baku tembak di tempat itu,
Bau anyir darah menguar sangat menyengat membuat siapapun orang yang menciumnya akan merasa mual dan ketakutan.Ruangan yang semula bersih, tenang, dan nyaman. Kini berubah menjadi lautan darah manusia yang mati mengenaskan, suasana disana sangat mencekam penuh bahaya.
"Katakan dimana boss mu?" tanya seorang lelaki berbadan besar dengan menodongkan sebuah pistol pada lelaki dibawah nya yang sudah bersimpuh penuh darah.
"Ciih, sampai matipun aku tak akan memberitahukannya pada orang seperti mu. Uhuk uhuk.." jawab lelaki itu berdecih dan terbatuk memuntahkan darah dari mulutnya
"Baiklah, maka mati saja kau" dan door .. Dengan sekali tembakan lelaki itu tewas meregang nyawa
"Cihh, dasar sampah" decih orang yang menembak itu memandang rendah pada lelaki yang kini sudah tak bernyawa itu
"Bagaimana, apa kalian mendapatkan informasi?" tanya seseorang yang tiba-tiba muncul dari balik pintu, lelaki tampan namun mematikan jika kalian berani berurusan dengan dia, Alex sang ketua dan pemimpin dari kelompok mafia yang sangat terkenal dikotanya new york city
"Maaf tuan, kami tidak dapat menemukan pemimpin mereka. Tapi kami mendapatkan bukti bahwa merekalah dalang dari terbakarnya perusahaan milik tuan Arman" ujar jacson menghampiri alex
"Biarlah, karna cepat atau lambat orang itu akan menyerahkan dirinya sendiri" ujar alex tenang
"Lalu apa yang akan kita lakukan dengan mayat mereka?" tanya jakson
"Biarkanlah, aku yakin. Orang tua itu akan datang ketempat ini dan biarkan dia menyaksikan penyambutannya yang sangat menakjubkan ini. Tapi jangan sampai ada jejak bahwa kita yang melakukannya. Mengerti" ujar alex
"Baik tuan" jawab jakson
Dan alex langsung pergi meninggalkan tempat itu.
"Benarkah, syukurlah kau telah menemukan orang itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Dan Cinta
Nonfiksi"Masa lalu. Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi. Semua akan berlalu, seperti sungai yang mengalir. Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan, selalu percaya dan yakinlah kepada Allah." ~Aisyah putri salsabila. "Terima kasih untuk kesemp...