"Iraaaa"
Teriak aisyah dengan nafas terengah dan keringat yang bercucuran membasahi keningnya.
"Mimpi itu lagi" ujar aisyah lirih
Aisyah menyibakan selimutnya dan duduk ditepian ranjang, ia mengusap wajahnya dan mengambil segelas air minum di atas nakas
Aisyah terpekur memikirkan mimpi nya tadi. Mimpi yang sama, mimpi yang slalu hadir slama tiga hari berturut-turut.
Didalam mimpi nya itu, aisyah bertemu dengan khumaira adiknya yang telah meninggal. aisyah melihat adiknya itu menangis, aisyah bertanya ada apa namun ira tak menjawab adiknya itu langsung memeluk aisyah erat. Dan berkata pada aisyah "ka ais kembalilah, kembalilah seperti ka aisyah yang aku kenal. Ira sedih melihat ka ais yang seperti ini, kembalilah ka."
Dan setelah mengatakan itu ira langsung melepaskan pelukannya dan pergi entah kemana. Meninggalkan aisyah seorang diri.
"Maafkan kaka ra," dan setelah mengatakan itu aisyah langsung beranjak masuk kekamar mandi karna jam sudah menunjukan pukul 03.00 dini hari.
Aisyah menggelarkan sajadahnya menghadap kiblat dan melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslimah. Menunaikan solat tahajud di waktu sepertiga malam nya, mencoba mendekatkan diri kepada sang pencipta, menyerahkan sgala permasalahan dalam hidupnya ketangan sang kholiq. Mengadukan semua keluh kesahnya dengan bermunajat kepada-Nya.
Langit malam berganti menjadi siang, sang rembulan telah melakukan tugasnya dan sekarang giliran sang surya menyinari seluruh pelosok negri. Suara kicauan birung menyambut pagi yang indah.
Alex, anggel, dan tasya sudah berada di meja makan untuk sarapan bersama namun disana tak terlihat keberadaan aisyah.
"Alex apa aisyah belum bangun ?" tanya anggel pada alex sebab dari tadi dia tidak melihat aisyah
"Entahlah, tapi seperti nya tidak mungkin. " jawab alex sekenanya dan melanjutkan membaca berkas yang ada di hadapannya
"Biar aku periksa ke atas" ujar anggel dan langsung beranjak menuju kamar aisyah yang berada dilantai dua.
Tak berapa lama kemudian anggel kembali menemui alex dengan tergesa dan wajahnya yang menegang.
"Alex, aisyah tidak ada di dalam kamarnya" ujar anggel panik
"Mana ada, dia pasti ada didalam kamar mandi." jawab alex santai dengan masih membaca berkas berkasnya.
Anggel merebut berkas yang di baca alex dan menarik alex untuk berdiri.
"Aku sudah memeriksa kamar aisyah tapi dia sama skali tidak ada disana, di kamar mandi atau pun di balkon kamarnya, kamar aisyah kosong." jelas anggel dengan nafas terengah"Tenaglah sayang, aisyah pasti berada di dekat sini, kau baru memeriksa kamarnya kan dan belum memeriksa rumah ini . " tenang alex pada anggel
Alex dan anggel mencari keberadaan aisyah kepenjuru rumah itu namun nihil, aisyah tetap tidak ada, dia tidak ada di rumah ini lalu kemana aisyah
"Lex bagaimana ini, aisyah tidak ada aku khawatir terjadi apa-apa dengan dia" ujar anggel khawatir
"Tenanglah sayang aku yakin tidak akan terjadi apa-apa dengan bocah nakal itu" ujar alex menenagkan. Namun tiba-tiba
"Siapa yang kau sebut bocah nakal itu hah?" tanya seorang gadis cantik berbalut hijab syar'i tak lupa juga cadarnya yang membuat penampilannya terlihat anggun namun misterius bagi beberapa orang termasuk alex dan anggel yang terperangah melihat kehadiran gadis itu yang tiba-tiba berada dirumahnya.
"Kau siapa hah? Berani skali kau memasuki rumah kami. Tapi bagaimana kau bisa masuk rumah ini padahal penjaga di luarsana sangat ketat" Tanya alex nyalang
"Kau tidak mengenaliku pak tua" jawab gadis bercadar itu dan melangkahkan kakinya mendekati alex dan anggel yang berdiri mematung
"Aisyah" ujar alex tak yakin
"Yes i'm. Kau kaget heum" ujar gadis itu yang tak lain adalah aisyah
"Kau aisyah? Gadis nakal itu?" Tanya alex tak percaya
Aisyah memutar bola matanya jengah "hey, hentikanlah. Aku bukan gadis nakal"
"Tunggu, Kenapa kau berpakaian seperti ini ?" tanya anggel yang sedari tadi memperhatikan penampilan aisyah dari atas kebawah dan sebaliknya.
"Hehehe, aku hanya suasana baru" ujar aisyah cengengesan walaupun tak nampak karna cadarnya yang menghalangi senyuman di wajah aisyah
"Hentikan kekonyolan mu itu dan jawab dengan serius" ujar alex tegas
"Huuhh, baiklah aku akan ceritakan pada kalian. Tapi sebelum itu ayo kita duduk disana" ujar aisyah yang langsung berjalan kearah gazebo yang berada ditaman belakang rumah alex
"Sebelum fajar tadi aku keluar menemui rekan bisnisku yang kediamannya berada tak jauh dari kediaman rumahmu ini. Aku baru mengetahinya kemarin saat berada di rumah sakit. Dia seorang dokter spesialis di rumah sakit itu dan kita sempat berbincang-bincang sebentar. Dan baru tadi aku menemuinya secara khusus dan ingin bekerja sama dengannya.
Aku meminta bantuannya untuk membeli prusahaan aku yang berada di jakarta. Aku baru mengetahui bahwa prusahaan ku Itu terancam bangkrut karna banyak kolage bisnis yang bekerja sama denganku memutuskan kerja sama nya secara sepikah yang otomatis membuat omset pengeluaran melonjak turun.
Aku memintanya untuk membeli prusahaanku tapi itu hanya sebuah rekayasa sebab aku sendiri lah yang membeli prusahaan itu. Aku akan membuat prusahaan ku bangkit lagi menggunakan chip yang kau berikan itu.
Tapi pertam-tama aku harus kembali ke jakarta menemui fiona sekertarisku dan mengambil kalung itu, juga menjelaskan semua rencanaku padanya agar semakin mudah niatanku untuk melancarkan rencana itu.
Setelah Itu aku kembali ke sini dan meminta tolong bantuanmu agat mau bekerja sama denganku dan aku akan merubah semuanya termasuk penampilanku ini.
Aku yakin orang-orang itu tidak akan pernah lelah mencari keberadaan ku, maka dari itu aku harus membuat penyamaran.
Namun bukan hanya untuk menyamar saja, aku memakai cadar ini karna aku sudah yakin. Yakin bahwa yang aku pilih ini adalah benar." jelas aisyah panjang lebar
Alex dan anggel yang mendengarkan cerita aisyah tadi hanya bisa pasrah dan mendukungnya...
____________________
Maaf ya klo sedikit kurang ceritanya. Aku nulis sambil tiduran😊. Banyak typo yaa di maklum karna masih amatiran 😢
04~03~2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Dan Cinta
Não Ficção"Masa lalu. Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi. Semua akan berlalu, seperti sungai yang mengalir. Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan, selalu percaya dan yakinlah kepada Allah." ~Aisyah putri salsabila. "Terima kasih untuk kesemp...