Cahaya matahari mulai meredup dan tergantikan dengan malam yang sepi, tanpa rembulan dan bintang. Udara di luar pun begitu dingin namun itu tidak membuat aisyah terganggu yang sedang duduk di teras depan kamarnya.
Hampir 2 jam lamanya dia duduk di tempat itu, menengadahkan wajahnya menatap langit malam.
"Sampai kapan kau akan duduk disitu?" ujar seseorang tiba-tiba
"Entahlah, aku hanya sedang berfikir" jawab aisyah tanpa melihat orang itu
Orang itupun menghampiri aisyah dan duduk di sebelahnya
"Apa yang sedang kau fikirkan? Kau bisa masuk angin jika terus menerus duduk disini "Aisyah diam tak menjawab, dia terus menatap langit dengan fikiran yang terus berkecamuk memenuhi alam bawah sadarnya
Tanpa terasa cairan bening aisyah dari pelupuk matanya, hal itu tak luput dari pandangan orang yang duduk di sebelah aisyah.
"Hey, apa yang terjadi? Kenapa kau menangis?" tanya orang itu
Aisyah tetap tidak menjawab, bahkan cairan bening itu semakun deras membasahi pipi aisyah
"Bicaralah, jangan seperti ini. Kau membuat ku takut" tanya orang itu gusar
"Mom.. Dad" lirih aisyah
Hanya kata itu yang keluar dari bibir aisyah yang bergetarDan sepersekian detik orang yang duduk di samping aisyah pun menarik dan membawanya kedalam pelukannya.
Bukannya berhenti aisyah malah semakin terisak dan orang itupun mengelus elus rambutnya agar aisyah merasa tenang
"Menangislah jika itu membuatmu merasa lebih tenang, tapi setelah ini aku tak ingin kau meneteskan air mata kesedihan lagi, kau mengerti" ujar orang itu dan di angguki oleh aisyah
Beberapa waktu berlalu dengan aisyah yang masih berada di pelukan orang tadi,
"Sayang ada apa? Kenapa kalian lama sekali? " Tanya seseorang yang tiba-tiba masuk
Aisyah pun melepaskan pelukannya dan menghapus sisa-sisa air mata yang berada di pipinya
"Apa yang terjadi?" tanya orang yang baru masuk tadi
"Tak apa, aya keluar aku sangat lapar" ujar aisyah dan langsung melenggang pergi meninggalkan dua orang yang menatapnya bingung
"Sudahlah lex, dia butuh waktu untuk semua ini"
"Tapi sayang, aku khawatir dengan keadaanya dan juga mentalnya"
"Sudahlah kita fikirkan itu nanti, sekarang ayo turun"
Yaa, mereka adalah anggel dan alex. Tadinya anggel berniat untuk memanggil aisyah untuk turun dan makan malam bersama namun dia malah melihat aisyah yang sedang murung, dan alex. Karna merasa ada yang tidak beres dia pun menyusul anggel ke kamar aisyah.
Diruang makan mereka sudah berkumpul dan mulai menyantap makanan yang sudah disuguhkan.
Tak ada pembicaraan yang keluar dari mulut mereka hanya dentingan sendok dan piring yang terdengar dari ruang makan itu.Setelah semuanya selesai, anggel lebih dulu pamit karna ingin menidurkan tasya yang katanya sudah mengantuk.
Baru saja aisyah ingin beranjak dari tempat itu namun alex lebih dulu menahannya.
"Duduklah ada yang ingin aku bicarakan padamu""Ada apa? " Tanya aisyah
"Ini soal kau yang di culik dan di sekap oleh mereka, sebenarnya apa yang terjadi?" tanya alex penasaran
" bisa tidak kita bicaran itu jangan disini"
"Baiklah kita pindah ke ruang kerja ku saja, ayoo"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Dan Cinta
Non-Fiction"Masa lalu. Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi. Semua akan berlalu, seperti sungai yang mengalir. Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan, selalu percaya dan yakinlah kepada Allah." ~Aisyah putri salsabila. "Terima kasih untuk kesemp...